Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat meremajakan secara bertahap kendaraan roda tiga pengangkut sampah pada 325 lingkungan se-Kota Mataram.
"Peremajaan akan kita lakukan secara bertahap, tidak bisa sekaligus sebab kebutuhan anggarannya cukup besar," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram H Effendi Eko Saswito di Mataram, Selasa.
Pernyataan itu disampaikan menyikapi usulan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram yang mengusulkan peremajaan kendaraan roda tiga pengangkut sampah di 325 lingkungan dengan kebutuhan anggaran sekitar Rp14,9 miliar.
Data DLH Kota Mataram menyebutkan dari ratusan kendaraan roda tiga pengangkut sampah yang beroperasi di Kota Mataram, 40 persen kondisinya masih bagus. Sisanya, sudah waktunya dilakukan peremajaan karena kendaraan roda tiga ini usianya sudah sekitar tujuh tahun.
Sekda mengakui penanganan sampah di tingkat lingkungan menjadi kebutuhan dasar pelayanan masyarakat dan salah satu program prioritas, namun untuk peremajaan kendaraan roda tiga tidak bisa dilakukan sekaligus karena keterbatasan anggaran daerah.
Selain itu, kegiatan-kegiatan lainnya juga perlu mendapat dukungan anggaran sehingga peremajaan kendaraan roda tiga bisa dilakukan secara bertahap dengan skala prioritas. "Misalnya, kendaraan roda tiga yang kondisi paling parah akan kita prioritaskan untuk diremajakan," katanya.
Kepala DLH Kota Mataram HM Kemal Islam sebelumnya mengatakan keberadaan kendaraan roda tiga dinilai memiliki peran penting dalam upaya penanganan sampah rumah tangga dari rumah ke rumah.
"Kendaraan roda tiga inilah yang membawa sampah rumah tangga yang sudah dipilah menuju tempat pembuangan sementara (TPS)," katanya.
Bahkan, lanjutnya, dari hasil evaluasi program pemilihan sampah yang dilakukan sejak Juli 2022 telah membuahkan hasil, yakni pengurangan sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kebon Kongok Lombok Barat hingga 30 ton per hari.
"Sehari volume sampah di Mataram yang dibuang ke TPA mencapai sekitar 200 ton, kini sudah berkurang hingga 30 ton karena partisipasi masyarakat melaksanakan program pilah sampah dari rumah," katanya.
"Peremajaan akan kita lakukan secara bertahap, tidak bisa sekaligus sebab kebutuhan anggarannya cukup besar," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram H Effendi Eko Saswito di Mataram, Selasa.
Pernyataan itu disampaikan menyikapi usulan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram yang mengusulkan peremajaan kendaraan roda tiga pengangkut sampah di 325 lingkungan dengan kebutuhan anggaran sekitar Rp14,9 miliar.
Data DLH Kota Mataram menyebutkan dari ratusan kendaraan roda tiga pengangkut sampah yang beroperasi di Kota Mataram, 40 persen kondisinya masih bagus. Sisanya, sudah waktunya dilakukan peremajaan karena kendaraan roda tiga ini usianya sudah sekitar tujuh tahun.
Sekda mengakui penanganan sampah di tingkat lingkungan menjadi kebutuhan dasar pelayanan masyarakat dan salah satu program prioritas, namun untuk peremajaan kendaraan roda tiga tidak bisa dilakukan sekaligus karena keterbatasan anggaran daerah.
Selain itu, kegiatan-kegiatan lainnya juga perlu mendapat dukungan anggaran sehingga peremajaan kendaraan roda tiga bisa dilakukan secara bertahap dengan skala prioritas. "Misalnya, kendaraan roda tiga yang kondisi paling parah akan kita prioritaskan untuk diremajakan," katanya.
Kepala DLH Kota Mataram HM Kemal Islam sebelumnya mengatakan keberadaan kendaraan roda tiga dinilai memiliki peran penting dalam upaya penanganan sampah rumah tangga dari rumah ke rumah.
"Kendaraan roda tiga inilah yang membawa sampah rumah tangga yang sudah dipilah menuju tempat pembuangan sementara (TPS)," katanya.
Bahkan, lanjutnya, dari hasil evaluasi program pemilihan sampah yang dilakukan sejak Juli 2022 telah membuahkan hasil, yakni pengurangan sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kebon Kongok Lombok Barat hingga 30 ton per hari.
"Sehari volume sampah di Mataram yang dibuang ke TPA mencapai sekitar 200 ton, kini sudah berkurang hingga 30 ton karena partisipasi masyarakat melaksanakan program pilah sampah dari rumah," katanya.