Jakarta (ANTARA) - Kalangan Komisi IV DPR memberikan apresiasi terhadap keberhasilan Pertamina yang kembali masuk ke dalam Fortune Global 500 tahun 2022. Menurut anggota Komisi VI DPR RI Rafli di Jakarta, Selasa, terlebih pada tahun ini posisi BUMN energi tersebut melonjak 64 peringkat dari sebelumnya pada posisi 287, kali ini pada peringkat 223.
"Ini kan prestasi. Dan setiap prestasi pasti kita apresiasi. Pencapaian ini akan membangun semangat dan optimisme dalam melakukan transformasi perseroan," ujarnya. Seperti diketahui pada Fortune Global 500 2022 ini Pertamina menempati posisi ke-223. Capaian tersebut menempatkan Pertamina berada di urutan 21 di atas Idemitsu, perusahaan migas asal Jepang dan Repsol asal Spanyol.
Raihan ini bisa dicapai karena peningkatan pendapatan dan laba bersih dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Pada 2021 Pertamina mencatatkan pendapatan sebesar 57,51 miliar dolar AS naik dibanding tahun lalu sebesar 41,47 miliar dolar AS. Laba bersih sebesar 2,045 miliar dolar AS atau Rp29,3 triliun, naik hampir dua kali lipat dibanding tahun 2020 sebesar 1,05 miliar dolar AS atau Rp15,3 triliun.
Baca juga: Ketua DPR katakan reformasi birokrasi modal kekuatan percepatan kemajuan Indonesia
Menurut Rafli, transformasi perusahaan sebagai bagian dari strategi terhadap perubahan bisnis ke depan agar bisa bergerak lebih lincah dan lebih cepat serta fokus untuk pengembangan bisnis yang lebih luas dan agresif.
Selain itu prestasi yang dicapai Pertamina akan diikuti oleh perusahaan BUMN lainnya agar mampu bersaing di pasar global. Apalagi pada 2022 ini Pertamina memang menjadi satu-satunya BUMN yang masuk ke dalam Fortune Global 500.
Baca juga: DPR dorong Pemilu 2024 optimalkan pemanfaatan ruang digital
"Jangan cuma Pertamina. Semua perusahaan BUMN harus mampu bersaing di pasar global. Itu lebih bagus," kata Rafli. Pihaknya optimistis Pertamina akan menjadi perusahaan migas kelas dunia. Untuk itulah keberhasilan masuk ke dalam Fortune Global 500 agar tidak menjadikan Pertamina terlena. Sebaliknya, justru membuat perusahaan tersebut terus meningkatkan kinerja. “Seharusnya Indonesia melalui BUMN, sejak dulu bisa menjadikan sebagai perusahaan migas kelas dunia mengingat sumber daya akan yang masih sangat menjanjikan,” ujarnya.
"Ini kan prestasi. Dan setiap prestasi pasti kita apresiasi. Pencapaian ini akan membangun semangat dan optimisme dalam melakukan transformasi perseroan," ujarnya. Seperti diketahui pada Fortune Global 500 2022 ini Pertamina menempati posisi ke-223. Capaian tersebut menempatkan Pertamina berada di urutan 21 di atas Idemitsu, perusahaan migas asal Jepang dan Repsol asal Spanyol.
Raihan ini bisa dicapai karena peningkatan pendapatan dan laba bersih dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Pada 2021 Pertamina mencatatkan pendapatan sebesar 57,51 miliar dolar AS naik dibanding tahun lalu sebesar 41,47 miliar dolar AS. Laba bersih sebesar 2,045 miliar dolar AS atau Rp29,3 triliun, naik hampir dua kali lipat dibanding tahun 2020 sebesar 1,05 miliar dolar AS atau Rp15,3 triliun.
Baca juga: Ketua DPR katakan reformasi birokrasi modal kekuatan percepatan kemajuan Indonesia
Menurut Rafli, transformasi perusahaan sebagai bagian dari strategi terhadap perubahan bisnis ke depan agar bisa bergerak lebih lincah dan lebih cepat serta fokus untuk pengembangan bisnis yang lebih luas dan agresif.
Selain itu prestasi yang dicapai Pertamina akan diikuti oleh perusahaan BUMN lainnya agar mampu bersaing di pasar global. Apalagi pada 2022 ini Pertamina memang menjadi satu-satunya BUMN yang masuk ke dalam Fortune Global 500.
Baca juga: DPR dorong Pemilu 2024 optimalkan pemanfaatan ruang digital
"Jangan cuma Pertamina. Semua perusahaan BUMN harus mampu bersaing di pasar global. Itu lebih bagus," kata Rafli. Pihaknya optimistis Pertamina akan menjadi perusahaan migas kelas dunia. Untuk itulah keberhasilan masuk ke dalam Fortune Global 500 agar tidak menjadikan Pertamina terlena. Sebaliknya, justru membuat perusahaan tersebut terus meningkatkan kinerja. “Seharusnya Indonesia melalui BUMN, sejak dulu bisa menjadikan sebagai perusahaan migas kelas dunia mengingat sumber daya akan yang masih sangat menjanjikan,” ujarnya.