Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Dua kelompok warga di Desa Penujak, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat saling pukul dan lempar batu, akibat kesalahpahaman saat pertandingan sepak bola di lapangan desa setempat.
"Persoalan itu dipicu gara-gara permainan sepak dan para sporter kedua club dari desa setempat ribut," kata Kapolsek Praya Barat, AKP Hery Indrayanto di Praya, Senin.
Peristiwa itu bermula ketika para club dari dua dusun yang berbeda bertanding di lapangan Desa Penujak. Dimana pada saat itu ada permasalahan antara pemain di lapangan, namun para spoter tidak terima, sehingga mereka saling pukul dan lepar batu, sehingga mengakibatkan beberapa warga mengalami luka memar.
"Ada beberapa warga yang luka. Tapi tidak ada korban jiwa," katanya.
Setelah selesai keributan pada sore hari, para pendukung pulang ke rumah, namun pada malam hari situasi mulai memanas, sehingga pihaknya bergerak cepat menurunkan anggota untuk mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi.
Kemudian, pihaknya melakukan mediasi antara kedua belah pihak dan persoalan tersebut dapat diselesaikan dengam aman dan terkendali.
"Kondisi saat ini aman. Anggota tetap berjaga di dua dusun tersebut untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan," katanya.
Kepala Desa Penujak, Suharto mengatakan, kedua kelompok warganya yang sempat memanas tersebut saat ini telah berdamai setalah dilakukan mediasi.
"Kondisi sudah aman. Ini hanya persoalan kesalahpahaman antara warga saat kegiatan lomba sepak bola dalam rangka HUT RI 2022," katanya.
Pantauan wartawan, sejumlah warga dari dua dusun terlihat berjaga di masing-masing wilayah perbatasan. Aparat TNI-Polri terlihat melakukan pengamanan di dua wilayah di Desa Penujak.
"Persoalan itu dipicu gara-gara permainan sepak dan para sporter kedua club dari desa setempat ribut," kata Kapolsek Praya Barat, AKP Hery Indrayanto di Praya, Senin.
Peristiwa itu bermula ketika para club dari dua dusun yang berbeda bertanding di lapangan Desa Penujak. Dimana pada saat itu ada permasalahan antara pemain di lapangan, namun para spoter tidak terima, sehingga mereka saling pukul dan lepar batu, sehingga mengakibatkan beberapa warga mengalami luka memar.
"Ada beberapa warga yang luka. Tapi tidak ada korban jiwa," katanya.
Setelah selesai keributan pada sore hari, para pendukung pulang ke rumah, namun pada malam hari situasi mulai memanas, sehingga pihaknya bergerak cepat menurunkan anggota untuk mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi.
Kemudian, pihaknya melakukan mediasi antara kedua belah pihak dan persoalan tersebut dapat diselesaikan dengam aman dan terkendali.
"Kondisi saat ini aman. Anggota tetap berjaga di dua dusun tersebut untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan," katanya.
Kepala Desa Penujak, Suharto mengatakan, kedua kelompok warganya yang sempat memanas tersebut saat ini telah berdamai setalah dilakukan mediasi.
"Kondisi sudah aman. Ini hanya persoalan kesalahpahaman antara warga saat kegiatan lomba sepak bola dalam rangka HUT RI 2022," katanya.
Pantauan wartawan, sejumlah warga dari dua dusun terlihat berjaga di masing-masing wilayah perbatasan. Aparat TNI-Polri terlihat melakukan pengamanan di dua wilayah di Desa Penujak.