Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Pembangunan pasar seni di Desa Sengkerang, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat telah rampung dan akan segera difungsikan untuk kemajuan para UMKM di daerah setempat.
"Surat Keputusan (SK) pengelolaan pasar seni program dari pemerintah pusat itu masih dalam proses," kata Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lombok Tengah, Lalu Setiawan di Praya, Kamis.
Pasar seni itu akan dijadikan pusat produksi dari kerajinan yang dihasilkan masyarakat di Lombok Tengah. Selain itu, bisa dijadikan sebagai pusat pelatihan kerajinan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Pasar seni itu diharapkan bisa menjadi pendukung pengembangan pariwisata di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
"Itu akan jadi pusat promosi hasil kerajinan masyarakat di Lombok Tengah," katanya.
Ia Pembangunan Pasar Seni itu dilakukan secara bertahap mulai tahun 2019 hingga 2021 dengan nilai anggaran Rp20 Miliar. Dana pembangunan pasar seni itu berasal dari pemerintah pusat, dimana total anggarannya sesuai Detail Engineering Design (DED).
"Pembangunan gedung sudah tuntas, tinggal akses jalan, karena tidak masuk dalam anggaran," katanya.
Untuk diketahui, pasar seni itu terdiri dari gedung administrasi, gedung pameran yang dilengkapi dengan mesin serta peralatan lainnya.
"Surat Keputusan (SK) pengelolaan pasar seni program dari pemerintah pusat itu masih dalam proses," kata Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lombok Tengah, Lalu Setiawan di Praya, Kamis.
Pasar seni itu akan dijadikan pusat produksi dari kerajinan yang dihasilkan masyarakat di Lombok Tengah. Selain itu, bisa dijadikan sebagai pusat pelatihan kerajinan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Pasar seni itu diharapkan bisa menjadi pendukung pengembangan pariwisata di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
"Itu akan jadi pusat promosi hasil kerajinan masyarakat di Lombok Tengah," katanya.
Ia Pembangunan Pasar Seni itu dilakukan secara bertahap mulai tahun 2019 hingga 2021 dengan nilai anggaran Rp20 Miliar. Dana pembangunan pasar seni itu berasal dari pemerintah pusat, dimana total anggarannya sesuai Detail Engineering Design (DED).
"Pembangunan gedung sudah tuntas, tinggal akses jalan, karena tidak masuk dalam anggaran," katanya.
Untuk diketahui, pasar seni itu terdiri dari gedung administrasi, gedung pameran yang dilengkapi dengan mesin serta peralatan lainnya.