Jakarta (ANTARA) - Max Verstappen memperoleh peluang emas untuk mengunci gelar juara dunia Formula 1 di Grand Prix Jepang setelah merebut pole position di Sirkuit Suzuka, Sabtu. Sang pebalap Red Bull memuncaki catatan waktu kualifikasi dengan 1:29,304 demi mengalahkan pebalap Ferrari Charles Leclerc, yang menjadi rival terdekatnya dalam perebutan gelar, dengan selisih 0,010 detik di posisi kedua. Carlos Sainz melengkapi tiga besar untuk Ferrari.
Akan tetapi, Verstappen sempat harus menunggu steward yang akan melakukan investigasi terhadap insiden di trek yang melibatkan sang pebalap Belanda dan Lando Norris dari McLaren. Putusannya adalah Verstappen mendapat teguran, tapi tetap berhak start dari posisi terdepan.
Dia berpeluang mengunci gelar juara dunia dua tahun beruntun apabila menang di Suzuka dengan satu poin tambahan dari lap tercepat, tidak peduli di posisi mana rival-rivalnya finis. Verstappen bisa juga mempertahankan gelarnya apabila ia menang dan Leclerc finis ketiga atau lebih rendah.
"Saya tidak terlalu memikirkannya, hanya berusaha sebaik mungkin setiap harinya," kata Verstappen yang telah memenangi 11 dari 17 balapan musim ini. Saya rasa apa yang lebih penting adalah bahwa kami memiliki mobil yang kompetitif dan itu jelas terlihat dari apa yang kami dapatkan hari ini di kualifikasi. Semoga besok akan sama di balapan karena kami membutuhkan balapan yang sempurna agar bisa menang besok," ujarnya menambahkan seperti dikutip AFP.
Verstappen dan Norris nyaris bertabrakan di kualifikasi saat sang pebalap Belanda tiba-tiba berbelok ke kiri. Sang pebalap McLaren terpaksa menghindar sehingga melaju ke rumput. Verstappen kemudian menyalahkan Norris, mengatakan ia seharusnya lebih menghormati pebalap lain di chicane itu. "Saya rasa tidak akan ada yang mencoba menyalip di chicane terakhir itu, jadi pada dasarnya dengan mencoba melewati saya maka Anda membuat masalah itu," kata Verstappen.
Badan mobil Verstappen mengalami kerusakan di lap terakhir setelah dia melebar di suatu tikungan dan melindas kerb. Sementara itu, Leclerc nyaris mengklaim pole ketiganya secara beruntun.
"Salah satu yang sulit, tapi secara umum mobil ini terasa baik," kata sang pebalap Monako, yang tertinggal 104 poin dari Verstappen di klasemen. "Sektor pertama luar biasa. Begitu banyak grip di sana dan di Q3 saat lap terakhir terasa spesial. Ini kualifikasi yang menyenangkan."
Sainz, yang finis di belakang rekan satu timnya, dengan catatan 1:29,361 mengaku kesal melewatkan pole kali ini. "Saya punya lap yang baik, bersih sepanjang jalan menuju chicane terakhir tapi melaju terlalu kencang di chicane terakhir itu sehingga saya kehilangan sedikit waktu," kata Sainz.
Sergio Perez menempatkan mobil Red Bull kedua di P4. Esteban Ocon mengamankan P5 untuk Alpine, diikuti Lewis Hamilton (Mercedes), Fernando Alonso (Alpine), George Russell (Mercedes), Sebastian Vettel (Aston Martin) dan Lando Norris.
Baca juga: Tim balap sepeda Mula Cycling bidik 10 besar Tour de Langkawi
Baca juga: Mula Cycling andalkan enam atlet terbaik Tour de Langkawi
Pebalap tim AlphaTauri Pierre Gasly gagal lolos Q1 karena mengalami masalah rem. Sang pebalap Prancis, yang pada hari ini mengumumkan dia bakal menggantikan Alonso di Alpine musim depan, sangat marah. "Saya rasa kami seharusnya bisa menangani situasi ini dengan lebih baik," kata Gasly.
Akan tetapi, Verstappen sempat harus menunggu steward yang akan melakukan investigasi terhadap insiden di trek yang melibatkan sang pebalap Belanda dan Lando Norris dari McLaren. Putusannya adalah Verstappen mendapat teguran, tapi tetap berhak start dari posisi terdepan.
Dia berpeluang mengunci gelar juara dunia dua tahun beruntun apabila menang di Suzuka dengan satu poin tambahan dari lap tercepat, tidak peduli di posisi mana rival-rivalnya finis. Verstappen bisa juga mempertahankan gelarnya apabila ia menang dan Leclerc finis ketiga atau lebih rendah.
"Saya tidak terlalu memikirkannya, hanya berusaha sebaik mungkin setiap harinya," kata Verstappen yang telah memenangi 11 dari 17 balapan musim ini. Saya rasa apa yang lebih penting adalah bahwa kami memiliki mobil yang kompetitif dan itu jelas terlihat dari apa yang kami dapatkan hari ini di kualifikasi. Semoga besok akan sama di balapan karena kami membutuhkan balapan yang sempurna agar bisa menang besok," ujarnya menambahkan seperti dikutip AFP.
Verstappen dan Norris nyaris bertabrakan di kualifikasi saat sang pebalap Belanda tiba-tiba berbelok ke kiri. Sang pebalap McLaren terpaksa menghindar sehingga melaju ke rumput. Verstappen kemudian menyalahkan Norris, mengatakan ia seharusnya lebih menghormati pebalap lain di chicane itu. "Saya rasa tidak akan ada yang mencoba menyalip di chicane terakhir itu, jadi pada dasarnya dengan mencoba melewati saya maka Anda membuat masalah itu," kata Verstappen.
Badan mobil Verstappen mengalami kerusakan di lap terakhir setelah dia melebar di suatu tikungan dan melindas kerb. Sementara itu, Leclerc nyaris mengklaim pole ketiganya secara beruntun.
"Salah satu yang sulit, tapi secara umum mobil ini terasa baik," kata sang pebalap Monako, yang tertinggal 104 poin dari Verstappen di klasemen. "Sektor pertama luar biasa. Begitu banyak grip di sana dan di Q3 saat lap terakhir terasa spesial. Ini kualifikasi yang menyenangkan."
Sainz, yang finis di belakang rekan satu timnya, dengan catatan 1:29,361 mengaku kesal melewatkan pole kali ini. "Saya punya lap yang baik, bersih sepanjang jalan menuju chicane terakhir tapi melaju terlalu kencang di chicane terakhir itu sehingga saya kehilangan sedikit waktu," kata Sainz.
Sergio Perez menempatkan mobil Red Bull kedua di P4. Esteban Ocon mengamankan P5 untuk Alpine, diikuti Lewis Hamilton (Mercedes), Fernando Alonso (Alpine), George Russell (Mercedes), Sebastian Vettel (Aston Martin) dan Lando Norris.
Baca juga: Tim balap sepeda Mula Cycling bidik 10 besar Tour de Langkawi
Baca juga: Mula Cycling andalkan enam atlet terbaik Tour de Langkawi
Pebalap tim AlphaTauri Pierre Gasly gagal lolos Q1 karena mengalami masalah rem. Sang pebalap Prancis, yang pada hari ini mengumumkan dia bakal menggantikan Alonso di Alpine musim depan, sangat marah. "Saya rasa kami seharusnya bisa menangani situasi ini dengan lebih baik," kata Gasly.