Jakarta (ANTARA) - Wakil Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Rumini mengatakan Lalu Muhammad Zohri dan kawan-kawan mendapat banyak pengalaman baru di Jamaika.
Sejak awal September lalu, tim nasional atletik Indonesia memang menjalani pemusatan latihan (TC) di negara mantan sprinter legendaris Usain Bolt itu hingga November mendatang. "Pemberangkatan ke Jamaika merupakan program PPON (Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional) dan rencananya satu bulan. Namun Ketua Umum PB PASI (Luhut Binsar Pandjaitan) meminta agar diperpanjang menjadi dua bulan. Jadi memang ada kontribusi PPON dan PB PASI," kata Rumini kepada ANTARA via telepon, Senin.
Selain Zohri, atlet yang berlatih di Jamaika adalah Bayu Kertanegara, Sudirman Hadi, Wahyu Setiawan, Eko Rimbawan, Adith Rico Pradana, Sapwaturrahman, Kris Dianto M, Vincencia Awutet, dan Lusinta P. Barumi.
Mereka menjalani TC bersama tiga pelatih yakni Agus Ngamel, Erwin Maspaitella, dan M. Ariy, serta dua orang tim pendukung. Berdasarkan laporan dari Agus Ngamel, Rumini mengungkapkan selama lebih dari tiga pekan timnas atletik mendapat banyak ilmu baru.
"Progres memang belum, karena belum ada kejuaraan. Namun ada bentuk-bentuk latihan yang baru mereka dapatkan. Semoga di sana bisa lebih banyak menimba ilmu," ujar Rumini. "Saya mendapat laporan dari Coach Agus Ngamel, di sana anak-anak lebih banyak latihan di rumput, meskipun sebenarnya ada lintasan. Tetapi latihan atlet Jamaika lebih condong latihan di rumput," kata Rumini menambahkan.
Dia juga mengungkapkan latihan tersebut bisa saja untuk menghindari tekanan terus menerus pada kaki yang bisa mengakibatkan cedera. Selain itu, latihan di rumput juga akan ada penambahan beban. "Artinya mereka lebih berat di rumput. Timnas Jamaika juga latihannya seperti itu. Selebihnya hampir sama," kata Rumini. "Mungkin ada juga pembetulan gerak dan teknik yang di sini mungkin salah pada teknik, di sana dibetulkan," ujarnya menambahkan.
Sekadar informasi, pada awal tahun ini, PB PASI bekerja sama dengan Asosiasi Atletik Jamaika (JATAFCA) yang memiliki banyak atlet kelas dunia. Kerja sama yang terjalin diharapkan dapat memotivasi atlet dan pelatih untuk terus berprestasi. Selain itu juga menambah persiapan menuju SEA Games Kamboja 2023 dan Asian Games Hangzhou, China yang juga bergulir tahun depan.
Sejak awal September lalu, tim nasional atletik Indonesia memang menjalani pemusatan latihan (TC) di negara mantan sprinter legendaris Usain Bolt itu hingga November mendatang. "Pemberangkatan ke Jamaika merupakan program PPON (Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional) dan rencananya satu bulan. Namun Ketua Umum PB PASI (Luhut Binsar Pandjaitan) meminta agar diperpanjang menjadi dua bulan. Jadi memang ada kontribusi PPON dan PB PASI," kata Rumini kepada ANTARA via telepon, Senin.
Selain Zohri, atlet yang berlatih di Jamaika adalah Bayu Kertanegara, Sudirman Hadi, Wahyu Setiawan, Eko Rimbawan, Adith Rico Pradana, Sapwaturrahman, Kris Dianto M, Vincencia Awutet, dan Lusinta P. Barumi.
Mereka menjalani TC bersama tiga pelatih yakni Agus Ngamel, Erwin Maspaitella, dan M. Ariy, serta dua orang tim pendukung. Berdasarkan laporan dari Agus Ngamel, Rumini mengungkapkan selama lebih dari tiga pekan timnas atletik mendapat banyak ilmu baru.
"Progres memang belum, karena belum ada kejuaraan. Namun ada bentuk-bentuk latihan yang baru mereka dapatkan. Semoga di sana bisa lebih banyak menimba ilmu," ujar Rumini. "Saya mendapat laporan dari Coach Agus Ngamel, di sana anak-anak lebih banyak latihan di rumput, meskipun sebenarnya ada lintasan. Tetapi latihan atlet Jamaika lebih condong latihan di rumput," kata Rumini menambahkan.
Dia juga mengungkapkan latihan tersebut bisa saja untuk menghindari tekanan terus menerus pada kaki yang bisa mengakibatkan cedera. Selain itu, latihan di rumput juga akan ada penambahan beban. "Artinya mereka lebih berat di rumput. Timnas Jamaika juga latihannya seperti itu. Selebihnya hampir sama," kata Rumini. "Mungkin ada juga pembetulan gerak dan teknik yang di sini mungkin salah pada teknik, di sana dibetulkan," ujarnya menambahkan.
Sekadar informasi, pada awal tahun ini, PB PASI bekerja sama dengan Asosiasi Atletik Jamaika (JATAFCA) yang memiliki banyak atlet kelas dunia. Kerja sama yang terjalin diharapkan dapat memotivasi atlet dan pelatih untuk terus berprestasi. Selain itu juga menambah persiapan menuju SEA Games Kamboja 2023 dan Asian Games Hangzhou, China yang juga bergulir tahun depan.