Jakarta (ANTARA) - Setelah sempat vakum karena pandemi COVID-19, dunia tinju profesional telah kembali menggeliat dengan sejumlah ajang yang bergulir, termasuk yang melibatkan para jagoan Indonesia. Sejak awal tahun ini, deretan nama petinju profesional Merah Putih telah kembali ke atas ring, mulai dari Daud Yordan, Ongen Saknosiwi, Herbi Marapu, Jon Jon Jet, dan Ilham Loeisa.
Khusus untuk dua nama terakhir yang disebutkan, kesempatan melakoni duel internasional kembali datang. Bahkan, kali ini mereka mendapat kans untuk menyandang gelar juara WBC Asia Continental.
Tepatnya dalam ajang bertajuk Night of the Champions yang berlangsung di World Siam Stadium, Bangkok, Thailand, Jumat (14/10). Jon Jon Jet bakal menghadapi petinju tuan rumah Wicha Phulaikhao untuk sabuk lowong WBC Asia Continental kelas bantam super.
Sementara Ilham, bakal menjajal kemampuan mantan juara nasional Muaythai, Poramin Saengpak, untuk titel lowong yang sama di divisi welter. Kedua petinju Indonesia pun telah menyatakan kesiapan untuk bisa membawa pulang gelar juara WBC Asia Continental.
Ambisi Jon dan Ilham untuk bisa meraih kemenangan memang besar dan wajar karena duel ini penting untuk karier mereka menuju tingkat yang lebih tinggi.
Jon Jon Jet (kanan) melatih reaksi pukulan bersama pelatih David John Treharne di sasana XBC Boxing Camp, Tangerang, Banten, Kamis (6-10-2022). ANTARA/HO-XBC Sportech
Jon wajib waspada
Bagi Jon, pertarungan ini merupakan kesempatan besar untuk bisa menyandang gelar juara dan dapat dikatakan menjadi yang terbesar dalam karier tinju profesional.
Berdasarkan data Boxrec, Jon pernah berpeluang meraih titel dalam duel perebutan sabuk interim WBA Oceania divisi bantam super di St Marys Band Club, St Marys, Australia pada 9 November 2019. Namun kala itu Jon kalah TKO dari petinju tuan rumah Luke Boyd. Usai kekalahan tersebut, Jon vakum lebih dari 1 tahun dan baru kembali berduel di Balai Sarbini, Jakarta pada 29 Mei 2021 melawan Flasidus Nuno. Hasilnya imbang.
Sempat vakum kembali selama 1 tahun karena pandemi COVID-19, Jon comeback dengan naik ring di Max Muaythai Stadium, Pattaya, Thailand, pada 8 Juli 2022 lalu. Dia tak menyia-nyiakan kesempatan dan menang angka mutlak atas wakil tuan rumah Surat Eaim ong. Kemenangan tersebut membawa Jon berada di peringkat delapan WBC Asia sekaligus berkesempatan melakoni duel perebutan titel WBC Asia Continental.
Secara keseluruhan, Jon telah mengoleksi 11 kemenangan, satu kalah, dan satu imbang. Dari pengalaman bertanding, Jon berada jauh di bawah Wicha, lawan yang akan dihadapi esok.
Wicha adalah petinju Thailand sarat pengalaman. Dia debut profesional pada 12 November 1999 dan tercatat telah melakoni 82 pertandingan. Rinciannya 63 menang, 17 kalah, dan dua kali hasil imbang.
Bila melihat catatan tersebut, Jon tentu perlu waspada. Jon dan tim sejak awal menyadari bahwa lawan yang akan dihadapi bukan petinju sembarangan. Untuk itu, XBC Sportech, tempat bernaung Jon, mendatangkan sosok pelatih berpengalaman asal Kanada David John Treharnem. Pemilihan tersebut dinilai tepat karena lebih dari 30 tahun, David berkecimpung di dunia tinju Thailand.
Praktis David pun telah mengenal banyak karakter petinju Negeri Gajah Putih yang bisa menjadi bekal Jon dalam pertandingan esok. Berdasarkan pengakuan Jon kepada ANTARA, David telah memberikan strategi-strategi jitu untuk bisa melumpuhkan lawan.
Jon saat ini berusia 28 tahun atau lebih muda dari Wicha yang telah menginjak usia kepala empat, tepatnya 41 tahun. Dari segi fisik, harusnya Jon bisa lebih baik. Selain itu, Jon juga memiliki postur 174 cm atau lebih tinggi dari lawan yakni 155cm. Secara jangkauan, Jon lebih diunggulkan. Tinggal bagaimana dia menerapkan strategi dalam duel nanti.
Pertarungan jarak dekat tentunya bukan pilihan yang tepat. Terlebih, petinju Thailand mayoritas bergaya fighter yang terus maju untuk bisa bertarung sedekat mungkin. Jon harus menggunakan kelincahan kakinya untuk bisa menghindari pertarungan jarak dekat. Dia juga harus bisa memainkan ritme pertandingan, sembari mencari celah untuk melancarkan pukulan.
Ingat, Wicha berbeda dengan petinju Thailand terakhir yang dihadapi Surat Eaim ong yang berusia 15 tahun. Duel bertajuk Night of the Champions bakal menjadi ujian berat bagi Jon. Dia harus bisa melewati tantangan tersebut bila ingin meningkatkan karier di dunia adu jotos.
Ilham vs Poramin
Berbeda dengan Jon, petinju Indonesia lainnya yang akan bertanding esok, Ilham Loeisa secara usia lebih matang daripada lawan. Ilham berusia 32 tahun akan berjumpa dengan Poramin Saengpak yang lebih muda yakni, 18 tahun. Bagi Ilham, pertandingan ini juga tak kalah penting. Sejak debut profesional, 15 Maret 2014, Ilham tercatat telah melakoni 12 pertandingan dengan 10 kemenangan, satu imbang, dan satu kalah.
Terakhir, Ilham sukses meraih kemenangan TKO atas petinju Thailand Nuttanit Sungseavee di Max Muaythai Stadium pada 8 Juli 2022 lalu. Sebelum itu, dia juga punya pengalaman berduel dengan petinju Negeri Gajah Putih yakni Paiboon Lorkham dalam perebutan titel interim WBC Asia Silver kelas ringan super di Cilandak Town Squere, Jakarta pada 10 Maret 2018.
Kala itu, dia menang angka mutlak atas Paiboon Lorkham sekaligus memastikan sabuk WBC Asia Silver dalam genggaman. Pada sisi lain, Poramin lebih muda dan baru dua tahun menjejaki dunia tinju profesional. Kendati demikian, pengalaman bertandingnya lebih banyak yakni 14 dengan rincian 10 menang dan empat kali kalah.
Tidak ada data spesifik terkait Poramin. Namun dari segi postur, Ilham dengan 175 cm tampak lebih tinggi. Hal ini terlihat saat menjalani seri timbang berat di Hotel Ambassador, Bangkok, Kamis.
Ilham juga telah mendapatkan pembekalan dari David John Treharne. Selama 3 pekan, prajurit TNI AU ini berlatih secara intensif bersama David. Bukan hanya dari segi teknik, tentunya Ilham juga telah mendapat hal lainnya yang menjadi bekal menghadapi Poramin.
Baca juga: Dua petinju Indonesia ke KBRI Bangkok sebelum laga di Thailand
Baca juga: Martinez kalahkan Ancajas dalam tanding ulang
Berkaca dari aspek-aspek yang telah disebutkan, Ilham hadir dengan status diunggulkan. Namun dalam olahraga tinju apa pun bisa terjadi. Sebab, satu pukulan bisa mengubah segalanya. Layak dinantikan kiprah dua petinju Indonesia untuk bisa memboyong dua sabuk WBC Asia Continental dari Negeri Gajah Putih. Gelaran Night of the Champions akan ditayangkan secara langsung melalui akun resmi XBC Sportech yang ada di platform OTT Vidio.com pada Jumat (14-10) mulai pukul 19:30 WIB.
Khusus untuk dua nama terakhir yang disebutkan, kesempatan melakoni duel internasional kembali datang. Bahkan, kali ini mereka mendapat kans untuk menyandang gelar juara WBC Asia Continental.
Tepatnya dalam ajang bertajuk Night of the Champions yang berlangsung di World Siam Stadium, Bangkok, Thailand, Jumat (14/10). Jon Jon Jet bakal menghadapi petinju tuan rumah Wicha Phulaikhao untuk sabuk lowong WBC Asia Continental kelas bantam super.
Sementara Ilham, bakal menjajal kemampuan mantan juara nasional Muaythai, Poramin Saengpak, untuk titel lowong yang sama di divisi welter. Kedua petinju Indonesia pun telah menyatakan kesiapan untuk bisa membawa pulang gelar juara WBC Asia Continental.
Ambisi Jon dan Ilham untuk bisa meraih kemenangan memang besar dan wajar karena duel ini penting untuk karier mereka menuju tingkat yang lebih tinggi.
Jon wajib waspada
Bagi Jon, pertarungan ini merupakan kesempatan besar untuk bisa menyandang gelar juara dan dapat dikatakan menjadi yang terbesar dalam karier tinju profesional.
Berdasarkan data Boxrec, Jon pernah berpeluang meraih titel dalam duel perebutan sabuk interim WBA Oceania divisi bantam super di St Marys Band Club, St Marys, Australia pada 9 November 2019. Namun kala itu Jon kalah TKO dari petinju tuan rumah Luke Boyd. Usai kekalahan tersebut, Jon vakum lebih dari 1 tahun dan baru kembali berduel di Balai Sarbini, Jakarta pada 29 Mei 2021 melawan Flasidus Nuno. Hasilnya imbang.
Sempat vakum kembali selama 1 tahun karena pandemi COVID-19, Jon comeback dengan naik ring di Max Muaythai Stadium, Pattaya, Thailand, pada 8 Juli 2022 lalu. Dia tak menyia-nyiakan kesempatan dan menang angka mutlak atas wakil tuan rumah Surat Eaim ong. Kemenangan tersebut membawa Jon berada di peringkat delapan WBC Asia sekaligus berkesempatan melakoni duel perebutan titel WBC Asia Continental.
Secara keseluruhan, Jon telah mengoleksi 11 kemenangan, satu kalah, dan satu imbang. Dari pengalaman bertanding, Jon berada jauh di bawah Wicha, lawan yang akan dihadapi esok.
Wicha adalah petinju Thailand sarat pengalaman. Dia debut profesional pada 12 November 1999 dan tercatat telah melakoni 82 pertandingan. Rinciannya 63 menang, 17 kalah, dan dua kali hasil imbang.
Bila melihat catatan tersebut, Jon tentu perlu waspada. Jon dan tim sejak awal menyadari bahwa lawan yang akan dihadapi bukan petinju sembarangan. Untuk itu, XBC Sportech, tempat bernaung Jon, mendatangkan sosok pelatih berpengalaman asal Kanada David John Treharnem. Pemilihan tersebut dinilai tepat karena lebih dari 30 tahun, David berkecimpung di dunia tinju Thailand.
Praktis David pun telah mengenal banyak karakter petinju Negeri Gajah Putih yang bisa menjadi bekal Jon dalam pertandingan esok. Berdasarkan pengakuan Jon kepada ANTARA, David telah memberikan strategi-strategi jitu untuk bisa melumpuhkan lawan.
Jon saat ini berusia 28 tahun atau lebih muda dari Wicha yang telah menginjak usia kepala empat, tepatnya 41 tahun. Dari segi fisik, harusnya Jon bisa lebih baik. Selain itu, Jon juga memiliki postur 174 cm atau lebih tinggi dari lawan yakni 155cm. Secara jangkauan, Jon lebih diunggulkan. Tinggal bagaimana dia menerapkan strategi dalam duel nanti.
Pertarungan jarak dekat tentunya bukan pilihan yang tepat. Terlebih, petinju Thailand mayoritas bergaya fighter yang terus maju untuk bisa bertarung sedekat mungkin. Jon harus menggunakan kelincahan kakinya untuk bisa menghindari pertarungan jarak dekat. Dia juga harus bisa memainkan ritme pertandingan, sembari mencari celah untuk melancarkan pukulan.
Ingat, Wicha berbeda dengan petinju Thailand terakhir yang dihadapi Surat Eaim ong yang berusia 15 tahun. Duel bertajuk Night of the Champions bakal menjadi ujian berat bagi Jon. Dia harus bisa melewati tantangan tersebut bila ingin meningkatkan karier di dunia adu jotos.
Ilham vs Poramin
Berbeda dengan Jon, petinju Indonesia lainnya yang akan bertanding esok, Ilham Loeisa secara usia lebih matang daripada lawan. Ilham berusia 32 tahun akan berjumpa dengan Poramin Saengpak yang lebih muda yakni, 18 tahun. Bagi Ilham, pertandingan ini juga tak kalah penting. Sejak debut profesional, 15 Maret 2014, Ilham tercatat telah melakoni 12 pertandingan dengan 10 kemenangan, satu imbang, dan satu kalah.
Terakhir, Ilham sukses meraih kemenangan TKO atas petinju Thailand Nuttanit Sungseavee di Max Muaythai Stadium pada 8 Juli 2022 lalu. Sebelum itu, dia juga punya pengalaman berduel dengan petinju Negeri Gajah Putih yakni Paiboon Lorkham dalam perebutan titel interim WBC Asia Silver kelas ringan super di Cilandak Town Squere, Jakarta pada 10 Maret 2018.
Kala itu, dia menang angka mutlak atas Paiboon Lorkham sekaligus memastikan sabuk WBC Asia Silver dalam genggaman. Pada sisi lain, Poramin lebih muda dan baru dua tahun menjejaki dunia tinju profesional. Kendati demikian, pengalaman bertandingnya lebih banyak yakni 14 dengan rincian 10 menang dan empat kali kalah.
Tidak ada data spesifik terkait Poramin. Namun dari segi postur, Ilham dengan 175 cm tampak lebih tinggi. Hal ini terlihat saat menjalani seri timbang berat di Hotel Ambassador, Bangkok, Kamis.
Ilham juga telah mendapatkan pembekalan dari David John Treharne. Selama 3 pekan, prajurit TNI AU ini berlatih secara intensif bersama David. Bukan hanya dari segi teknik, tentunya Ilham juga telah mendapat hal lainnya yang menjadi bekal menghadapi Poramin.
Baca juga: Dua petinju Indonesia ke KBRI Bangkok sebelum laga di Thailand
Baca juga: Martinez kalahkan Ancajas dalam tanding ulang
Berkaca dari aspek-aspek yang telah disebutkan, Ilham hadir dengan status diunggulkan. Namun dalam olahraga tinju apa pun bisa terjadi. Sebab, satu pukulan bisa mengubah segalanya. Layak dinantikan kiprah dua petinju Indonesia untuk bisa memboyong dua sabuk WBC Asia Continental dari Negeri Gajah Putih. Gelaran Night of the Champions akan ditayangkan secara langsung melalui akun resmi XBC Sportech yang ada di platform OTT Vidio.com pada Jumat (14-10) mulai pukul 19:30 WIB.