Jakarta (ANTARA) - Indonesia sebagai tuan rumah mengantongi satu medali emas, empat perak, dan lima perunggu pada pertandingan nomor catur cepat atau rapid dalam Asian Youth Chess Championships (AYCC) 2022 yang berakhir di Grand Inna Kuta, Bali, Senin.
Satu-satunya medali emas yang diraih skuad Merah Putih yakni dari nomor Open Rapid Beregu U18 melalui FM Kemas Ade Krisna Mausyach Suri, AIM Satria Duta Cahaya, dan Ahmad Riziq. Ketua Panitia AYCC 2022, Dwi Hatmisari Akbarukmi, mengatakan pertandingan catur cepat dengan sistem Swiss 7 babak itu didominasi Vietnam dan India.
Pemenangnya pun mayoritas adalah mereka yang sudah punya jam terbang tinggi dalam berkompetisi. "Bertanding catur non-stop semacam ini membutuhkan stamina dan daya juang yang kuat untuk meraih kemenangan. Para pecatur Vietnam dan India ini memang dikenal memiliki mental baja sehingga kerap berhasil mendominasi," ujar Dwi Hatmisari.
Baca juga: Muri beri penghargaan untuk Festival Catur Pelajar Nasional
Baca juga: Pecatur potensial bermunculan di Festival Catur Pelajar Nasional
Vietnam menempati urutan teratas di catur cepat (perorangan dan beregu) dengan meraih 14 emas, 7 perak, dan 4 perunggu. India menempati urutan ke dua dengan 7 emas, 3 Perak, dan 5 perunggu. "AYCC ini diselenggarakan untuk menambah jam terbang para atlet catur Indonesia, terutama anak-anak usia 8, 10, dan 12 tahun. Agar mereka terbiasa dan tidak gentar menghadapi lawan dari luar negeri," kata Dwi Hatmisari.
Selaku tuan rumah, Dwi Hatmisari berharap pecatur junior Indonesia dapat meraih hasil lebih baik pada nomor catur standar dan catur kilat yang bakal dipertandingkan selanjutnya hingga Sabtu (22/10).
Satu-satunya medali emas yang diraih skuad Merah Putih yakni dari nomor Open Rapid Beregu U18 melalui FM Kemas Ade Krisna Mausyach Suri, AIM Satria Duta Cahaya, dan Ahmad Riziq. Ketua Panitia AYCC 2022, Dwi Hatmisari Akbarukmi, mengatakan pertandingan catur cepat dengan sistem Swiss 7 babak itu didominasi Vietnam dan India.
Pemenangnya pun mayoritas adalah mereka yang sudah punya jam terbang tinggi dalam berkompetisi. "Bertanding catur non-stop semacam ini membutuhkan stamina dan daya juang yang kuat untuk meraih kemenangan. Para pecatur Vietnam dan India ini memang dikenal memiliki mental baja sehingga kerap berhasil mendominasi," ujar Dwi Hatmisari.
Baca juga: Muri beri penghargaan untuk Festival Catur Pelajar Nasional
Baca juga: Pecatur potensial bermunculan di Festival Catur Pelajar Nasional
Vietnam menempati urutan teratas di catur cepat (perorangan dan beregu) dengan meraih 14 emas, 7 perak, dan 4 perunggu. India menempati urutan ke dua dengan 7 emas, 3 Perak, dan 5 perunggu. "AYCC ini diselenggarakan untuk menambah jam terbang para atlet catur Indonesia, terutama anak-anak usia 8, 10, dan 12 tahun. Agar mereka terbiasa dan tidak gentar menghadapi lawan dari luar negeri," kata Dwi Hatmisari.
Selaku tuan rumah, Dwi Hatmisari berharap pecatur junior Indonesia dapat meraih hasil lebih baik pada nomor catur standar dan catur kilat yang bakal dipertandingkan selanjutnya hingga Sabtu (22/10).