Jakarta (ANTARA) - Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi menyakini bahwa Polri dapat mengembalikan kepercayaan publik dengan melakukan pembenahan menyeluruh usai banyaknya persoalan yang muncul menyangkut institusi tersebut.
"Harus diakui beban berat Kapolri saat ini harus menuntaskan begitu banyak persoalan," kata Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Seknas Jokowi, Monisyah, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Persoalan yang dimaksud di antaranya mulai dari kasus Ferdy Sambo, konsorsium 303, insiden maut Kanjuruhan hingga kasus lainnya yang melibatkan Irjen TM. Monisyah mengatakan pembenahan citra dan nama baik Polri tentunya membutuhkan peran aktif dari pihak terkait mulai dari pimpinan Polri, Polda, Polres, Polsek serta jajarannya. "Peran aktif itu sangat diharapkan utamanya dapat membangun komunikasi yang baik dan melakukan karya nyata di tengah masyarakat," ujarnya.
Menurutnya, ketegasan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo saat ini telah menunjukkan institusi yang dipimpinnya begitu kokoh dan solid dalam mengurai satu per satu masalah termasuk mencarikan solusi nya.
Apalagi, arahan Presiden Jokowi juga begitu jelas saat pertemuan dengan jajaran Polri di istana negara beberapa waktu lalu bahwa institusi tersebut memang harus melakukan pembenahan dan reformasi total.
Baca juga: Pimpinan dan anggota Polri pedomani arahan Presiden Jokowi
Baca juga: Sorotan Presiden Jokowi kepada Polri, dari pungli hingga jelimetnya presisi
Di samping itu, ia menilai penting untuk mengaktifkan Bimas Polri sampai ke tingkat bawah sehingga komunikasi dapat berjalan baik. Termasuk pula membangun sinergitas dan memperkuat kesolidan internal.
Secara khusus, Monisyah meminta masyarakat untuk tidak terus mendiskreditkan Polri. Sebab, kalaupun ada hal-hal yang kurang baik, lantas hal itu tidak seharusnya menyamaratakan semuanya menjadi tidak baik di tubuh kepolisian. "Sebab, itu hanya oknum-oknum yang mungkin kebablasan. Secara umum, polisi yang berintegritas dan bermoral masih jauh lebih banyak," tegasnya.
"Harus diakui beban berat Kapolri saat ini harus menuntaskan begitu banyak persoalan," kata Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Seknas Jokowi, Monisyah, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Persoalan yang dimaksud di antaranya mulai dari kasus Ferdy Sambo, konsorsium 303, insiden maut Kanjuruhan hingga kasus lainnya yang melibatkan Irjen TM. Monisyah mengatakan pembenahan citra dan nama baik Polri tentunya membutuhkan peran aktif dari pihak terkait mulai dari pimpinan Polri, Polda, Polres, Polsek serta jajarannya. "Peran aktif itu sangat diharapkan utamanya dapat membangun komunikasi yang baik dan melakukan karya nyata di tengah masyarakat," ujarnya.
Menurutnya, ketegasan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo saat ini telah menunjukkan institusi yang dipimpinnya begitu kokoh dan solid dalam mengurai satu per satu masalah termasuk mencarikan solusi nya.
Apalagi, arahan Presiden Jokowi juga begitu jelas saat pertemuan dengan jajaran Polri di istana negara beberapa waktu lalu bahwa institusi tersebut memang harus melakukan pembenahan dan reformasi total.
Baca juga: Pimpinan dan anggota Polri pedomani arahan Presiden Jokowi
Baca juga: Sorotan Presiden Jokowi kepada Polri, dari pungli hingga jelimetnya presisi
Di samping itu, ia menilai penting untuk mengaktifkan Bimas Polri sampai ke tingkat bawah sehingga komunikasi dapat berjalan baik. Termasuk pula membangun sinergitas dan memperkuat kesolidan internal.
Secara khusus, Monisyah meminta masyarakat untuk tidak terus mendiskreditkan Polri. Sebab, kalaupun ada hal-hal yang kurang baik, lantas hal itu tidak seharusnya menyamaratakan semuanya menjadi tidak baik di tubuh kepolisian. "Sebab, itu hanya oknum-oknum yang mungkin kebablasan. Secara umum, polisi yang berintegritas dan bermoral masih jauh lebih banyak," tegasnya.