Denpasar (ANTARA) -
PT PLN (Persero) mengadakan simulasi pengamanan pasokan listrik untuk mengoptimalkan persiapan operasional menjelang puncak Konferensi Tingkat Tinggi G20, di Nusa Dua, Badung, Bali pada 15-16 November 2022.
Dia menjelaskan pentingnya simulasi pengamanan pasokan listrik untuk memastikan keandalan pasokan listrik selama agenda yang menghadirkan pemimpin 20 negara terbesar di dunia dan forum yang secara global menguasai 60 persen populasi dunia, 75 persen perdagangan dunia, dan 80 persen produk domestik bruto (PDB).
“Saya sudah mendengar pemaparan kesiapan KTT G20 dari tim PLN UID Bali. Kami berharap simulasi ini menjadi ikhtiar bersama agar PLN dapat memberikan pelayanan terbaik selama KTT G20,” kata dia.
Saat ini, sistem keandalan pembangkit PLN untuk mendukung KTT G20 di Bali mencapai 1.422 megawatt (MW). Jumlah tersebut berasal dari pembangkit listrik di Bali sebesar 952 MW, transfer listrik dari pembangkit di Jawa melalui transmisi bawah laut atau Saluran Kabel Laut Tegangan Tinggi (SKLT) sebesar 370 MW, dan relokasi Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Grati sebesar 100 MW.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo beberapa waktu lalu mengatakan beban puncak pada saat acara G20 diperkirakan 980 MW. Artinya, ada cadangan daya 442 MW. Untuk memperkuat keandalan, PLN juga menyiapkan peralatan pendukung, seperti 102 unit uninterruptible power supply (UPS), 36 unit gardu bergerak (UGB), 29 unit kabel bergerak, dan 68 unit genset.
Baca juga: PLN gandeng Pelindo bangun pelabuhan ramah lingkungan
Baca juga: PLN NTB himpun 268 kantong darah
Disiapkan juga dua mobil deteksi, dua mobil pekerjaan dalam keadaan bertegangan (PDKB) dan dua mobil inject, lima unit genset bergerak dan 29 peralatan juga 23 kendaraan operasional.
Direktur Distribusi PLN Adi Priyatno di Denpasar, Kamis (3/11), mengatakan setelah seluruh infrastruktur kelistrikan disiapkan untuk mendukung KTT G20, selanjutnya dilakukan simulasi pengamanan listrik.
Dia menjelaskan pentingnya simulasi pengamanan pasokan listrik untuk memastikan keandalan pasokan listrik selama agenda yang menghadirkan pemimpin 20 negara terbesar di dunia dan forum yang secara global menguasai 60 persen populasi dunia, 75 persen perdagangan dunia, dan 80 persen produk domestik bruto (PDB).
“Saya sudah mendengar pemaparan kesiapan KTT G20 dari tim PLN UID Bali. Kami berharap simulasi ini menjadi ikhtiar bersama agar PLN dapat memberikan pelayanan terbaik selama KTT G20,” kata dia.
Setelah melakukan mitigasi terhadap sejumlah potensi risiko gangguan, seperti sabotase dan pencurian yang akan diawasi menggunakan sejumlah parameter keamanan, PLN melakukan simulasi pengamanan listrik di lokasi-lokasi strategis, seperti di Gas Insulatade Switchgear (GIS) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. “Kami menyiapkan beberapa strategi, seperti pengamanan langsung dan tidak langsung. Adapun pola pengamanan juga disiapkan secara terbuka dan tertutup,” kata dia.
Saat ini, sistem keandalan pembangkit PLN untuk mendukung KTT G20 di Bali mencapai 1.422 megawatt (MW). Jumlah tersebut berasal dari pembangkit listrik di Bali sebesar 952 MW, transfer listrik dari pembangkit di Jawa melalui transmisi bawah laut atau Saluran Kabel Laut Tegangan Tinggi (SKLT) sebesar 370 MW, dan relokasi Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Grati sebesar 100 MW.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo beberapa waktu lalu mengatakan beban puncak pada saat acara G20 diperkirakan 980 MW. Artinya, ada cadangan daya 442 MW. Untuk memperkuat keandalan, PLN juga menyiapkan peralatan pendukung, seperti 102 unit uninterruptible power supply (UPS), 36 unit gardu bergerak (UGB), 29 unit kabel bergerak, dan 68 unit genset.
Baca juga: PLN gandeng Pelindo bangun pelabuhan ramah lingkungan
Baca juga: PLN NTB himpun 268 kantong darah
Disiapkan juga dua mobil deteksi, dua mobil pekerjaan dalam keadaan bertegangan (PDKB) dan dua mobil inject, lima unit genset bergerak dan 29 peralatan juga 23 kendaraan operasional.
PLN mengerahkan 1.079 personel untuk menghadirkan pasokan listrik tanpa kedip saat pelaksanaan KTT G20. Selain itu, PLN melakukan rekonfigurasi jalur saluran udaran tegangan tinggi (SUTT) 150 kilovolt (Kv), pemeliharaan rutin saluran kabel laut tegangan tinggi (SKLT), penguatan SUTT dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton dan peningkatan sistem proteksi.