Mataram, (ANTARA) - Pedas, itulah barangkali kesan pertama jika anda merasakan menu masakan-masakan tradisional di Pulau Lombok. Pencitraan itu bisa jadi karena kata Lombok dari pulau itu sendiri identik dengan rasa pedas.
{jpg*2}
Masakan khas Pulau Lombok yang sudah sangat dikenal masyarakat luas, dan rasa pedasnya cukup menonjol diantaranya adalah ayam taliwang, baik ayam bakar maupun ayam goreng.
Rasa daging ayam taliwang sendiri sebenarnya relatif sama dengan ayam pada umumnya, hanya berukuran sedikit lebih kecil. Tapi, ayam taliwang kemudian dikenal pedas karena sambal yang dilumurkannya sangat menggugah selera yang dalam istilah sebagian etnis Sasak (Lombok bagian utara) 'Manuk Pelalah'
'Manuk Pelalah adalah ayam bakar atau goreng yang dibumbui dengan cabe besar dan cabe kecil kemudian digoreng dengan santan kelapa dan rasa yang paling menonjol adalah pedas.
Untuk menemukan rumah makan yang menyediakan ayam taliwang di Mataram atau di Pulau Lombok pada umumnya, cukup mudah.
Tapi, ada satu rumah makan yang selama ini menjadi "jujugan" para wisatawan, khususnya wisatawan dalam negeri, adalah Rumah Makan Taliwang Irama di Jalan Ade Irma Suryani, Karang Taliwang, Cakranegara, Mataram, NTB dan Rumah Makan 2M atau Muhibin Murad.
Areal rumah makan itu cukup luas. Pelanggan yang ingin menikmati ayam taliwang dengan duduk lesehan juga tersedia tempatnya. Pelayanannya pun sangat cepat.
"Pokoknya nggak usah khawatir. Meski yang datang banyak, akan segera terlayani," kata Indra, warga Ampenan yang selama ini banyak menjamu relasinya di rumah makan tersebut.
Ungkapan itu ternyata bukan isapan jempol belaka. Begitu pelanggan datang, sejumlah pelayan dengan sigap menghampirinya dan dalam beberapa saat kemudian pelayan lainnya langsung meletakkan 'beberuk'.
Beberuk merupakan lalapan berupa terong mentah, sambal tomat dan dicampur minyak kelapa, selain itu pelecing kangkung, yakni kangkung rebus yang dicampur dengan sambal, kelapa parut yang dilengkapi bumbu cabe dan dicampur kacang goreng, ini yang merupakan "trade mark" atau merek dagang dari ayam taliwang.
Selain itu, ayam taliwang berikut nasi putih yang terlihat masih panas dan sayur lebui. Bagi yang tidak begitu tahan dengan makanan pedas, dapat juga memesan untuk mencicipi ayam goreng maupun ayam bakar yang belum dilumuri sambal.
Aroma pedas dari makanan-makanan yang sudah tersaji memang sangat mendominasi dan benar-benar menggugah selera.
Menurut penuturan masyarakat setempat, sebelum dibakar, ayam taliwang yang merupakan ayam muda itu dibumbui sambal khas Lombok, minyak kelapa dan bawang putih.
Setelah dibakar beberapa lama, selanjutnya dibumbui lagi, kemudian dibakar lagi untuk kedua kalinya. Dengan demikian, ayam Taliwang benar-benar terasa pedas.
Konon, ayam taliwang berasal dari nama kampung (karang) di Pulau Lombok yakni Karang Taliwang di wilayah Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram. Jadi, nama Taliwang dari masakan ayam taliwang bukan dari Ikubkota Sumbawa Barat yang kebetulan sama.
Perintis atau orang yang mempopulerkan masakan ayam bakar khas Lombok itu adalah Haji Murrad. Usaha Haji Murrad itu pun kini dikembangkan oleh keturunannya dan juga warga Karang Taliwang lainnya.
Rumah makan Ayam Taliwang kini tidak hanya bisa ditemukan di NTB khususnya Lombok, tetapi sudah merambah ke beberapa kota besar seperti Jakarta, Surabaya dan Bali. (*)