Mataram (ANTARA) - Ketua Asprov PSSI Nusa Tenggara Barat, Mori Hanafi menilai perkembangan dunia sepakbola di Pulau Sumbawa dalam beberapa tahun terakhir sangat pesat.

"Selama dua tahun saya memimpin PSSI perkembangan bola khususnya di Pulau Sumbawa sangat bagus dan pesat peningkatannya," ujarnya di Mataram, Jumat.

Pesatnya perkembangan sepakbola di Pulau Sumbawa itu, kata Mori, bisa dilihat dari banyaknya klub bola dan antusiasme masyarakat yang menonton pertandingan ataupun turnamen sepakbola meski sifatnya hanya sepakbola antar kampung (tarkam). Belum lagi turnamen yang diselenggarakan oleh masing-masing Asosiasi di tingkat kabupaten maupun kota di Pulau Sumbawa.

"Contoh saat tarkam di Kota Bima. Itu diikuti 120 klub yang bertanding. Terus penontonnya sampai membludak. Belum lagi pertandingan Liga 3 ini juga sama gairah klub dan penonton tinggi, baik saat Liga 3 di 2021 maupun di 2022 sebelum dihentikan karena kasus Kanjuruhan, Malang," terang Mori.

Mori mengakui klub-klub dari Pulau Sumbawa banyak melahirkan talenta-talenta pemain sepakbola berbakat dan profesional yang kemudian dikontrak oleh klub-klub nasional. Bahkan, salah satu klub yakni PS Sumbawa Barat pernah merasakan berlaga di Liga 2 nasional.

"PS Sumbawa Barat ini pernah mengukir sejarah menjadi satu-satunya klub asal NTB yang berlaga di kancah nasional, yakni Liga 2. Kenapa bisa, karena dulu dukungannya cukup besar terutama dari Pemda-nya dan di situ tidak terlepas dukungan perusahaan tambang Newmont," ungkapnya.

Mori menambahkan untuk bisa berlaga di Liga 2 dan Liga 1 tentu tidak mudah. Kalau tidak didukung pendanaan yang cukup besar dan sponsor. Karena di era modern saat ini rata-rata pemilik klub adalah orang kaya. Karena di situ melibatkan kontrak pemain, transfer, melibatkan sponsor, pemain-pemain terbaik dan persaingannya kompetitif sehingga tidak mudah untuk bisa membuat Liga 2 dan Liga 1 kalau tidak didukung dengan pendanaan yang sangat kuat.

"Inilah yang menjadi kendala klub-klub kita untuk bisa berlaga di kasta yang lebih tinggi seperti Liga 2 dan Liga 1. Kendati begitu bukan berarti klub kita tidak punya kesempatan, meski agak berat. Tapi kita harus bersyukur kita masih punya talenta sepakbola berbakat dan itu jumlahnya ada ribuan pemain," katanya.

Oleh karena itu, selain pembinaan dan bergulir-nya kompetisi, Mori berharap ke depan dukungan pihak sponsor bisa membantu perkembangan sepakbola di NTB. Karena bagaimana pun saat ini dunia sepakbola sudah memasuki era industri tidak seperti dulu, sehingga dukungan semua pihak sangat diharapkan.

Sementara itu, dalam mendukung dunia sepakbola di NTB, khususnya Pulau Sumbawa. PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) menggelar kegiatan coaching clinic (sesi pelatihan singkat secara intensif) yang diperuntukkan bagi anak-anak di wilayah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Bertempat di Lapangan Alun-Alun Taliwang, kegiatan ini diselenggarakan bersama dengan Persija dan menghadirkan legenda sepak bola nasional, Ismed Sofyan.

Selain itu pelatih Persija Jakarta U-20, Washyiatul Akmal, juga turut memberikan pelatihan singkat bagi 30 anak-anak usia di bawah 15 tahun, yang diseleksi dari 8 kecamatan dan tergabung dalam tim Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia Asosiasi Kabupaten (PSSI Askab U-15). Kegiatan coaching clinic ini juga turut dihadiri oleh Ketua Harian Askab PSSI KSB Amar Nurmansyah beserta anggotanya.

Senior Manager Social Impact AMMAN, Aji Suryanto, menyatakan bahwa program coaching clinic ini merupakan bagian dari program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh AMMAN.

"Salah satu pilar pengembangan sumber daya manusia yang kami fokuskan adalah bidang olahraga karena dapat mendukung pertumbuhan kemampuan fisik, kepemimpinan, dan sosialisasi anak-anak. KSB memiliki talenta-talenta muda sepak bola yang baik. Karenanya, kita perlu mendorong anak-anak untuk semakin termotivasi, salah satunya dengan menggandeng klub profesional yang telah berkompetisi di liga terbaik Indonesia, serta pemain dan pelatih yang telah banyak menorehkan prestasi," terang Aji.

Ketua Harian PSSI Askab U-15 KSB, Amar Nurmansyah, menyambut baik gelaran coaching clinic yang diselenggarakan oleh AMMAN, khususnya bagi tim PSSI Askab KSB U-15.

"Program coaching clinic dari AMMAN dan Persija ini sangat membantu tidak hanya terkait teknik sepak bola, tetapi juga dalam menginspirasi anak-anak kita untuk membangun mimpinya menjadi atlet profesional yang bisa mengharumkan nama Kabupaten Sumbawa Barat dan bangsa Indonesia. Semoga program ini akan berkelanjutan sehingga kita bisa mencetak bibit-bibit unggul atlet sepak bola," terang Amar.

Selama kegiatan berlangsung, para peserta menerima berbagai materi terkait dengan teknik dasar sepak bola seperti teknik menggiring, mengoper, mengontrol bola maupun teknik menyundul. Tak hanya teknik dasar, para peserta juga dibekali dengan teknik yang sifatnya lanjutan seperti bagaimana cara mengambil sepak pojok yang benar, melakukan lemparan ke dalam, mengambil tendangan penalti, hingga strategi tim yang dapat diterapkan ketika bertanding seperti formasi tim serta cara menyerang dan bertahan yang baik dan sesuai selama pertandingan.

Selain berbagai materi terkait teknik dan strategi dalam sepak bola, legenda sepak bola nasional Ismed Sofyan juga turut membagikan pengalamannya menjadi pemain sepak bola profesional selama lebih dari 20 tahun dengan pencapaian berbagai prestasi di skala nasional dan internasional.

Baca juga: PSSI NTB nilai perkembangan sepakbola di Pulau Sumbawa pesat
Baca juga: Shin turunkan Ivar-Justin saat timnas U-20 hadapi Baerum

"Dalam menjadi seorang pesepakbola profesional, konsistensi diri, kedisplinan tinggi serta sikap sportivitas yang harus dipupuk sejak usia muda sangatlah diperlukan. Oleh karena itu, saya berpesan kepada adik-adik tim PSSI Askab U-15 untuk menghargai proses yang dilalui, karena tidak ada sesuatu yang tercapai secara instan," kata Ismed Sofyan.

Pewarta : Nur Imansyah
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024