Jakarta (ANTARA) - Jepang tidak akan gentar kepada Jerman dalam pertandingan pembuka Piala Dunia 2022 mereka pada Rabu meskipun tim-tim Asia lainnya terpuruk di awal pesta sepak bola sejagat ini, kata striker tim Samurai Biru Takuma Asano.
Tuan rumah Qatar menyerah 0-2 kepada Ekuador dalam pertandingan pembukaan hari Minggu sedangkan wakil Asia lainnya, Iran, kalah telak 2-6 dari Inggris pada hari berikutnya.
Asano yang dikenal dengan kecepatannya yakin Jepang tidak akan mengalami nasib yang sama ketika mereka menghadapi Jerman di Grup E dan mengatakan Samurai Biru "tidak perlu gentar".
“Yang pasti ada perbedaan level tim Asia dibandingkan Eropa dan Amerika Selatan, dan kami masih belum sampai ke sana,” kata pemain depan klub Jerman Bochum itu, seperti dilansir AFP. "Tapi Anda tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi di turnamen seperti ini.
"Kita membutuhkan banyak kualitas seperti teknik dan taktik, tetapi para pemain senior terus mengatakan kepada saya bahwa hal yang Anda butuhkan saat diperhitungkan adalah menjadi tim yang benar-benar menginginkannya."
Jepang memiliki delapan pemain di klub Bundesliga dalam skuad mereka dan bersikeras bahwa mereka tidak akan memiliki rasa rendah diri ketika turun ke lapangan di Doha. Bek Takehiro Tomiyasu, yang bermain di klub Liga Inggris Arsenal, mengatakan Jepang harus pragmatis tetapi mengakui prioritas mereka adalah tidak kebobolan gol.
"Menurut saya kita tidak perlu terlalu berlebihan menghormati mereka," kata Tomiyasu. "Tentu saja kami harus realistis. Saya pikir kami perlu menyesuaikan keseimbangan tergantung pada apa yang terjadi dalam pertandingan."
Baca juga: Tim Iran tak ikut menyanyikan lagu kebangsaannya jelang lawan Inggris
Baca juga: Piala Dunia 2022: Inggris bantai Iran 6-2
Jepang juga berada satu grup dengan Kosta Rika dan Spanyol di Grup E yang sulit. Juara Asia empat kali itu tidak pernah melangkah lebih jauh dari putaran kedua Piala Dunia, tetapi pemain depan Takumi Minamino tidak gentar dengan kualitas lawan di Qatar. "Sebagian besar pemain Jepang bermain di luar negeri dan kami bersaing dengan pemain dari seluruh dunia," kata mantan pemain Liverpool yang kini berkiprah di Monaco itu.
Tuan rumah Qatar menyerah 0-2 kepada Ekuador dalam pertandingan pembukaan hari Minggu sedangkan wakil Asia lainnya, Iran, kalah telak 2-6 dari Inggris pada hari berikutnya.
Asano yang dikenal dengan kecepatannya yakin Jepang tidak akan mengalami nasib yang sama ketika mereka menghadapi Jerman di Grup E dan mengatakan Samurai Biru "tidak perlu gentar".
“Yang pasti ada perbedaan level tim Asia dibandingkan Eropa dan Amerika Selatan, dan kami masih belum sampai ke sana,” kata pemain depan klub Jerman Bochum itu, seperti dilansir AFP. "Tapi Anda tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi di turnamen seperti ini.
"Kita membutuhkan banyak kualitas seperti teknik dan taktik, tetapi para pemain senior terus mengatakan kepada saya bahwa hal yang Anda butuhkan saat diperhitungkan adalah menjadi tim yang benar-benar menginginkannya."
Jepang memiliki delapan pemain di klub Bundesliga dalam skuad mereka dan bersikeras bahwa mereka tidak akan memiliki rasa rendah diri ketika turun ke lapangan di Doha. Bek Takehiro Tomiyasu, yang bermain di klub Liga Inggris Arsenal, mengatakan Jepang harus pragmatis tetapi mengakui prioritas mereka adalah tidak kebobolan gol.
"Menurut saya kita tidak perlu terlalu berlebihan menghormati mereka," kata Tomiyasu. "Tentu saja kami harus realistis. Saya pikir kami perlu menyesuaikan keseimbangan tergantung pada apa yang terjadi dalam pertandingan."
Baca juga: Tim Iran tak ikut menyanyikan lagu kebangsaannya jelang lawan Inggris
Baca juga: Piala Dunia 2022: Inggris bantai Iran 6-2
Jepang juga berada satu grup dengan Kosta Rika dan Spanyol di Grup E yang sulit. Juara Asia empat kali itu tidak pernah melangkah lebih jauh dari putaran kedua Piala Dunia, tetapi pemain depan Takumi Minamino tidak gentar dengan kualitas lawan di Qatar. "Sebagian besar pemain Jepang bermain di luar negeri dan kami bersaing dengan pemain dari seluruh dunia," kata mantan pemain Liverpool yang kini berkiprah di Monaco itu.