Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Badan pengelolaan dan pendapatan daerah (Bappenda) Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat menyatakan, target pendapatan asli daerah (PAD) di 2023 tetap sama dengan target PAD di 2022 yakni Rp315 miliar.
"Target PAD Lombok Tengah 2023 telah ditetapkan Rp315 miliar," kata Kepala Bappenda Lombok Tengah, Jalaludin di Praya, Selasa.
Sedangkan struktur rancangan APBD Kabupaten Lombok Tengah tahun anggaran 2023 yang telah direncanakan untuk belanja dan pengeluaran pembiayaan daerah sebesar Rp 2.311.181.454.697.
"Untuk target PAD 2023 sudah kita usulkan supaya ditinjau kembali, namun tidak bisa," katanya.
Ia mengatakan, realisasi PAD 2022 hingga saat ini telah mencapai Rp247 Miliar atau meningkat bila dibandingkan dengan realisasi PAD 2021 Rp154 Miliar atau capaian PAD di 2022 ini sudah 80 persen dari total target Rp315 miliar.
Realisasi PAD Lombok Tengah di 2022 kemungkinan akan bertambah, karena masih ada beberapa potensi PAD yang belum disetorkan oleh wajib pajak. Seperti pajak BPHTB, Penerangan Jalan Umum dan ajang Wolrd Superbike (WSBK) Mandalika 2022.
"Sekitar Rp10 miliar lebih potensi PAD yang masih belum masuk. Artinya masih ada peluang sampai akhir tahun 2022," katanya.
Sebelumnya, Juru bicara Badan Anggaran Ranperda tentang APBD 2023, Hj. Nurul Adha mengatakan, berdasarkan hasil pembahasan badan anggaran DPRD Lombok Tengah yang dilaksanakan, postur target pendapatan daerah direncanakan sebesar Rp 2.307.232.285.797 dengan rincian pendapatan asli daerah ( PAD) direncanakan sebesar Rp.315.849.210.525 dengan rincian pajak daerah ditargetkan sebesar Rp200.369.470.598 dan Retribusi daerah ditargetkan sebesar Rp32.689.670.777.
"Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, ditargetkan sebesar Rp8.579.190.491 dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah, ditargetkan sebesar Rp74.210.878.659," katanya.
Pendapatan transfer daerah yang bersumber dari dana transfer pada tahun anggaran 2023 ditargetkan sebesar Rp1.955.797.389.018 dengan rincian pendapatan transfer pemerintah pusat sebesar Rp1.827.244.387.000 dan pendapatan transfer antar daerah sebesar Rp128.553.002.018
Pendapatan daerah yang sah pada tahun anggaran 2023 ditargetkan sebesar Rp35.585.686.254, yang bersumber dari pendapatan hibah sebesar Rp 415.724.000, dan lain-lain pendapatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan sebesar Rp35.169.962.254.
"Belanja daerah pada tahun anggaran 2023 direncanakan sebesar Rp 2.291.181.454.697 dengan memperhatikan perbandingan besaran pendapatan daerah dengan belanja daerah, maka terdapat surplus sebesar Rp.16.050.831.100," katanya.
Ia mengatakan, penerimaan pembiayaan daerah pada APBD 2023 direncanakan sebesar Rp 3.949.168.900, yang bersumber dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya tahun anggaran 2022 yang merupakan pembiayaan atas penyelesaian pembangunan puskesmas Batu Jangkih dan Batunyala.
"Sedangkan pengeluaran pembiayaan daerah pada APBD tahun anggaran 2023 dianggarkan sebesar Rp20.000.000.000,00 yang diperuntukkan untuk pembayaran cicilan pinjaman daerah," katanya.
Dengan demikian maka jumlah pembiayaan netto pada tahun anggaran 2023 menjadi sebesar minus Rp16.050.831.100. Maka total pendapatan daerah ditambah dengan penerimaan pembiayaan daerah menjadi sebesar Rp2.311.181.454.697.
"Sedangkan belanja daerah ditambah dengan pengeluaran pembiayaan daerah sebesar Rp 2.311.181.454.697, sehingga struktur rancangan APBD Kabupaten Lombok Tengah tahun anggaran 2023 direncanakan dalam posisi berimbang," katanya.
"Target PAD Lombok Tengah 2023 telah ditetapkan Rp315 miliar," kata Kepala Bappenda Lombok Tengah, Jalaludin di Praya, Selasa.
Sedangkan struktur rancangan APBD Kabupaten Lombok Tengah tahun anggaran 2023 yang telah direncanakan untuk belanja dan pengeluaran pembiayaan daerah sebesar Rp 2.311.181.454.697.
"Untuk target PAD 2023 sudah kita usulkan supaya ditinjau kembali, namun tidak bisa," katanya.
Ia mengatakan, realisasi PAD 2022 hingga saat ini telah mencapai Rp247 Miliar atau meningkat bila dibandingkan dengan realisasi PAD 2021 Rp154 Miliar atau capaian PAD di 2022 ini sudah 80 persen dari total target Rp315 miliar.
Realisasi PAD Lombok Tengah di 2022 kemungkinan akan bertambah, karena masih ada beberapa potensi PAD yang belum disetorkan oleh wajib pajak. Seperti pajak BPHTB, Penerangan Jalan Umum dan ajang Wolrd Superbike (WSBK) Mandalika 2022.
"Sekitar Rp10 miliar lebih potensi PAD yang masih belum masuk. Artinya masih ada peluang sampai akhir tahun 2022," katanya.
Sebelumnya, Juru bicara Badan Anggaran Ranperda tentang APBD 2023, Hj. Nurul Adha mengatakan, berdasarkan hasil pembahasan badan anggaran DPRD Lombok Tengah yang dilaksanakan, postur target pendapatan daerah direncanakan sebesar Rp 2.307.232.285.797 dengan rincian pendapatan asli daerah ( PAD) direncanakan sebesar Rp.315.849.210.525 dengan rincian pajak daerah ditargetkan sebesar Rp200.369.470.598 dan Retribusi daerah ditargetkan sebesar Rp32.689.670.777.
"Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, ditargetkan sebesar Rp8.579.190.491 dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah, ditargetkan sebesar Rp74.210.878.659," katanya.
Pendapatan transfer daerah yang bersumber dari dana transfer pada tahun anggaran 2023 ditargetkan sebesar Rp1.955.797.389.018 dengan rincian pendapatan transfer pemerintah pusat sebesar Rp1.827.244.387.000 dan pendapatan transfer antar daerah sebesar Rp128.553.002.018
Pendapatan daerah yang sah pada tahun anggaran 2023 ditargetkan sebesar Rp35.585.686.254, yang bersumber dari pendapatan hibah sebesar Rp 415.724.000, dan lain-lain pendapatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan sebesar Rp35.169.962.254.
"Belanja daerah pada tahun anggaran 2023 direncanakan sebesar Rp 2.291.181.454.697 dengan memperhatikan perbandingan besaran pendapatan daerah dengan belanja daerah, maka terdapat surplus sebesar Rp.16.050.831.100," katanya.
Ia mengatakan, penerimaan pembiayaan daerah pada APBD 2023 direncanakan sebesar Rp 3.949.168.900, yang bersumber dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya tahun anggaran 2022 yang merupakan pembiayaan atas penyelesaian pembangunan puskesmas Batu Jangkih dan Batunyala.
"Sedangkan pengeluaran pembiayaan daerah pada APBD tahun anggaran 2023 dianggarkan sebesar Rp20.000.000.000,00 yang diperuntukkan untuk pembayaran cicilan pinjaman daerah," katanya.
Dengan demikian maka jumlah pembiayaan netto pada tahun anggaran 2023 menjadi sebesar minus Rp16.050.831.100. Maka total pendapatan daerah ditambah dengan penerimaan pembiayaan daerah menjadi sebesar Rp2.311.181.454.697.
"Sedangkan belanja daerah ditambah dengan pengeluaran pembiayaan daerah sebesar Rp 2.311.181.454.697, sehingga struktur rancangan APBD Kabupaten Lombok Tengah tahun anggaran 2023 direncanakan dalam posisi berimbang," katanya.