Mataram (ANTARA) - Dinas Sosial Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, akan menyalurkan 400 paket sembako bagi penyandang disabilitas di Mataram sebagai salah satu bentuk pemenuhan nutrisi bagi penyandang disabilitas di kota ini.
Pejabat Fungsional Layanan Penyandang Disabilitas Dinas Sosial Kota Mataram Zulfa Nur Azizah di Mataram, Rabu, mengatakan, bantuan bagi penyandang disabilitas yang disiapkan sebanyak 400 paket dan 40 paket seragam bagi penyandang disabilitas yang masih sekolah.
"Bantuan paket sembako itu kita jadwalkan mulai disalurkan Senin (5/12-2022) melalui kelurahan di enam kecamatan se-Kota Mataram dan kita siap antarkan ke rumah penerima jika tidak bisa datang ke kelurahan," katanya.
Ia mengatakan, isi paket sembako yang akan diberikan kepada ratusan penyandang disabilitas tersebut antara lain, beras 5 kilogram, minyak goreng, mi instan, dan biskuit.
Kalau diuangkan, lanjutnya, satu paket sembako bernilai sekitar Rp240 ribu, sehingga total anggaran untuk bantuan paket sembako Rp88 juta.
"Sebelumnya, sekitar bulan Juli-Agustus 2022, juga sudah diberikan paket serupa kepada 200 penyandang disabilitas dengan total anggaran sekitar Rp49 juta," katanya.
Menurutnya, bantuan paket sembako ini diberikan kepada para penyandang disabilitas yang tidak masuk menjadi penerima program keluarga harapan (PKH) serta tidak pernah mendapat bantuan-bantuan dari pemerintah.
"Jumlah penyandang disabilitas di Mataram saat ini tercatat 1.383 orang namun yang masuk menjadi sasaran PKH sekitar 200 orang. Jadi masih banyak yang belum terakomodasi," katanya.
Para penyandang disabilitas yang tidak terakomodasi layanan bantuan pemerintah pusat inilah yang menjadi atensi Pemerintah Kota Mataram. Karenanya, pada tahun 2023, anggaran layanan bagi penyandang disabilitas dialokasikan hampir Rp400 juta.
Alokasi anggaran itu khusus untuk layanan peningkatan nutrisi dan kesehatan penyandang disabilitas, tapi untuk program pelatihan dan edukasi, seperti tahun-tahun sebelumnya tidak ada lagi.
"Aturannya sudah beda, jadi untuk program di Dinsos fokus ke nutrisi dan kesehatan bagi penyandang disabilitas," katanya.
Lebih jauh Zulfa mengatakan, tingginya kenaikan alokasi anggaran untuk layanan penyandang disabilitas tersebut, sebagai upaya Pemerintah Kota Mataram mencapai target standar pelayanan minimal (SPM) 100 persen.
"In syaa Allah, dengan anggaran tersebut kita bisa berbuat lebih banyak untuk pada penyandang disabilitas," katanya.
Pejabat Fungsional Layanan Penyandang Disabilitas Dinas Sosial Kota Mataram Zulfa Nur Azizah di Mataram, Rabu, mengatakan, bantuan bagi penyandang disabilitas yang disiapkan sebanyak 400 paket dan 40 paket seragam bagi penyandang disabilitas yang masih sekolah.
"Bantuan paket sembako itu kita jadwalkan mulai disalurkan Senin (5/12-2022) melalui kelurahan di enam kecamatan se-Kota Mataram dan kita siap antarkan ke rumah penerima jika tidak bisa datang ke kelurahan," katanya.
Ia mengatakan, isi paket sembako yang akan diberikan kepada ratusan penyandang disabilitas tersebut antara lain, beras 5 kilogram, minyak goreng, mi instan, dan biskuit.
Kalau diuangkan, lanjutnya, satu paket sembako bernilai sekitar Rp240 ribu, sehingga total anggaran untuk bantuan paket sembako Rp88 juta.
"Sebelumnya, sekitar bulan Juli-Agustus 2022, juga sudah diberikan paket serupa kepada 200 penyandang disabilitas dengan total anggaran sekitar Rp49 juta," katanya.
Menurutnya, bantuan paket sembako ini diberikan kepada para penyandang disabilitas yang tidak masuk menjadi penerima program keluarga harapan (PKH) serta tidak pernah mendapat bantuan-bantuan dari pemerintah.
"Jumlah penyandang disabilitas di Mataram saat ini tercatat 1.383 orang namun yang masuk menjadi sasaran PKH sekitar 200 orang. Jadi masih banyak yang belum terakomodasi," katanya.
Para penyandang disabilitas yang tidak terakomodasi layanan bantuan pemerintah pusat inilah yang menjadi atensi Pemerintah Kota Mataram. Karenanya, pada tahun 2023, anggaran layanan bagi penyandang disabilitas dialokasikan hampir Rp400 juta.
Alokasi anggaran itu khusus untuk layanan peningkatan nutrisi dan kesehatan penyandang disabilitas, tapi untuk program pelatihan dan edukasi, seperti tahun-tahun sebelumnya tidak ada lagi.
"Aturannya sudah beda, jadi untuk program di Dinsos fokus ke nutrisi dan kesehatan bagi penyandang disabilitas," katanya.
Lebih jauh Zulfa mengatakan, tingginya kenaikan alokasi anggaran untuk layanan penyandang disabilitas tersebut, sebagai upaya Pemerintah Kota Mataram mencapai target standar pelayanan minimal (SPM) 100 persen.
"In syaa Allah, dengan anggaran tersebut kita bisa berbuat lebih banyak untuk pada penyandang disabilitas," katanya.