Kota Bogor (ANTARA) - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto memastikan pembangunan sekolah satu atap di Kelurahan Kencana, Kecamatan Tanah Sareal sesuai target pada 2022, yakni membereskan bangunan dasar ruang per ruang.
Bima Arya saat dikonfirmasi di Kota Bogor, Kamis, mengatakan pada tahun ini pembangunan gedung sekolah satu atap tersebut telah mencapai di atas 90 persen, sehingga proses pengerjaan fisik lainnya hingga interior dan mebeler bisa selesai pada 2023.
"Semuanya on time (sesuai jadwal), untuk tahapan tahun ini, sudah sesuai target di atas 90 persen. Tahun depan berlanjut untuk lantai atasnya dan juga interior. Jadi 2023 selesai, 2024 bisa menerima siswa baru," katanya.
Ia yang telah meninjau langsung kemajuan pembangunan sekolah satu atap di Kelurahan Kencana itu dan berkeliling ke setiap lantai pembangunan pada Rabu (30/11) memastikan agar kontraktor mengerjakan bangunan dengan kokoh dan sesuai rancangan.
Gedung sekolah itu akan menampung jenjang SD dan SMP negeri terdiri atas empat lantai utama untuk interaksi belajar mengajar. Pembangunannya sudah dimulai sejak 2020 dengan konsep anggaran berjenjang hingga mencapai kurang lebih Rp25 miliar pada 2022.
Selanjutnya, Pemerintah Kota Bogor masih meminta bersepakat dengan dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) setempat kembali menganggarkan Rp7,7 miliar untuk pembangunan tahap akhir atau penyelesaian. Anggaran tersebut belum termasuk mebeler atau bangku dan meja untuk proses belajar mengajar dan kantor.
Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor Karnain Asyhar bersama Wakil Ketua Komisi IV Said Muhamad Mohan dan anggota dewan lain sempat meninjau proses pembangunan gedung sekolah tersebut pada Senin (31/10).
Saat itu, Karnain meminta agar pembangunan tahap akhir bisa dilelang pada awal tahun agar cepat selesai dan pada anggaran perubahan 2023 sudah bisa dianggarkan khusus mebeler. Dengan begitu, penerimaan siswa baru pada 2024 bisa terlaksana.
Baca juga: GNIK bentuk ekosistem talenta unggul kepemimpinan
Baca juga: Komisi IX DPR ingatkan Bogor waspada ancaman resesi global
Bima menyampaikan pada peninjauan akhir bulan November ini pembangunan sekolah satu atap ini diharapkan melaksanakan konsep ramah lingkungan dengan memanfaatkan ventilasi yang baik sehingga pencahayaan melalui sinar matahari atau tenaga surya menjadi utama.
Di area gedung bertingkat itu, ia telah meminta ada fasilitas olahraga memadai bagi para siswa SDN maupun SMPN. "Ini pembangunannya bertahap. Diperkirakan mulai menerima siswa baru pada tahun 2024 bukanya. Jadi ada SD dan SMP," katanya.
Bima Arya saat dikonfirmasi di Kota Bogor, Kamis, mengatakan pada tahun ini pembangunan gedung sekolah satu atap tersebut telah mencapai di atas 90 persen, sehingga proses pengerjaan fisik lainnya hingga interior dan mebeler bisa selesai pada 2023.
"Semuanya on time (sesuai jadwal), untuk tahapan tahun ini, sudah sesuai target di atas 90 persen. Tahun depan berlanjut untuk lantai atasnya dan juga interior. Jadi 2023 selesai, 2024 bisa menerima siswa baru," katanya.
Ia yang telah meninjau langsung kemajuan pembangunan sekolah satu atap di Kelurahan Kencana itu dan berkeliling ke setiap lantai pembangunan pada Rabu (30/11) memastikan agar kontraktor mengerjakan bangunan dengan kokoh dan sesuai rancangan.
Gedung sekolah itu akan menampung jenjang SD dan SMP negeri terdiri atas empat lantai utama untuk interaksi belajar mengajar. Pembangunannya sudah dimulai sejak 2020 dengan konsep anggaran berjenjang hingga mencapai kurang lebih Rp25 miliar pada 2022.
Selanjutnya, Pemerintah Kota Bogor masih meminta bersepakat dengan dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) setempat kembali menganggarkan Rp7,7 miliar untuk pembangunan tahap akhir atau penyelesaian. Anggaran tersebut belum termasuk mebeler atau bangku dan meja untuk proses belajar mengajar dan kantor.
Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor Karnain Asyhar bersama Wakil Ketua Komisi IV Said Muhamad Mohan dan anggota dewan lain sempat meninjau proses pembangunan gedung sekolah tersebut pada Senin (31/10).
Saat itu, Karnain meminta agar pembangunan tahap akhir bisa dilelang pada awal tahun agar cepat selesai dan pada anggaran perubahan 2023 sudah bisa dianggarkan khusus mebeler. Dengan begitu, penerimaan siswa baru pada 2024 bisa terlaksana.
Baca juga: GNIK bentuk ekosistem talenta unggul kepemimpinan
Baca juga: Komisi IX DPR ingatkan Bogor waspada ancaman resesi global
Bima menyampaikan pada peninjauan akhir bulan November ini pembangunan sekolah satu atap ini diharapkan melaksanakan konsep ramah lingkungan dengan memanfaatkan ventilasi yang baik sehingga pencahayaan melalui sinar matahari atau tenaga surya menjadi utama.
Di area gedung bertingkat itu, ia telah meminta ada fasilitas olahraga memadai bagi para siswa SDN maupun SMPN. "Ini pembangunannya bertahap. Diperkirakan mulai menerima siswa baru pada tahun 2024 bukanya. Jadi ada SD dan SMP," katanya.