New York (ANTARA) - Dolar AS hampir tidak berubah terhadap euro dan yen pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), setelah kenaikan kuat sehari sebelumnya, dengan investor mencoba memposisikan untuk kenaikan suku bunga yang diperkirakan minggu depan dari Federal Reserve AS.
Dolar Australia turun sedikit. Dolar Australia naik di awal sesi setelah bank sentral Australia, Reserve Bank of Australia (RBA) menaikkan suku bunga untuk kedelapan kalinya dalam beberapa bulan.
Data Senin (5/12/2022) menunjukkan bahwa aktivitas industri jasa-jasa AS secara tak terduga meningkat pada November mendorong spekulasi Fed akan menaikkan suku bunga lebih besar dari yang diproyeksikan baru-baru ini. Pedagang saat ini memperkirakan kenaikan setengah poin dari Fed minggu depan dan mereka memproyeksikan suku bunga terminal sedikit di atas 5,0 persen pada Mei.
"Tidak banyak insentif baru," kata Marc Chandler, kepala strategi pasar di Bannockburn Global Forex di New York. "Ada banyak aksi harga kemarin, dan kami hanya mengkonsolidasikannya, dengan fokus besar pada pertemuan Fed minggu depan."
Kalender pekan depan juga mencakup rilis data indeks harga konsumen utama untuk November.
Sentimen investor tampaknya juga bergeser, katanya. "Sebelumnya, menurut saya orang-orang bersedia untuk membeli saat penurunan dolar, dan sekarang mereka tampaknya lebih antusias menjual dolar saat naik."
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, tetap naik sekitar 10 persen sejauh tahun ini. Indeks terakhir naik tipis 0,1 persen pada Selasa (6/12/2022).
Euro datar terhadap dolar pada 1,0492 dolar, sementara dolar turun 0,1 persen terhadap yen Jepang.
Pembuat kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) Constantinos Herodotou mengatakan pada Selasa (6/12/2022) suku bunga akan naik lagi tetapi sekarang "sangat dekat" dengan tingkat netralnya.
Dolar Australia turun 0,1 persen menjadi 0,6690 dolar AS. Aussie telah meningkat di awal karena RBA mengatakan tidak pada jalur yang telah ditetapkan untuk memperketat kebijakan tetapi inflasi masih tinggi.
Dolar naik 0,6 persen terhadap dolar Kanada menjelang keputusan suku bunga bank sentral Kanada (BoC) pada Rabu. Pedagang memperkirakan peluang 73,3 persen pengurangan 25 basis poin dari kenaikan suku bunga BoC, meskipun sebagian besar ekonom yang disurvei oleh Reuters mengharapkan kenaikan suku bunga 50 basis poin.
Batas harga barat pada minyak mentah lintas laut Rusia, yang mulai berlaku pada Senin (5/12/2022), mungkin mulai menunjukkan dampaknya pada pasar energi, kata Francesco Pesole, ahli strategi valas di ING.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dolar naik tipis setelah lonjakan hari sebelumnya, investor tunggu Fed
Dolar Australia turun sedikit. Dolar Australia naik di awal sesi setelah bank sentral Australia, Reserve Bank of Australia (RBA) menaikkan suku bunga untuk kedelapan kalinya dalam beberapa bulan.
Data Senin (5/12/2022) menunjukkan bahwa aktivitas industri jasa-jasa AS secara tak terduga meningkat pada November mendorong spekulasi Fed akan menaikkan suku bunga lebih besar dari yang diproyeksikan baru-baru ini. Pedagang saat ini memperkirakan kenaikan setengah poin dari Fed minggu depan dan mereka memproyeksikan suku bunga terminal sedikit di atas 5,0 persen pada Mei.
"Tidak banyak insentif baru," kata Marc Chandler, kepala strategi pasar di Bannockburn Global Forex di New York. "Ada banyak aksi harga kemarin, dan kami hanya mengkonsolidasikannya, dengan fokus besar pada pertemuan Fed minggu depan."
Kalender pekan depan juga mencakup rilis data indeks harga konsumen utama untuk November.
Sentimen investor tampaknya juga bergeser, katanya. "Sebelumnya, menurut saya orang-orang bersedia untuk membeli saat penurunan dolar, dan sekarang mereka tampaknya lebih antusias menjual dolar saat naik."
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, tetap naik sekitar 10 persen sejauh tahun ini. Indeks terakhir naik tipis 0,1 persen pada Selasa (6/12/2022).
Euro datar terhadap dolar pada 1,0492 dolar, sementara dolar turun 0,1 persen terhadap yen Jepang.
Pembuat kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) Constantinos Herodotou mengatakan pada Selasa (6/12/2022) suku bunga akan naik lagi tetapi sekarang "sangat dekat" dengan tingkat netralnya.
Dolar Australia turun 0,1 persen menjadi 0,6690 dolar AS. Aussie telah meningkat di awal karena RBA mengatakan tidak pada jalur yang telah ditetapkan untuk memperketat kebijakan tetapi inflasi masih tinggi.
Dolar naik 0,6 persen terhadap dolar Kanada menjelang keputusan suku bunga bank sentral Kanada (BoC) pada Rabu. Pedagang memperkirakan peluang 73,3 persen pengurangan 25 basis poin dari kenaikan suku bunga BoC, meskipun sebagian besar ekonom yang disurvei oleh Reuters mengharapkan kenaikan suku bunga 50 basis poin.
Batas harga barat pada minyak mentah lintas laut Rusia, yang mulai berlaku pada Senin (5/12/2022), mungkin mulai menunjukkan dampaknya pada pasar energi, kata Francesco Pesole, ahli strategi valas di ING.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dolar naik tipis setelah lonjakan hari sebelumnya, investor tunggu Fed