Paris (ANTARA) - Saham-saham Prancis berakhir lebih rendah pada perdagangan Jumat waktu setempat (16/12/2022), memperpanjang kerugian untuk hari ketiga berturut-turut, dengan indeks acuan CAC 40 di Bursa Efek Paris tergerus 1,08 persen atau 70,14 poin menjadi menetap di 6.452,63 poin.
Indeks CAC 40 anjlok 3,09 persen atau 208,02 poin menjadi 6.522,77 poin pada Kamis (15/12/2022), setelah merosot 0,21 persen atau 14,19 poin menjadi 6.730,79 poin pada Rabu (14/12/2022), dan melonjak 1,42 persen atau 94,43 poin menjadi 6.744,98 poin pada Selasa (13/12/2022).
Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks CAC 40, hanya tiga saham yang berhasil membukukan keuntungan, sementara 36 saham menderita kerugian dan satu saham diperdagangkan tidak berubah.
Unibail-Rodamco-Westfield SE, sebuah perusahaan properti dan pengembang real estat komersial Prancis menderita kerugian terbesar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terperosok 4,74 persen.
Diikuti oleh saham kelompok laboratorium Prancis yang menyediakan layanan pengujian dan dukungan untuk industri farmasi, makanan, lingkungan, agriscience dan produk konsumen Eurofins Scientific SE anjlok 3,54 persen; serta perusahaan jasa dan konsultasi teknologi informasi multinasional Capgemini SE kehilangan 3,45 persen.
Sementara itu, BNP Paribas SA, sebuah perusahaan perbankan komersial dan jasa keuangan multinasional Prancis meningkat 1,68 persen, menjadi pencetak keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Baca juga: Saham Jerman ditutup di zona merah, indeks terpuruk 3,28 persen
Baca juga: Saham Inggris rugi hari kedua, indeks merosot 0,93 persen
Disusul oleh saham perusahaan jasa keuangan dan perbankan multinasional Prancis Societe Generale SA yang terdongkrak 1,27 persen; serta perusahaan induk bank dan jasa keuangan termasuk layanan asuransi Credit Agricole SA menguat 0,41 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Saham Prancis perpanjang kerugian, indeks CAC 40 tergerus 1,08 persen