Meulaboh (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandar Udara Cut Nyak Dhien Nagan Raya, Provinsi Aceh memprakirakan sejumlah wilayah pesisir barat Aceh terjadi hujan lebat disertai petir sejak Sabtu hingga Minggu (17-18/12).
"Penyebab terjadinya hujan disertai petir ini dikarenakan terdapat Bibit Siklon Tropis 98B yang terpantau di Samudera Hindia sebelah Barat Aceh," kata Prakirawati Stasiun BMKG Bandar Cut Nyak Dhien Nagan Raya, Aceh, Almira Aprilianti kepada ANTARA, Sabtu malam.
Ia mengatakan, sistem siklon tersebut bergerak ke arah Barat dan membentuk daerah konvergensi dari Sumatera Utara hingga Aceh. Kondisi tersebut, kata Almirra, mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan ketinggian gelombang laut di sekitar wilayah bibit siklon tropis.
Selain itu, potensi pertumbuan awan hujan juga akan mempengarungi di sepanjang daerah konvergensi tersebut seperti di wilayah pesisir Aceh. Ada pun daerah yang berpotensi terjadi hujan disertai petir diantaranya terjadi di kawasan Kabupaten Aceh Barat, Kabupaten Nagan Raya, Kabupaten Aceh Barat Daya hingga ke Kabupaten Aceh Selatan.
Baca juga: Info BMKG: gempa magnitudo 5,2 terjadi di Sumur Banten terasa sampai Lampung
Baca juga: Info cuaca: BMKG prakirakan sebagian besar wilayah Indonesia berawan Sabtu
Sedangkan seperti di Kabupaten Aceh Jaya, Aceh Singkil, Kota Subulussalam dan Kabupaten Kepulauan Simeulue, Provinsi Aceh diprakirakan hanya akan terjadi hujan ringan tanpa adanya potensi petir. Pihaknya memprakirakan potensi hujan disertai petir di beberapa wilayah pesisir pantai barat selatan Aceh, hingga Ahad (18/12) mendatang.
"Samoai satu hari ke depan masih akan berpotensi hujan dengan intensitas sedang - lebat yang disertai petir dan angin kencang," kata Almira menambahkan.
Untuk potensi bibit siklon tropis 98B, kata Almirra, juga diprakirakan menjadi siklon tropis dalam 24 jam kedepan dalam kategori rendah. Ia juga menjelaskan hingga Ahae (18/12)masih akan ada peringatan dini BMKG terhadap potensi hujan disertai petir. "Kami juga mengimbau masyarakat untuk berhati terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang," demikian Almira.
"Penyebab terjadinya hujan disertai petir ini dikarenakan terdapat Bibit Siklon Tropis 98B yang terpantau di Samudera Hindia sebelah Barat Aceh," kata Prakirawati Stasiun BMKG Bandar Cut Nyak Dhien Nagan Raya, Aceh, Almira Aprilianti kepada ANTARA, Sabtu malam.
Ia mengatakan, sistem siklon tersebut bergerak ke arah Barat dan membentuk daerah konvergensi dari Sumatera Utara hingga Aceh. Kondisi tersebut, kata Almirra, mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan ketinggian gelombang laut di sekitar wilayah bibit siklon tropis.
Selain itu, potensi pertumbuan awan hujan juga akan mempengarungi di sepanjang daerah konvergensi tersebut seperti di wilayah pesisir Aceh. Ada pun daerah yang berpotensi terjadi hujan disertai petir diantaranya terjadi di kawasan Kabupaten Aceh Barat, Kabupaten Nagan Raya, Kabupaten Aceh Barat Daya hingga ke Kabupaten Aceh Selatan.
Baca juga: Info BMKG: gempa magnitudo 5,2 terjadi di Sumur Banten terasa sampai Lampung
Baca juga: Info cuaca: BMKG prakirakan sebagian besar wilayah Indonesia berawan Sabtu
Sedangkan seperti di Kabupaten Aceh Jaya, Aceh Singkil, Kota Subulussalam dan Kabupaten Kepulauan Simeulue, Provinsi Aceh diprakirakan hanya akan terjadi hujan ringan tanpa adanya potensi petir. Pihaknya memprakirakan potensi hujan disertai petir di beberapa wilayah pesisir pantai barat selatan Aceh, hingga Ahad (18/12) mendatang.
"Samoai satu hari ke depan masih akan berpotensi hujan dengan intensitas sedang - lebat yang disertai petir dan angin kencang," kata Almira menambahkan.
Untuk potensi bibit siklon tropis 98B, kata Almirra, juga diprakirakan menjadi siklon tropis dalam 24 jam kedepan dalam kategori rendah. Ia juga menjelaskan hingga Ahae (18/12)masih akan ada peringatan dini BMKG terhadap potensi hujan disertai petir. "Kami juga mengimbau masyarakat untuk berhati terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang," demikian Almira.