Kupang (ANTARA) - Puluhan rumah penduduk di Desa Nunkurus terendam banjir akibat meluap dari kali Batu Merah sebagai dampak curah hujan dengan intensitas lebat yang mengguyur wilayah Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur, Minggu dini hari.

"Sesuai laporan anggota Kepolisian Polres Kupang yang berada di Nunkurus bahwa ada lebih dari 30 rumah penduduk yang terendam banjir saat peristiwa itu terjadi," kata Kapolres Kupang AKBP FX Irwan Arianto saat dihubungi di Kupang, Minggu.

Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi berlangsung hari Sabtu (31/12/2022) malam di wilayah Kabupaten Kupang menyebabkan meluapnya Sungai Batu Merah di Dusun Laus Desa Nunkurus dan Sungai Nunpisa di Desa Oelatimo, Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Luapan air banjir dari sungai Batu Merah mengakibatkan puluhan rumah warga RT 19/RW 08 Desa Nunkurus Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang terendam banjir dengan ketinggian sekitar 50 sentimeter sedangkan derasnya sungai Nunpisa menyebabkan bangunan Jembatan Nunpisa roboh sehingga akses transportasi dari Kupang menuju Sulamu lumpuh total.

Baca juga: PLN NTT alirkan listrik premium ke RSUP Kemenkes
Baca juga: Anggota Polres Kupang bantu mengevakuasi korban banjir

Menurut Kapolres rusaknya jembatan Nunpisa menyebabkan akses transportasi kendaraan bermotor baik dari arah Oelamasi maupun dari arah Semau menjadi putus total. "Kondisi jembatan dalam kondisi rusak berat sehingga tidak bisa dilintasi kendaraan. Kondisi ini bisa dilintasi pejalan kaki karena warga membangun jembatan darurat dari kayu," kata Kapolres.

Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kupang mencatat terdapat 36 rumah warga di Nunkurus yang terendam akibat banjir. Rumah-rumah warga itu menurut dia tersebar pada empat RT yang pada umumnya terendam air banjir setelah meluapnya air banjir dari kali Nunpisa. "Masyarakat sudah menempati kembali rumah-rumah yang sempat terendam air banjir, karena kondisi hujan sudah mulai meredah," kata Elfrid V Saneh.
 

 

Pewarta : Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024