Jakarta (ANTARA) - Lembaga pendidikan di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah memberikan pelatihan vokasi bagi masyarakat kepada 1.961 orang sepanjang 2022. Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam keterangannya di Jakarta, Selasa mengatakan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) ESDM Kementerian ESDM terus berupaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) sektor ESDM, yang terampil, kompeten, berdaya saing, dan mampu berkompetisi dalam dunia kerja.

Menurut dia, sejumlah program telah dilaksanakan baik yang masuk dalam Rencana Informasi Diklat Tahunan maupun yang sifatnya merupakan kerja sama Kementerian ESDM dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan.

"Hasilnya, sebanyak 1.961 orang mengikuti pelatihan vokasi bagi masyarakat yang diselenggarakan di lembaga pendidikan di bawah Kementerian ESDM," kata Menteri Arifin pada Konferensi Pers Capaian Kinerja Tahun 2022 dan Program Kerja Kementerian ESDM Tahun 2023 di Jakarta, Senin (30/1/2023).

Terdapat empat pelatihan vokasi bagi masyarakat di bawah Kementerian ESDM yaitu Pelatihan Vokasi Bagi Masyarakat Migas, Pelatihan Vokasi bagi Masyarakat Geominerba, Pelatihan Vokasi bagi Masyarakat KEBTKE, dan Pelatihan Vokasi bagi Masyarakat Balai Diklat Tambang Bawah Tanah.

Arifin menuturkan selain pelatihan vokasi, untuk menghasilkan lulusan yang kompeten di bidang energi dan mineral, Kementerian ESDM memiliki dua perguruan tinggi vokasi yakni Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) Politeknik Energi dan Mineral (PEM) Akamigas Cepu dan Politeknik Energi dan Pertambangan (PEP) Bandung.

"Untuk pendidikan vokasi tahun 2022, PEM Akamigas telah menerima mahasiswa 98 persen dari targetnya (target 1.040 orang) dan untuk PEP Bandung merealisasikan sebanyak 99 persen dari targetnya (target 270 orang)," jelasnya.

Melalui dua pendidikan vokasi itu, Kementerian ESDM terus berupaya memberikan kualitas terbaik dengan pembelajaran dan fasilitas terkini dengan dunia pertambangan migas dan mineral. Sistem pendidikan di kedua kampus tersebut terus ditingkatkan untuk memenuhi standar kualitas pendidikan vokasi yang berbasis 80 persen praktik dan 20 persen teori.

Baca juga: Pemerintah terus upayakan peningkatan produksi migas
Baca juga: Kapasitas terpasang pembangkit EBT capai 12,5 GW

Selain melalui pendidikan vokasi, Kementerian ESDM juga menyelenggarakan sertifikat kompetensi yang merupakan bentuk pengakuan kepada tenaga kerja yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dengan standar kompetensi yang dipersyaratkan.

Pengakuan kompetensi dapat memastikan bahwa tenaga kerja terjamin kredibilitasnya dalam melakukan suatu kegiatan, yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. "Sepanjang 2022, dikeluarkan sertifikat kompetensi dengan realisasi hampir 25 ribu sertifikat (total 24.985 sertifikat)," ujar Menteri ESDM.
 


Pewarta : Kelik Dewanto
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024