Mataram (Antara Mataram) - Para calon anggota Komisi Pemilihan Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat ramai-ramai melampirkan rekomendasi dari organisasi kemasyarakat (ormas) dalam berkas pendaftaran, agar dapat diperhitungkan sebagai kandidat mewakili masyarakat.
"Benar seperti itu, tetapi rekomendasi ormas itu tidak menjadi acuan utama dalam proses seleksi calon anggota KPU," kata Ketua Tim Seleksi Calon Anggota KPU Provinsi NTB Prof DR H Agil Al Idrus MSi, didampingi Sekretaris Tim Seleksi Prof DR H Gatot Dwi Hendro Wibowo, SH MHum, ketika dikonfirmasi di Mataram, Kamis.
Ia mengatakan, pihaknya menganggap rekomendasi ormas itu hanya sebagai bentuk dukungan kelompok masyarakat tertentu terhadap orang yang mengikuti seleksi calon anggota KPU Provinsi NTB, sehingga tidak menjadi acuan utama.
Tim Seleksi Calon Anggota KPU NTB yang umumnya merupakan para akademisi bergelar profesor dan doktor itu, mengaku tetap mempedomani ketentuan yang diberikan KPU dalam proses seleksi calon anggota KPU provinsi itu.
"Sudah ada pedomannya dari KPU, kami tidak terpengaruh rekomendasi ormas itu. Kalau calon yang bersangkutan mumpuni dari berbagai aspek yang dipersyaratakan tentu dia yang berhak lolos menjadi calon anggota KPU Provinsi NTB mengikuti uji kepatutan dan kelayakan di KPU pusat," ujar Agil dibenarkan Gatot.
Ia menambahkan, tim seleksi akan tetap mengutamakan syarat integritas dan profesionalisme calon anggota KPU provinsi itu.
Indikatornya, antara lain wawasan yang memadai, menguasai sistem politik, manajemen pemilu, peraturan dan kemampuan menanganani persoalan terkait tugas komisioner pemilihan umum.
Agil menyebut, peminat calon anggota KPU Provinsi NTB sampai tahapan pendaftaran hari terakhir yakni 7 November 2013 pukul 12.00 Wita, tercatat sebanyak 106 orang, namun masih mungkin bertambah sampai batas waktu pukul 16.00 Wita.
Tim Seleksi Calon Anggota KPU NTB akan melakukan verifikasi administrasi terhadap seratusan pendaftar pada 9 November, kemudian mengumumkan ke publik pada 10-12 November 2013.
Selanjutnya, tahapan tes kesehatan yang dijadwalkan 14-18 November di RS Bhayangkara Polda NTB, kemudian ujian tulis, tes psikokologi di Kampus Universitas Mataram (Unram), dan wawancara awal, yang dijadwalkan 19-27 November.
Ujian tulis dan wawancara berlangsung di Sekretariat Tim Seleksi Calon Anggota KPU NTB di Mataram.
"Rapat pleno tim seleksi untuk penetapan calon yang dinyatakan lolos tes kesehatan, ujian tulis, dan psikotes, direncanakan 28-29 November, kemudian hasilnya diumumkan pada 4 Desember 2013," ujar Agil.
Selanjutnya, tahapan wawancara akhir dijadwalkan 5-7 Desember, hingga menghasilkan 10 nama calon anggota KPU NTB, untuk selanjutnya diserahkan ke KPU pusat guna mengikuti "fit and proper test" dan lima orang anggota KPU NTB yang dinyatakan lulus akan ditetapkan pada 10 Desember 2013. (*)
"Benar seperti itu, tetapi rekomendasi ormas itu tidak menjadi acuan utama dalam proses seleksi calon anggota KPU," kata Ketua Tim Seleksi Calon Anggota KPU Provinsi NTB Prof DR H Agil Al Idrus MSi, didampingi Sekretaris Tim Seleksi Prof DR H Gatot Dwi Hendro Wibowo, SH MHum, ketika dikonfirmasi di Mataram, Kamis.
Ia mengatakan, pihaknya menganggap rekomendasi ormas itu hanya sebagai bentuk dukungan kelompok masyarakat tertentu terhadap orang yang mengikuti seleksi calon anggota KPU Provinsi NTB, sehingga tidak menjadi acuan utama.
Tim Seleksi Calon Anggota KPU NTB yang umumnya merupakan para akademisi bergelar profesor dan doktor itu, mengaku tetap mempedomani ketentuan yang diberikan KPU dalam proses seleksi calon anggota KPU provinsi itu.
"Sudah ada pedomannya dari KPU, kami tidak terpengaruh rekomendasi ormas itu. Kalau calon yang bersangkutan mumpuni dari berbagai aspek yang dipersyaratakan tentu dia yang berhak lolos menjadi calon anggota KPU Provinsi NTB mengikuti uji kepatutan dan kelayakan di KPU pusat," ujar Agil dibenarkan Gatot.
Ia menambahkan, tim seleksi akan tetap mengutamakan syarat integritas dan profesionalisme calon anggota KPU provinsi itu.
Indikatornya, antara lain wawasan yang memadai, menguasai sistem politik, manajemen pemilu, peraturan dan kemampuan menanganani persoalan terkait tugas komisioner pemilihan umum.
Agil menyebut, peminat calon anggota KPU Provinsi NTB sampai tahapan pendaftaran hari terakhir yakni 7 November 2013 pukul 12.00 Wita, tercatat sebanyak 106 orang, namun masih mungkin bertambah sampai batas waktu pukul 16.00 Wita.
Tim Seleksi Calon Anggota KPU NTB akan melakukan verifikasi administrasi terhadap seratusan pendaftar pada 9 November, kemudian mengumumkan ke publik pada 10-12 November 2013.
Selanjutnya, tahapan tes kesehatan yang dijadwalkan 14-18 November di RS Bhayangkara Polda NTB, kemudian ujian tulis, tes psikokologi di Kampus Universitas Mataram (Unram), dan wawancara awal, yang dijadwalkan 19-27 November.
Ujian tulis dan wawancara berlangsung di Sekretariat Tim Seleksi Calon Anggota KPU NTB di Mataram.
"Rapat pleno tim seleksi untuk penetapan calon yang dinyatakan lolos tes kesehatan, ujian tulis, dan psikotes, direncanakan 28-29 November, kemudian hasilnya diumumkan pada 4 Desember 2013," ujar Agil.
Selanjutnya, tahapan wawancara akhir dijadwalkan 5-7 Desember, hingga menghasilkan 10 nama calon anggota KPU NTB, untuk selanjutnya diserahkan ke KPU pusat guna mengikuti "fit and proper test" dan lima orang anggota KPU NTB yang dinyatakan lulus akan ditetapkan pada 10 Desember 2013. (*)