Mataram (ANTARA) - PT PLN (Persero) yang mengerahkan 64 personel berhasil memulihkan 100 persen pasokan listrik di daerah terdampak banjir di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.
"Suplai listrik untuk 19.643 pelanggan yang sempat terputus aliran listriknya akibat banjir telah kembali normal," kata Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Sumbawa, Gamal Rizal Kambey, dalam keterangan resmi yang diterima di Mataram, NTB, Rabu.
Ia menyebutkan dari 71 unit gardu yang terdampak banjir, sebanyak 70 unit gardu telah berhasil dinormalkan pada Selasa (14/2) pukul 22.50 Wita. Sedangkan satu unit gardu terakhir yang berada di Perumahan Baiti Jannati, Kecamatan Taliwang dan menyuplai 170 pelanggan berhasil dioperasikan kembali pada Rabu (15/2) pukul 14.39 Wita setelah kondisi di lapangan dipastikan aman.
"Alhamdulillah suplai listrik sudah 100 persen normal. Seluruh gardu yang terdampak telah berhasil dioperasikan lagi. Mohon maaf apabila penormalan di beberapa lokasi memakan waktu cukup lama karena kami harus memastikan kondisi betul betul aman," ujar Gamal.
Menurut dia, tantangan yang dihadapi oleh petugas di lokasi selama proses pengamanan dan penormalan adalah kondisi di lokasi yang penuh dengan air dan juga intensitas hujan yang cukup tinggi di beberapa titik.
Hal itu memperlama proses penormalan karena apabila kondisi belum dipastikan aman, petugas PLN tidak bisa menormalkan listrik di lokasi.
"Hal itu disebabkan air yang tergenang sangat berbahaya bagi keselamatan masyarakat karena dapat mengakibatkan arus hubung singkat," ucapnya.
Gamal juga menyampaikan terima kasih atas doa dan dukungan dari seluruh masyarakat dan para pihak terkait sehingga proses penormalan dapat berjalan optimal.
Tak lupa, ia juga terus mengimbau kepada seluruh masyarakat NTB untuk selalu waspada dampak yang diakibatkan cuaca ekstrem.
"Apabila air masuk ke rumah, segera matikan mini circuit breaker yang ada di kWh meter. Suplai listrik harus terputus. Ini sangat penting untuk keselamatan warga," katanya.
Sebelumnya, intensitas air hujan yang tinggi menyebabkan banjir melanda tiga kecamatan, yakni Kecamatan Taliwang, Brang Ene, dan Brang Rea pada Senin (13/2).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB mencatat sebanyak 2.952 kepala keluarga atau 11.808 jiwa terdampak banjir setinggi lutut hingga dada orang dewasa yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Sumbawa Barat.
"Suplai listrik untuk 19.643 pelanggan yang sempat terputus aliran listriknya akibat banjir telah kembali normal," kata Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Sumbawa, Gamal Rizal Kambey, dalam keterangan resmi yang diterima di Mataram, NTB, Rabu.
Ia menyebutkan dari 71 unit gardu yang terdampak banjir, sebanyak 70 unit gardu telah berhasil dinormalkan pada Selasa (14/2) pukul 22.50 Wita. Sedangkan satu unit gardu terakhir yang berada di Perumahan Baiti Jannati, Kecamatan Taliwang dan menyuplai 170 pelanggan berhasil dioperasikan kembali pada Rabu (15/2) pukul 14.39 Wita setelah kondisi di lapangan dipastikan aman.
"Alhamdulillah suplai listrik sudah 100 persen normal. Seluruh gardu yang terdampak telah berhasil dioperasikan lagi. Mohon maaf apabila penormalan di beberapa lokasi memakan waktu cukup lama karena kami harus memastikan kondisi betul betul aman," ujar Gamal.
Menurut dia, tantangan yang dihadapi oleh petugas di lokasi selama proses pengamanan dan penormalan adalah kondisi di lokasi yang penuh dengan air dan juga intensitas hujan yang cukup tinggi di beberapa titik.
Hal itu memperlama proses penormalan karena apabila kondisi belum dipastikan aman, petugas PLN tidak bisa menormalkan listrik di lokasi.
"Hal itu disebabkan air yang tergenang sangat berbahaya bagi keselamatan masyarakat karena dapat mengakibatkan arus hubung singkat," ucapnya.
Gamal juga menyampaikan terima kasih atas doa dan dukungan dari seluruh masyarakat dan para pihak terkait sehingga proses penormalan dapat berjalan optimal.
Tak lupa, ia juga terus mengimbau kepada seluruh masyarakat NTB untuk selalu waspada dampak yang diakibatkan cuaca ekstrem.
"Apabila air masuk ke rumah, segera matikan mini circuit breaker yang ada di kWh meter. Suplai listrik harus terputus. Ini sangat penting untuk keselamatan warga," katanya.
Sebelumnya, intensitas air hujan yang tinggi menyebabkan banjir melanda tiga kecamatan, yakni Kecamatan Taliwang, Brang Ene, dan Brang Rea pada Senin (13/2).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB mencatat sebanyak 2.952 kepala keluarga atau 11.808 jiwa terdampak banjir setinggi lutut hingga dada orang dewasa yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Sumbawa Barat.