Mataram (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Nusa Tenggara Barat menyatakan, gempa bumi tektonik Magnitudo 4,9 mengguncang wilayah Kabupaten Lombok Utara, Sabtu (18/02) pukul 07.03 WITA.
"Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini berkekuatan M=4,9 Episenter terletak pada koordinat 8.15° LS; 115.89° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 37 km barat laut Lombok Utara, NTB pada kedalaman 10 km," kata Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Ardhianto Septiadhi dalam keterangan tertulisnya di Praya, Sabtu.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.
"Gempa bumi ini juga dirasakan di Karang Asem Bali," katanya.
Dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Lombok Utara III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).
" Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempa bumi tektonik menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.
Kepada Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.
"Hingga hari, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan," katanya.
"Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini berkekuatan M=4,9 Episenter terletak pada koordinat 8.15° LS; 115.89° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 37 km barat laut Lombok Utara, NTB pada kedalaman 10 km," kata Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Ardhianto Septiadhi dalam keterangan tertulisnya di Praya, Sabtu.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.
"Gempa bumi ini juga dirasakan di Karang Asem Bali," katanya.
Dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Lombok Utara III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).
" Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempa bumi tektonik menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.
Kepada Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.
"Hingga hari, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan," katanya.