Mataram (ANTARA) - DPD Partai Demokrat Nusa Tenggara Barat berharap duet Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai bakal calon presiden dan wakil presiden bisa menjadi kenyataan dalam menghadapi kontestasi Pemilihan Presiden 2024.

"Dari berbagai survei menunjukkan Anies-AHY memiliki peluang untuk menang d kontes Pilpres. Makanya kita berharap harap duet ini bisa menjadi kenyataan nantinya," kata Ketua DPD Partai Demokrat NTB, Indra Jaya Usman usai mengikuti pertemuan Anies Baswedan dengan Majelis Tinggi Partai Demokrat secara virtual dari Kota Mataram, Kamis.

Ia mengatakan keinginan dari daerah tentu berharap agar keduanya bisa berpasangan dan maju di Pilpres 2024. Sebab, koalisi yang saat ini terbangun antara Demokrat, NasDem dan PKS adalah untuk memenangkan Pilpres 2024.

"Saya kira sudah jelas kami disamping kader Partai Demokrat tentu memiliki harapan. Harapan kami juga ini kan tidak lahir dari ruang kosong. Karena koalisi ini tujuan kita memenangkan kontestasi pilpres yang akan datang. Karena dengan memenangkan pilpres lah ide dan gagasan yang telah dikemukakan tadi dalam dialog kebangsaan," terangnya.

Iju sapaan akrab Indra Jaya Usman menegaskan dalam banyak sekali simulasi, pasangan Anies-AHY selalu unggul. Bahkan tren positif terhadap paket tersebut sudah muncul sejak tahun 2022 hingga teranyar pada Januari 2023 ini.

"Kalau kita ingin menang, kalkulasi atau rujukan politik kita harus yang objektif. Seperti apakah peluang Anies Baswedan untuk memenangkan konstelasi pilpres, salah satu indikator kita adalah apa yang sudah dilakukan beberapa lembaga survei," ujar anggota DPRD Kabupaten Lombok Barat ini.

"Tentu dalam hal ini posisi wakil presiden itu menjadi penentu. Karena kita lihat beberapa seri survei sejak tahun lalu sampai dengan yang terakhir kali, menempatkan bahwa pasangan Anies-AHY ini seringkali keluar menjadi pemenang. Ini yang saya kira harus menjadi rujukan bersama," sambung Iju.
 
Iju menegaskan penilaian tersebut tidak muncul karena dirinya merupakan kader Demokrat. Namun, lebih kepada analisa yang sifatnya objektif. Bahwa pasangan Anies-AHY memiliki kans besar memenangkan Pilpres 2024 jika dipasangkan.

"Bukan berbicara sifatnya partisan atau politis. Tetapi karena kita sudah melebur dalam satu koalisi, tentu kita ingin mendapatkan ukuran, referensi yang objektif. Salah satunya adalah bagaimana respon masyarakat yang tercermin dalam sejumlah lembaga survei secara saintifik menunjukkan bahwa Anies-AHY inilah yang paling memiliki peluang. Atas dasar itulah kami di NTB mengharapkan memang pasangan ini terwujud dan menjadi kenyataan," katanya.

Tak hanya itu, dirinya juga beranggapan dari lima kriteria cawapres yang pernah disebutkan Anies, ia mengklaim AHY masuk dalam kelima kriteria tersebut. 

Kendati demikian, Iju menegaskan perihal sikap partai-nya yang menyerahkan sepenuhnya kepada Anies Baswedan untuk menentukan sendiri cawapresnya

Ia mengatakan pertemuan tersebut menjadi sakral sebagai ikhtiar memperkokoh komitmen Partai Demokrat dalam mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang. 

"Acara tadi penegasan Demokrat mendukung Anies. Ini menjadi yang kedua setelah 26 Januari yang lalu. Ketua Umum AHY menyampaikan bahwa Partai Demokrat mendeklarasikan secara resmi mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024," ujarnya.

"Dan pada hari ini kita sama-sama menyaksikan bahwa kedatangan Mas Anies ke DPP bertemu dengan Majelis Tinggi Partai Demokrat, di mana di dalam AD/ART Partai Demokrat untuk mengusung atau membangun koalisi secara legal merupakan wewenang Majelis Tinggi Partai Demokrat. Pada hari ini, sudah disamapaikan tadi oleh ketua umum yang diperkuat keputusan majelis tinggi," sambungnya. 
Pria yang akrab disapa Iju tersebut kembali mengungkapkan bagaimana kemesraan Ketua Umum Partai Demokrat AHY dengan Anies Baswedan. 

Dua figur tersebut, kata Iju merupakan dua tokoh bangsa yang layak disematkan dan memberi harapan simbol perubahan.

Ia pun secara terang-terangan mengungkapkan keinginan dari daerah agar keduanya berpasangan dan maju di Pilpres 2024. 

"Saya kira sudah jelas kami disamping kader Partai Demokrat tentu memiliki harapan. Harapan kami juga ini kan tidak lahir dari ruang kosong. Karena koalisi ini tujuan kita memenangkan kontestasi pilpres yang akan datang. Karena dengan memenangkan pilpres lah ide dan gagasan yang telah dikemukakan tadi dalam dialog kebangsaan," ucapnya. 

Iju melihat dari sejumlah hasil yang dikemukakan lembaga survei. Dalam banyak sekali simulasi, pasangan Anies-AHY selalu unggul. Trend positif terhadap paket tersebut bahkan muncul sejak tahun 2022 lalu hingga teranyar pada Januari 2023 kemarin.

"Kalau kita ingin menang, kalkulasi atau rujukan politik kita harus yang objektif. Seperti apakah peluang Anies Baswedan untuk memenangkan konstelasi pilpres, salah satu indikator kita adalah apa yang sudah dilakukan beberapa lembaga survei," ujarnya.

"Tentu dalam hal ini posisi wakil presiden itu menjadi penentu. Karena kita lihat beberapa seri survei sejak tahun lalu sampai dengan yang terakhir kali, menempatkan bahwa pasangan Anies-AHY ini seringkali keluar menjadi pemenang. Ini yang saya kira harus menjadi rujukan bersama," imbuhnya. 

Iju menyatakan, penilaian tersebut tidak muncul lantaran dirinya merupakan kader Demokrat. Namun, lebih kepada analisa yang sifatnya objektif. Bahwa pasangan Anies-AHY punya kans besar memenangkan pilpres 2024 jika dipasangkan.

"Bukan berbicara sifatnya partisan atau politis. Tetapi karena kita sudah melebur dalam satu koalisi, tentu kita ingin mendapatkan ukuran, referensi yang objektif. Salah satunya adalah bagaimana respon masyarakat yang tercermin dalam sejumlah lembaga survei secara saintifik menunjukkan bahwa Anies-AHY inilah yang paling memiliki peluang. Atas dasar itulah kami di NTB mengharapkan memang pasangan ini terwujud dan menjadi kenyataan," terangnya.

Tak hanya itu, Iju juga beranggapan dari lima kriteria cawapres yang pernah disebutkan Anies, ia mengklaim AHY masuk dalam kelima kriteria tersebut. 

Kendati demikian, ia menegaskan perihal sikap partainya yang menyerahkan sepenuhnya kepada Anies Baswedan untuk menentukan sendiri cawapresnya.

Anies Baswedan sebelumnya menghadiri deklarasi yang dilakukan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Bersama Partai Demokrat dan NasDem, PKS masuk dalam koalisi yang disebut sebagai Koalisi Perubahan. Ketiga partai menjatuhkan pilihan kepada Anies untuk diusung sebagai bakal calon presiden di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024

 

Pewarta : Nur Imansyah
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024