Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, akan membangunan kampung wisata budidaya ikan air tawar di Lendang Re, Kelurahan Sayang-Sayang dilengkapi dengan fasilitas rekreasi, edukasi, dan kuliner.
"Dalam perencanaan, kebutuhan anggaran untuk kampung wisata budi daya ikan air tawar sekitar Rp6 miliar," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Mataram H Irwan Harimansyah di Mataram, Selasa.
Anggara tersebut, katanya terdiri pembebasan lahan sekitar empat hektare, selain itu pembuatan kolam budi daya, pengadaan "berugak" atau saung, tempat pemancingan, kuliner, pembangunan jalan lingkungan, jalan setapak serta fasilitas pendukung lainnya.
"Ketika masyarakat berkunjung ke kampung budi daya ikan air tawar, bisa rekreasi dengan mancing, belajar mengolah ikan hasil pancingan, kemudian makan bersama dengan berbagai olahan khas ikan air tawar," katanya.
Dalam pengelolaannya, kampung budi daya ikan air tawar akan diserahkan kepada kelompok budi daya ikan air tawar di Lendang Re, namun tetap didampingi tim dari DKP Kota Mataram.
Kehadiran kampung budi daya ikan air tawar dapat berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar, pebudidaya ikan, serta menjadi potensi pendapatan baru bagi daerah.
Karena kebutuhan anggaran cukup besar, maka diharapkan ke pemerintah pusat dapat mengalokasikan dari dana alokasi khusus (DAK).
"Harapan kita tahun 2024, pemerintah bisa mengalokasikan DAK untuk pembangunan kampung budi daya ikan air tawar di Kota Mataram," katanya.
Irwan menambahkan, jumlah kelompok budi daya ikan air tawar di Kota Mataram sebanyak 67 kelompok, tersebar di enam kecamatan se-Kota Mataram.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkot Mataram bangunan kampung wisata budi daya ikan air tawar
"Dalam perencanaan, kebutuhan anggaran untuk kampung wisata budi daya ikan air tawar sekitar Rp6 miliar," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Mataram H Irwan Harimansyah di Mataram, Selasa.
Anggara tersebut, katanya terdiri pembebasan lahan sekitar empat hektare, selain itu pembuatan kolam budi daya, pengadaan "berugak" atau saung, tempat pemancingan, kuliner, pembangunan jalan lingkungan, jalan setapak serta fasilitas pendukung lainnya.
"Ketika masyarakat berkunjung ke kampung budi daya ikan air tawar, bisa rekreasi dengan mancing, belajar mengolah ikan hasil pancingan, kemudian makan bersama dengan berbagai olahan khas ikan air tawar," katanya.
Dalam pengelolaannya, kampung budi daya ikan air tawar akan diserahkan kepada kelompok budi daya ikan air tawar di Lendang Re, namun tetap didampingi tim dari DKP Kota Mataram.
Kehadiran kampung budi daya ikan air tawar dapat berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar, pebudidaya ikan, serta menjadi potensi pendapatan baru bagi daerah.
Karena kebutuhan anggaran cukup besar, maka diharapkan ke pemerintah pusat dapat mengalokasikan dari dana alokasi khusus (DAK).
"Harapan kita tahun 2024, pemerintah bisa mengalokasikan DAK untuk pembangunan kampung budi daya ikan air tawar di Kota Mataram," katanya.
Irwan menambahkan, jumlah kelompok budi daya ikan air tawar di Kota Mataram sebanyak 67 kelompok, tersebar di enam kecamatan se-Kota Mataram.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkot Mataram bangunan kampung wisata budi daya ikan air tawar