Jakarta (ANTARA) - Indonesia melalui atlet yang tergabung dalam Desentralisasi Pelatihan Nasional Mimika membawa pulang dua medali perak dalam kejuaraan atletik Filipina bertajuk Philippines Athletics Championships 2023 di Ilagan, Isabella, 22-26 Maret.
Melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa, Agustinus Ngamar Mahuze menjadi peraih perak pertama pada nomor lempar lembing dengan membukukan 61,12 meter. Dia berada di urutan kedua di bawah Melvin Calano wakil LGU Camarines Norte yang menyabet emas dengan lemparan sejauh 66,31 meter. Perunggu juga menjadi milik atlet LGU Camarines Norte, Gonzales Kenny yang membukukan 58,81 meter. "Saya bersyukur atas prestasi pertama yang saya dapatkan. Semoga ini menjadi awal yang baik untuk prestasi berkutnya dan bisa kembali membanggakan Indonesia," ujar Agus.
Perak lainnya diraih Amatus Somaghai yang turun pada nomor lari 100 meter putra. Dia berada di urutan kedua pada final dengan mencatatkan waktu 10,92 detik. Posisi pertama adalah Nolan Crespo dari Unattached dengan 10,89 detik. Lalu perunggu menjadi milik atlet Brunei Darussalam Muhd Noor Firdau dengan 10,96 detik.
Secara keseluruhan, Indonesia menurunkan lima atlet untuk mengikuti kejuaraan atletik di Filipna. Tiga lainnya yakni Krisdianto Makringgo di nomor 400 meter putra, Mergina Asyerem turun di nomor 400 meter putri, dan Eventinus Gebze di nomor lempar cakram putra.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Tigor Tanjung mengatakan ajang kali ini menjadi penting bagi atlet menambah pengalaman di ajang internasional. “Prestasi yang dicapai oleh tim Indonesia di ajang Philippines Athletics Championships 2023 menjadi kebanggaan tersendiri bagi warga Indonesia dan khususnya Papua. Semoga ke depan anak-anak muda ini bisa terus mengharumkan nama Indonesia di turnamen internasional,” kata Tigor.
Baca juga: Legenda lompat tinggi Fosbury meninggal dunia usia 76 tahun
Baca juga: PASI Banten diminta meningkatkan prestasi atlet atletik
Program binaan atlet desentralisasi pelatnas Mimika merupakan hasil kerja sama antara PB PASI dengan PT Freeport Indonesia. Program ini bertujuan untuk meningkatkan performa para atlet Indonesia di bidang atletik dan memberikan kesempatan kepada para atlet dari daerah untuk mengembangkan bakat.
Dalam program ini, PB PASI dan PT Freeport Indonesia memberikan dukungan berupa sarana dan prasarana, serta pelatihan bagi para atlet. Keberhasilan atlet-atlet Indonesia di ajang internasional seperti ini menunjukkan bahwa olahraga Indonesia terus berkembang dan menunjukkan potensi yang besar di tingkat internasional.
Melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa, Agustinus Ngamar Mahuze menjadi peraih perak pertama pada nomor lempar lembing dengan membukukan 61,12 meter. Dia berada di urutan kedua di bawah Melvin Calano wakil LGU Camarines Norte yang menyabet emas dengan lemparan sejauh 66,31 meter. Perunggu juga menjadi milik atlet LGU Camarines Norte, Gonzales Kenny yang membukukan 58,81 meter. "Saya bersyukur atas prestasi pertama yang saya dapatkan. Semoga ini menjadi awal yang baik untuk prestasi berkutnya dan bisa kembali membanggakan Indonesia," ujar Agus.
Perak lainnya diraih Amatus Somaghai yang turun pada nomor lari 100 meter putra. Dia berada di urutan kedua pada final dengan mencatatkan waktu 10,92 detik. Posisi pertama adalah Nolan Crespo dari Unattached dengan 10,89 detik. Lalu perunggu menjadi milik atlet Brunei Darussalam Muhd Noor Firdau dengan 10,96 detik.
Secara keseluruhan, Indonesia menurunkan lima atlet untuk mengikuti kejuaraan atletik di Filipna. Tiga lainnya yakni Krisdianto Makringgo di nomor 400 meter putra, Mergina Asyerem turun di nomor 400 meter putri, dan Eventinus Gebze di nomor lempar cakram putra.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Tigor Tanjung mengatakan ajang kali ini menjadi penting bagi atlet menambah pengalaman di ajang internasional. “Prestasi yang dicapai oleh tim Indonesia di ajang Philippines Athletics Championships 2023 menjadi kebanggaan tersendiri bagi warga Indonesia dan khususnya Papua. Semoga ke depan anak-anak muda ini bisa terus mengharumkan nama Indonesia di turnamen internasional,” kata Tigor.
Baca juga: Legenda lompat tinggi Fosbury meninggal dunia usia 76 tahun
Baca juga: PASI Banten diminta meningkatkan prestasi atlet atletik
Program binaan atlet desentralisasi pelatnas Mimika merupakan hasil kerja sama antara PB PASI dengan PT Freeport Indonesia. Program ini bertujuan untuk meningkatkan performa para atlet Indonesia di bidang atletik dan memberikan kesempatan kepada para atlet dari daerah untuk mengembangkan bakat.
Dalam program ini, PB PASI dan PT Freeport Indonesia memberikan dukungan berupa sarana dan prasarana, serta pelatihan bagi para atlet. Keberhasilan atlet-atlet Indonesia di ajang internasional seperti ini menunjukkan bahwa olahraga Indonesia terus berkembang dan menunjukkan potensi yang besar di tingkat internasional.