Jakarta (ANTARA) - Pebulu tangkis tunggal putri nasional Gregoria Mariska Tunjung mengatakan bahwa gelar juara yang dia raih dari Spain Masters 2023, Minggu, menjadi obat penawar setelah mengalami keterpurukan dalam jangka waktu yang cukup lama.

Terhitung sejak memenangi Finnish Open yang menjadi bagian dari seri International Challenge pada 2018, Gregoria belum pernah lagi merasakan kebahagiaan berada di podium tertinggi.

"Gelar juara ini untuk semua yang dukung saya sampai hari ini. Juara ini juga menjadi arti yang besar buat saya, saya sempat sangat terpuruk tapi Puji Tuhan bisa melewati itu dan bangkit lagi," kata Gregoria dalam pesan resmi PP PBSI di Jakarta, Senin. Pebulu tangkis jebolan PB Mutiara Cardinal Bandung itu tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya saat menerima piala berbentuk patung beruang dan shuttlecock berwarna biru di Kota Madrid.

Hasil manis tersebut menjadi buah kerja kerasnya setelah berjuang melawan hambatan yang menjadi momok terberatnya yaitu menjaga fokus dan kepercayaan diri di lapangan. Terbukti pada ajang berkategori BWF Super 300 itu, Gregoria sanggup menyingkirkan wakil tuan rumah Carolina Marin yang punya modal prestasi dan pengalaman jauh lebih tinggi.

Peraih medali emas Olimpiade Rio 2026 dan tiga kali juara dunia itu takluk di tangan Gregoria pada babak semifinal, Sabtu. Lalu pada partai puncak, Gregoria kembali menghadapi lawan berat yaitu Pusarla V. Sindhu.

"Sindhu baru kembali dari cedera dan kita semua tahu tadi belum menjadi penampilan terbaiknya. Tadi, saya hanya coba mengeluarkan permainan saya. Tidak menyangka laganya seperti itu," kata Gregoria.

Pebulu tangkis asal India unggulan kedua, dan peraih perak Olimpiade Rio itu, kalah dua gim langsung di babak final, Minggu. Kemenangan tersebut sekaligus mencatatkan rekor baru bagi Gregoria dengan memenangkan gelar BWF World Tour Super Series perdana.

Baca juga: KONI berharap prestasi pebulu tangkis Gregoria berlanjut ke SEA Games
Baca juga: Dua pebulu tangkis melaju ke puncak Spain Masters 2023

"Rasanya senang sekali bisa berdiri di podium tertinggi. Ini penantian panjang setelah terakhir di tahun 2018 (Finnish IC). Butuh waktu lama sekali untuk kembali ke sini, jadi saya benar-benar bersyukur," ucap Gregoria.


 

Pewarta : Roy Rosa Bachtiar
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024