Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat membentuk posko pengaduan bencana dalam rangka mendukung pengamanan arus mudik maupun arus balik Lebaran 2023.
"Posko penanggulangan bencana ini untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan pohon tumbang selama libur Lebaran," kata Kepala BPBD Kabupaten Lombok Tengah, H Ridwan Maruf di Praya, Selasa.
Selain itu, dengan adanya posko pengaduan bencana ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, ketika terjadi hal yang tidak diinginkan seperti ada warga yang tenggelam di tempat wisata maupun di tempat lain.
"Petugas tetap siaga selama 24 jam, ketika ada laporan dari masyarakat, anggota pasti turun memberikan bantuan," katanya.
Ia mengatakan, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) curah hujan di wilayah NTB khususnya Lombok Tengah mulai menurun, namun cuaca ekstrem diprediksi masih bisa terjadi selama libur Lebaran 2023. Sehingga masyarakat harus tetap waspada terhadap dampak bencana yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor dan pohon tumbang.
"Cuaca hujan mulai turun, tapi kita harus tetap waspada potensi cuaca ekstrem di akhir April 2023," katanya.
Sebelumnya, Polres Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat telah menyiapkan posko pengamanan dan pelayanan pada arus mudik Lebaran 2023 dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
"Operasi kepolisian terpusat Ketupat Rinjani 2023 dilaksanakan selama 14 hari, mulai tanggal 18 April sampai dengan 01 Mei 2023," kata Kapolres Lombok Tengah, AKBP Irfan Nurmansyah.
Ia mengatakan, posko pengamanan dan pelayanan arus mudik tersebut tersebar di 8 titik yakni Kota Praya, Pemepek di perbatasan dengan Lombok Barat, Montong Gamang, Kecamatan Kopang perbatasan dengan Lombok Timur.
Selain itu, di Desa Labulia, Jonggat perbatasan dengan Lombok Barat, Desa Ganti, Praya Timur perbatasan dengan Lombok Timur, Kuta atau KEK Mandalika dan Posko Terpadu di Bandara Internasional Lombok.
"Ada 8 Posko yang dibentuk yakni 6 posko pengamanan, satu posko pelayanan dan satu posko terpadu untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat yang melaksanakan mudik Lebaran 2023," katanya.
Sementara itu jumlah personel Polres Lombok Tengah yang diterjunkan dalam pengamanan arus mudik Lebaran 2023 ini mencapai 380 anggota. Selain itu, aparatur gabungan dari TNI, Satpol PP dan Dinas Perhubungan serta Badan Keamanan Desa (BKD).
"Anggota dan prasarana pendukung lainnya telah siap untuk melaksanakan pengamanan arus mudik dan arus balik tahun ini," katanya.
"Posko penanggulangan bencana ini untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan pohon tumbang selama libur Lebaran," kata Kepala BPBD Kabupaten Lombok Tengah, H Ridwan Maruf di Praya, Selasa.
Selain itu, dengan adanya posko pengaduan bencana ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, ketika terjadi hal yang tidak diinginkan seperti ada warga yang tenggelam di tempat wisata maupun di tempat lain.
"Petugas tetap siaga selama 24 jam, ketika ada laporan dari masyarakat, anggota pasti turun memberikan bantuan," katanya.
Ia mengatakan, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) curah hujan di wilayah NTB khususnya Lombok Tengah mulai menurun, namun cuaca ekstrem diprediksi masih bisa terjadi selama libur Lebaran 2023. Sehingga masyarakat harus tetap waspada terhadap dampak bencana yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor dan pohon tumbang.
"Cuaca hujan mulai turun, tapi kita harus tetap waspada potensi cuaca ekstrem di akhir April 2023," katanya.
Sebelumnya, Polres Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat telah menyiapkan posko pengamanan dan pelayanan pada arus mudik Lebaran 2023 dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
"Operasi kepolisian terpusat Ketupat Rinjani 2023 dilaksanakan selama 14 hari, mulai tanggal 18 April sampai dengan 01 Mei 2023," kata Kapolres Lombok Tengah, AKBP Irfan Nurmansyah.
Ia mengatakan, posko pengamanan dan pelayanan arus mudik tersebut tersebar di 8 titik yakni Kota Praya, Pemepek di perbatasan dengan Lombok Barat, Montong Gamang, Kecamatan Kopang perbatasan dengan Lombok Timur.
Selain itu, di Desa Labulia, Jonggat perbatasan dengan Lombok Barat, Desa Ganti, Praya Timur perbatasan dengan Lombok Timur, Kuta atau KEK Mandalika dan Posko Terpadu di Bandara Internasional Lombok.
"Ada 8 Posko yang dibentuk yakni 6 posko pengamanan, satu posko pelayanan dan satu posko terpadu untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat yang melaksanakan mudik Lebaran 2023," katanya.
Sementara itu jumlah personel Polres Lombok Tengah yang diterjunkan dalam pengamanan arus mudik Lebaran 2023 ini mencapai 380 anggota. Selain itu, aparatur gabungan dari TNI, Satpol PP dan Dinas Perhubungan serta Badan Keamanan Desa (BKD).
"Anggota dan prasarana pendukung lainnya telah siap untuk melaksanakan pengamanan arus mudik dan arus balik tahun ini," katanya.