Jombang (ANTARA) - Peziarah di makam KH Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur di Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, semakin meningkat jumlahnya menjelang Lebaran 2023.
Pengurus Pesantren Tebuireng, Teuku Azwani, di Jombang, Kamis, mengatakan saat ini jumlah peziarah sudah di atas angka 1.000 orang per hari. Mereka berziarah ingin berdoa serta lebih mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala (SWT).
"Alhamdulillah pekan ke-3 Ramadhan sudah mulai ramai yang berziarah. Rata-rata di atas angka 1.000 orang per hari," katanya.
Ia menyebut peziarah datang dari berbagai daerah, terutama Jawa Timur. Mereka ada yang naik kendaraan pribadi maupun mobil sewaan, seperti minibus.
Diakuinya selama Ramadhan memang ada perubahan jadwal untuk berziarah yakni untuk pagi hari mulai pukul 08.00 WIB dan tutup pukul 15.30 WIB. Sedangkan malam hari, setelah Shalat Tarawih.
Dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, kata dia, memang selalu lebih banyak yang berziarah pada 10 hari terakhir Ramadhan, yang dipercaya waktu yang baik untuk diisi dengan kegiatan keagamaan, termasuk ziarah.
"Malam 10 hari terakhir di bulan Ramadhan ada malam Lailatul Qadar yakni malam yang dipenuhi dengan kemuliaan, sehingga banyak yang berharap bisa bertemu," katanya.
Peziarah memanfaatkan waktu 10 hari terakhir Ramadhan untuk berdoa dan mendoakan para ulama yang sudah wafat serta mencari berkah.
Selain itu warga dari jajaran Pengurus Pondok Putra Pesantren Tebuireng, Jombang, juga melakukan ziarah masyayikh dan auliya Jombang pada 10 hari terakhir Ramadhan.
Beberapa yang dikunjungi adalah masyayikh Tebuireng, kemudian makam KH Asy'ari di Desa Keras yang merupakan ayah dari KH Hasyim Asy'ari, lalu makam KH Bisri Syansuri di Pesantren Denanyar.
Rombongan juga berziarah ke makam KH Wahab Hasbullah di Pesantren Tambak Beras, lalu makam KH Tamim Irsyad di Rejoso, dan makam Sayyid Sulaiman di Mojoagung, Jombang. Kegiatan dilakukan dengan doa bersama di area makam.
Baca juga: Ratusan warga ziarah ke makam Gus Dur
Pengurus Pesantren Tebuireng, Teuku Azwani, di Jombang, Kamis, mengatakan saat ini jumlah peziarah sudah di atas angka 1.000 orang per hari. Mereka berziarah ingin berdoa serta lebih mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala (SWT).
"Alhamdulillah pekan ke-3 Ramadhan sudah mulai ramai yang berziarah. Rata-rata di atas angka 1.000 orang per hari," katanya.
Ia menyebut peziarah datang dari berbagai daerah, terutama Jawa Timur. Mereka ada yang naik kendaraan pribadi maupun mobil sewaan, seperti minibus.
Diakuinya selama Ramadhan memang ada perubahan jadwal untuk berziarah yakni untuk pagi hari mulai pukul 08.00 WIB dan tutup pukul 15.30 WIB. Sedangkan malam hari, setelah Shalat Tarawih.
Dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, kata dia, memang selalu lebih banyak yang berziarah pada 10 hari terakhir Ramadhan, yang dipercaya waktu yang baik untuk diisi dengan kegiatan keagamaan, termasuk ziarah.
"Malam 10 hari terakhir di bulan Ramadhan ada malam Lailatul Qadar yakni malam yang dipenuhi dengan kemuliaan, sehingga banyak yang berharap bisa bertemu," katanya.
Peziarah memanfaatkan waktu 10 hari terakhir Ramadhan untuk berdoa dan mendoakan para ulama yang sudah wafat serta mencari berkah.
Selain itu warga dari jajaran Pengurus Pondok Putra Pesantren Tebuireng, Jombang, juga melakukan ziarah masyayikh dan auliya Jombang pada 10 hari terakhir Ramadhan.
Beberapa yang dikunjungi adalah masyayikh Tebuireng, kemudian makam KH Asy'ari di Desa Keras yang merupakan ayah dari KH Hasyim Asy'ari, lalu makam KH Bisri Syansuri di Pesantren Denanyar.
Rombongan juga berziarah ke makam KH Wahab Hasbullah di Pesantren Tambak Beras, lalu makam KH Tamim Irsyad di Rejoso, dan makam Sayyid Sulaiman di Mojoagung, Jombang. Kegiatan dilakukan dengan doa bersama di area makam.
Baca juga: Ratusan warga ziarah ke makam Gus Dur
Baca juga: Tradisi Ziarah kubur Hari Lebaran di Lombok Tengah
Selama Hari Raya Idul Fitri, pihaknya mengatakan makam akan tetap terbuka untuk umum karena biasanya peziarah juga banyak yang berdatangan saat Lebaran.
Selama Hari Raya Idul Fitri, pihaknya mengatakan makam akan tetap terbuka untuk umum karena biasanya peziarah juga banyak yang berdatangan saat Lebaran.