Siem Reap (ANTARA) - Kontingen atletik Indonesia sukses mengawinkan medali emas di nomor maraton SEA Games 2023 Kamboja berkat persiapan dan strategi yang tepat dengan fokus pada kemenangan bukan pada catatan waktu, kata pelatih maraton Indonesia, Wita Witarsa, kepada ANTARA di Siem Reap, Sabtu.
Dua keping emas dari nomor maraton untuk Indonesia dipersembahkan oleh Agus Prayogo di nomor putra dan Odekta Elvina Naibaho di nomor putri setelah menjadi yang tercepat dan menaklukkan cuaca panas lebih dari 37 derajat di kawasan situs budaya dunia Angkor Wat.
Agus tiba di garis finis dengan catatan waktu 2 jam 32 menit 59 detik jauh dari catatan waktu terbaiknya 2:21:09. Adapun rekor SEA Games masih dipegang atlet Indonesia Eduardus Nabonone yang diciptakan di SEA Games Jakarta pada 1997 dengan waktu 2:20:27.
Sementara itu, Odekta meraih emas SEA Games 2023 Kamboja dengan waktu 2:48:14, masih jauh dari rekor SEA Games milik Ruwiyati dengan waktu 2:34:29 yang diukir di Chiang May Thailand pada 1995.
"Dari awal kami memang tidak memikirkan rekor karena udara panas sekali. Makanya kami fokus untuk mengamankan kemenangan " kata pelatih maraton Indonesia, Wita Witarsa.
Agus Prayogo dan Odekta pun mengakui beratnya melawan udara panas Angkor Wat.
"Panas sekali mas. Tadi berusaha menahannya saja dan puji Tuhan dapat emas lagi " kata Odekta yang juga meraih emas pada SEA Games 2021 Vietnam itu.
Agus pun menyebut udara panas menjadi halangan dia untuk mengayuh kaki lebih cepat sehingga waktu yang dicatatkannya kurang bagus.
Baca juga: Voli putra Indonesia melaju ke semifinal SEA Games 2023
Baca juga: Hoki indoor putra Indonesia kunci tiket final SEA Games
"Waduh, yang penting emas. Kalau waktu memang sulit karena panas sekali," kata Agus.
Dua keping emas dari nomor maraton untuk Indonesia dipersembahkan oleh Agus Prayogo di nomor putra dan Odekta Elvina Naibaho di nomor putri setelah menjadi yang tercepat dan menaklukkan cuaca panas lebih dari 37 derajat di kawasan situs budaya dunia Angkor Wat.
Agus tiba di garis finis dengan catatan waktu 2 jam 32 menit 59 detik jauh dari catatan waktu terbaiknya 2:21:09. Adapun rekor SEA Games masih dipegang atlet Indonesia Eduardus Nabonone yang diciptakan di SEA Games Jakarta pada 1997 dengan waktu 2:20:27.
Sementara itu, Odekta meraih emas SEA Games 2023 Kamboja dengan waktu 2:48:14, masih jauh dari rekor SEA Games milik Ruwiyati dengan waktu 2:34:29 yang diukir di Chiang May Thailand pada 1995.
"Dari awal kami memang tidak memikirkan rekor karena udara panas sekali. Makanya kami fokus untuk mengamankan kemenangan " kata pelatih maraton Indonesia, Wita Witarsa.
Agus Prayogo dan Odekta pun mengakui beratnya melawan udara panas Angkor Wat.
"Panas sekali mas. Tadi berusaha menahannya saja dan puji Tuhan dapat emas lagi " kata Odekta yang juga meraih emas pada SEA Games 2021 Vietnam itu.
Agus pun menyebut udara panas menjadi halangan dia untuk mengayuh kaki lebih cepat sehingga waktu yang dicatatkannya kurang bagus.
Baca juga: Voli putra Indonesia melaju ke semifinal SEA Games 2023
Baca juga: Hoki indoor putra Indonesia kunci tiket final SEA Games
"Waduh, yang penting emas. Kalau waktu memang sulit karena panas sekali," kata Agus.