London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Kamis waktu setempat (11/5/2023), memperpanjang kerugian untuk hari ketiga berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London terpangkas 0,14 persen atau 10,75 poin menjadi menetap di 7.730,58 poin.
Indeks FTSE 100 jatuh 0,29 persen atau 22,76 poin menjadi 7.741,33 poin pada Rabu (10/5/2023), setelah merosot 0,18 persen atau 14,29 poin menjadi 7.764,09 poin pada Selasa (9/5/2023), dan terkerek 0,98 persen atau 75,74 poin menjadi 7.778,38 poin pada Jumat (5/5/2023).
Pasar saham London ditutup pada Senin (8/5/2023) untuk hari libur bank. Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan industri kedirgantaraan dan pertahanan multinasional Inggris Rolls-Royce Holdings PLC yang terpuruk 6,65 persen; serta perusahaan yang memiliki dan mengoperasikan tambang tembaga di Chile dan melakukan kegiatan eksplorasi di Chile dan Peru, Antofagasta PLC, anjlok 3,99 persen.
Sementara itu, Polymetal International PLC, sebuah perusahaan pertambangan logam mulia Inggris-Rusia melonjak 6,64 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Baca juga: Saham Inggris ditutup melemah, indeks berkurang 1,10 persen
Baca juga: Saham Jerman berakhir negatif, indeks tergerus 0,51 persen
Disusul oleh saham perusahaan pengemasan kertas bergelombang terkemuka di Eropa Smurfit Kappa Group PLC yang terangkat 3,71 persen; serta perusahaan manufaktur Inggris yang berspesialisasi dalam membeli, berinvestasi, dan mendivestasi perusahaan teknik Melrose Industries PLC menguat 3,08 persen.