Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Wakil Bupati Lombok Tengah, Nursiah selaku Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) turun langsung mengecek pelayanan posyandu dalam penanganan anak-anak yang mengalami stunting. "Ini untuk mengawal langsung percepatan penurunan stunting di Lombok Tengah," katanya saat mengunjungi pelayanan posyandu di Desa Bujak, Rabu.
Wakil Bupati mengapresiasi peran aktif para kader posyandu yang memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pemberian asupan bergizi bagi anak-anak. Ia juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada kader Posyandu Desa Bujak yang dianggap sangat hebat dan luar biasa. "Saya sangat berterima kasih kepada kader Posyandu yang ikut aktif memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya memberikan asupan bergizi bagi anak," katanya.
Peran kader Posyandu sangat penting dalam mendukung upaya pemerintah dalam penanggulangan masalah stunting. "Saya juga mengapresiasi kader Posyandu di Desa Bujak yang telah menunjukkan dedikasi yang luar biasa dalam melaksanakan tugas mereka," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati Nursiah menekankan pentingnya perhatian serius dari Dinas Kesehatan terhadap masalah stunting. "Posyandu di Desa akan dibantu dengan alat digital yang akan memudahkan proses penimbangan berat badan dan menghasilkan data yang lebih akurat," katanya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat menyatakan, upaya yang dilakukan untuk menurunkan angka stunting telah menunjukkan hasil setelah angka stunting telah mulai turun. "Angkat stunting di Lombok Tengah turun menjadi 15 ribu atau 17 persen di 2023 dari sebelumnya 20 persen di 2022 atau dari 18 ribu total balita stunting," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah, H Suardi.
Baca juga: Pemkab Lombok Timur dukung program bakti stunting
Baca juga: Pemkot Kupang serahkan bantuan dana program orang tua asuh
Program penanganan stunting yang dilakukan pemerintah saat ini sama seperti tahun sebelumnya. Dimana di 2023 ini pemerintah daerah juga memberikan makanan tambahan kepada ibu hamil dan balita stunting. "Salah satunya program yang dilakukan pemberian makanan tambahan berupa telur," katanya.
Wakil Bupati mengapresiasi peran aktif para kader posyandu yang memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pemberian asupan bergizi bagi anak-anak. Ia juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada kader Posyandu Desa Bujak yang dianggap sangat hebat dan luar biasa. "Saya sangat berterima kasih kepada kader Posyandu yang ikut aktif memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya memberikan asupan bergizi bagi anak," katanya.
Peran kader Posyandu sangat penting dalam mendukung upaya pemerintah dalam penanggulangan masalah stunting. "Saya juga mengapresiasi kader Posyandu di Desa Bujak yang telah menunjukkan dedikasi yang luar biasa dalam melaksanakan tugas mereka," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati Nursiah menekankan pentingnya perhatian serius dari Dinas Kesehatan terhadap masalah stunting. "Posyandu di Desa akan dibantu dengan alat digital yang akan memudahkan proses penimbangan berat badan dan menghasilkan data yang lebih akurat," katanya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat menyatakan, upaya yang dilakukan untuk menurunkan angka stunting telah menunjukkan hasil setelah angka stunting telah mulai turun. "Angkat stunting di Lombok Tengah turun menjadi 15 ribu atau 17 persen di 2023 dari sebelumnya 20 persen di 2022 atau dari 18 ribu total balita stunting," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah, H Suardi.
Baca juga: Pemkab Lombok Timur dukung program bakti stunting
Baca juga: Pemkot Kupang serahkan bantuan dana program orang tua asuh
Program penanganan stunting yang dilakukan pemerintah saat ini sama seperti tahun sebelumnya. Dimana di 2023 ini pemerintah daerah juga memberikan makanan tambahan kepada ibu hamil dan balita stunting. "Salah satunya program yang dilakukan pemberian makanan tambahan berupa telur," katanya.