Lombok Utara, (Antara NTB) - Warga Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, menggelar pameran batu akik dan batu mulia di Lapangan Umum Tanjung, Jumat, sebagai ajang memperkenalkan komoditas yang lagi naik daun tersebut kepada masyarakat luas.
Ketua panitia penyelenggara pameran Budiman di Lombok Utara, NTB, menyebutkan sebanyak 20 peserta dari berbagai daerah mengikuti kegiatan pameran batu akik dan batu mulia yang digelar selama tiga hari.
"Ini baru pertama kali digelar di Lombok Utara, tapi antusiasme masyarakat cukup bagus, terlihat dari peserta yang tidak saja berasal dari Lombok Utara, namun juga dari Kabupaten Lombok Tengah dan beberapa daerah lain di NTB," katanya.
Menurut dia, fenomena batu akik memang sudah merambah segala kalangan. Pengunjung tidak saja datang dari penggemar batu akik semata. Namun, para ibu-ibu dan puluhan siswa SD sampai SMA tampak berdesakan di antara pengunjung.
Pameran ini, kata Budiman, digelar untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat agar lebih mengenal batu akik maupun batu mulia.
Yang tak kalah pentingnya, lanjutnya, adalah pameran ini diharapkan bisa memberikan dampak positif kepada para peserta dan masyarakat.
"Ini pameran yang pertama. Nanti kita juga akan menggelar pameran seperti ini yang jauh lebih besar," ucapnya.
Rosidi salah seorang peserta pameran mengatakan, selain memamerkan koleksi batu akik miliknya, dirinya juga menawarkan bongkahan batu akik yang belum digosok kepada para pengunjung pameran.
Untuk batu akik bongkahan yang belum digosok, rata-rata dijual seharga Rp25 ribu sampai Rp50 ribu, sedangkan cincin atau liontin batu yang sudah diikat dijual dari kisaran Rp25 ribu sampai jutaan rupiah.
"Sebagian besar batu yang saya bawa ini berasal dari berbagai daerah nusantara. Namun banyak juga yang saya bawa dari Lombok Tengah," katanya.
Mantan wartawan ini mengaku sudah cukup lama menggeluti bisnis batu akik dan batu mulia.
"Setelah 15 tahun menjadi wartawan, sekarang saya menjadi pengrajin batu akik dan batu mulia," kata pria asal Batu Nyala, Praya Tengah, Kabupaten Lombok Tengah ini. (*)
Ketua panitia penyelenggara pameran Budiman di Lombok Utara, NTB, menyebutkan sebanyak 20 peserta dari berbagai daerah mengikuti kegiatan pameran batu akik dan batu mulia yang digelar selama tiga hari.
"Ini baru pertama kali digelar di Lombok Utara, tapi antusiasme masyarakat cukup bagus, terlihat dari peserta yang tidak saja berasal dari Lombok Utara, namun juga dari Kabupaten Lombok Tengah dan beberapa daerah lain di NTB," katanya.
Menurut dia, fenomena batu akik memang sudah merambah segala kalangan. Pengunjung tidak saja datang dari penggemar batu akik semata. Namun, para ibu-ibu dan puluhan siswa SD sampai SMA tampak berdesakan di antara pengunjung.
Pameran ini, kata Budiman, digelar untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat agar lebih mengenal batu akik maupun batu mulia.
Yang tak kalah pentingnya, lanjutnya, adalah pameran ini diharapkan bisa memberikan dampak positif kepada para peserta dan masyarakat.
"Ini pameran yang pertama. Nanti kita juga akan menggelar pameran seperti ini yang jauh lebih besar," ucapnya.
Rosidi salah seorang peserta pameran mengatakan, selain memamerkan koleksi batu akik miliknya, dirinya juga menawarkan bongkahan batu akik yang belum digosok kepada para pengunjung pameran.
Untuk batu akik bongkahan yang belum digosok, rata-rata dijual seharga Rp25 ribu sampai Rp50 ribu, sedangkan cincin atau liontin batu yang sudah diikat dijual dari kisaran Rp25 ribu sampai jutaan rupiah.
"Sebagian besar batu yang saya bawa ini berasal dari berbagai daerah nusantara. Namun banyak juga yang saya bawa dari Lombok Tengah," katanya.
Mantan wartawan ini mengaku sudah cukup lama menggeluti bisnis batu akik dan batu mulia.
"Setelah 15 tahun menjadi wartawan, sekarang saya menjadi pengrajin batu akik dan batu mulia," kata pria asal Batu Nyala, Praya Tengah, Kabupaten Lombok Tengah ini. (*)