Medan (ANTARA) -
Anggota Komisi III DPRD Kota Medan Mulia Syahputra Nasution meminta Pemerintah Kota Medan, Sumatra Utara ikut mengawasi pendistribusian elpiji subsidi tiga kilogram untuk menghindari kelangkaan.
 
"Terkait kelangkaan elpiji tiga kilogram di Medan, kita minta Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Medan ikut melakukan pengawasan terutama pada distribusi," kata Mulia di Medan, Minggu.
 
Bila perlu, lanjut dia, Dinas PPKUKM  dan OPD terkait Kota Medan membentuk satuan tugas mafia gas mengusut kelangkaan bahan bakar gas elpiji subsidi sebulan terakhir.
  Sebab berdasarkan perhitungan dari pihak Pertamina seharusnya setiap bulan ada 2,2 juta tabung elpiji subsidi tiga kilogram yang harus sampai ke tingkat pangkalan di Kota Medan.
 
Namun yang terjadi praktik-praktik kecurangan dilakukan mafia gas di Kota Medan dengan melibatkan oknum pangkalan, seperti di Jalan Sei Kapuas Medan pekan ini. Kepolisian Daerah Sumatera Utara dan Polrestabes Medan menangkap tiga orang pengoplos ratusan tabung elpiji subsidi 3 kg di Jalan Sei Kapuas, Kota Medan, Sumatera Utara, Kamis (27/7) malam.
 
"Selain warga kurang mampu dan miskin, kelangkaan gas elpiji 3 kg ini juga merugikan pelaku UMKM. Padahal Wali Kota Medan sedang fokus meningkatkan kesejahteraan UMKM," ucap Mulia.
 
Legislator ini juga telah mengagendakan pemanggilan pihak Pertamina, Dinas PPKUKM Kota Medan bersama pemangku kepentingan lainnya untuk menghadiri rapat dengar pendapat (RDP) membahas kelangkaan elpiji 3 kg.
 
"Kita di Komisi III sudah memanggil pihak Pertamina untuk hadir dalam RDP. Masalah ini harus segera dibahas dan dituntaskan," ungkap Mulia.  Kepala PPKUKM Kota Medan Benny Iskandar Nasution mengaku selama ini pihaknya telah mengawasi pangkalan elpiji subsidi 3 kg di Kota Medan.

Baca juga: Pertamina amankan stok elpiji subsidi di Babel
Baca juga: Polda Sumut tangkap pengoplos tabung gas elpiji 3 kg
 
Namun pihaknya membenarkan adanya praktik-praktik kecurangan yang dilakukan oleh oknum pangkalan, seperti aksi penimbunan. "Kalau pangkalan selama ini sudah kita awasi, namun bisa saja ada yang selip. Makanya sekarang kita sedang membuat tim untuk memantau hal itu secara seksama," tuturnya.
 
 

Pewarta : Muhammad Said
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024

Terkait
Terpopuler