Jakarta (ANTARA) - Bergulirnya liga reguler merupakan wadah candradimuka bagi para pemain muda untuk mendapatkan kesempatan dan pengalaman bertanding yang sebenarnya. Seperti yang terjadi di BRI Liga 1 musim 2023/2024. Sejumlah klub mengandalkan para pemain muda untuk mengisi posisi-posisi penting sehingga membuka peluang mendapat panggilan memperkuat tim nasional.
Contoh paling dekat adalah keberhasilan timnas U-22 mengakhiri puasa medali emas SEA Games pada pesta olahraga Asia Tenggara edisi terkini. Para pemain yang tampil di Kamboja tersebut merupakan bakat-bakat yang lahir dari kompetisi Liga 1.
Tidak mengherankan jika pihak BRI pun berharap Liga 1 dapat mempertahankan tradisinya sebagai pencetak bibit-bibit potensial. "Yang saya soroti adalah bagaimana kompetisi ini bisa terus mewadahi para pemain untuk mengasah potensi terbaiknya, dan BRI Liga 1 ini menjadi wujud komitmen kami untuk mendukung para pemain sepak bola di Indonesia untuk terus berprestasi," ujar Direktur Utama BRI Sunarso dalam keterangan tertulis yang diterima pewarta.
Salah satu klub Liga 1 yang berhasil mencetak pemain-pemain muda yang kemudian memperkuat timnas adalah Borneo FC. Hal itu terlihat dengan sumbangan tiga pemain klub tersebut saat timnas memenangi medali emas SEA Games 2023 Kamboja. Borneo menyumbang Fajar Fathurrahman, Komang Teguh Trisnanda, dan Muhammad Taufany.
Direktur Utama Borneo FC Ponaryo Astaman mengatakan kunci keberhasilan untuk mengorbitkan pemain muda ke level nasional, di antaranya dengan menerapkan seleksi terbuka untuk seluruh pemain muda Indonesia di klubnya. "Seleksinya kombinasi, dari nasional dan juga Kaltim (Kalimantan Timur). Utamanya memang tetap dari Kaltim, tapi kami tak menutup kemungkinan melihat pemain berpotensi dari daerah lain," kata Ponaryo.
Selain Borneo, klub lain yang juga kerap mengandalkan pemain-pemain mudanya dalam mengarungi Liga 1 adalah Persija Jakarta. Melalui akademinya, Persija telah mengorbitkan Rio Fahmi, Alfriyanto Niko, Cahya Supriadi, Muhammad Ferarri, hingga Rayhan Hannan. Selain nama-nama di atas, terdapat juga Teuku Razzaa Fachrezi Aziz yang sedang melakukan proses perpindahan untuk bergabung dengan klub Spanyol Rayo Vallecano B.
Meski belum pernah membela Persija di ajang resmi, Razzaa telah beberapa kali memperkuat Macan Kemayoran di sejumlah ajang uji coba. Razzaa pun berharap kemampuannya dapat berkembang sebagai pesepak bola profesional di Eropa. Selain itu, Razzaa juga menilai Persija memiliki peran besar untuk kariernya. "Persija punya andil besar, saya berkembang dari klub, dan mereka mendukung karier saya," kata Razzaa.
Baca juga: Bali United fokus pemulihan pemain jelang hadapi PSM
Baca juga: Pelatih Barito Putera Rahmad Darmawan meminta pemain tenang eksekusi Arema
Upaya untuk mengorbitkan pemain-pemain muda untuk berkompetisi di Liga 1 merupakan langkah ideal untuk menyemai bibit-bibit bagus sesuai tagline #BolaPemersatuBangsa dan #BRIPalingBola dari salah satu BUMN perbankan yakni BRI.
Contoh paling dekat adalah keberhasilan timnas U-22 mengakhiri puasa medali emas SEA Games pada pesta olahraga Asia Tenggara edisi terkini. Para pemain yang tampil di Kamboja tersebut merupakan bakat-bakat yang lahir dari kompetisi Liga 1.
Tidak mengherankan jika pihak BRI pun berharap Liga 1 dapat mempertahankan tradisinya sebagai pencetak bibit-bibit potensial. "Yang saya soroti adalah bagaimana kompetisi ini bisa terus mewadahi para pemain untuk mengasah potensi terbaiknya, dan BRI Liga 1 ini menjadi wujud komitmen kami untuk mendukung para pemain sepak bola di Indonesia untuk terus berprestasi," ujar Direktur Utama BRI Sunarso dalam keterangan tertulis yang diterima pewarta.
Salah satu klub Liga 1 yang berhasil mencetak pemain-pemain muda yang kemudian memperkuat timnas adalah Borneo FC. Hal itu terlihat dengan sumbangan tiga pemain klub tersebut saat timnas memenangi medali emas SEA Games 2023 Kamboja. Borneo menyumbang Fajar Fathurrahman, Komang Teguh Trisnanda, dan Muhammad Taufany.
Direktur Utama Borneo FC Ponaryo Astaman mengatakan kunci keberhasilan untuk mengorbitkan pemain muda ke level nasional, di antaranya dengan menerapkan seleksi terbuka untuk seluruh pemain muda Indonesia di klubnya. "Seleksinya kombinasi, dari nasional dan juga Kaltim (Kalimantan Timur). Utamanya memang tetap dari Kaltim, tapi kami tak menutup kemungkinan melihat pemain berpotensi dari daerah lain," kata Ponaryo.
Selain Borneo, klub lain yang juga kerap mengandalkan pemain-pemain mudanya dalam mengarungi Liga 1 adalah Persija Jakarta. Melalui akademinya, Persija telah mengorbitkan Rio Fahmi, Alfriyanto Niko, Cahya Supriadi, Muhammad Ferarri, hingga Rayhan Hannan. Selain nama-nama di atas, terdapat juga Teuku Razzaa Fachrezi Aziz yang sedang melakukan proses perpindahan untuk bergabung dengan klub Spanyol Rayo Vallecano B.
Meski belum pernah membela Persija di ajang resmi, Razzaa telah beberapa kali memperkuat Macan Kemayoran di sejumlah ajang uji coba. Razzaa pun berharap kemampuannya dapat berkembang sebagai pesepak bola profesional di Eropa. Selain itu, Razzaa juga menilai Persija memiliki peran besar untuk kariernya. "Persija punya andil besar, saya berkembang dari klub, dan mereka mendukung karier saya," kata Razzaa.
Baca juga: Bali United fokus pemulihan pemain jelang hadapi PSM
Baca juga: Pelatih Barito Putera Rahmad Darmawan meminta pemain tenang eksekusi Arema
Upaya untuk mengorbitkan pemain-pemain muda untuk berkompetisi di Liga 1 merupakan langkah ideal untuk menyemai bibit-bibit bagus sesuai tagline #BolaPemersatuBangsa dan #BRIPalingBola dari salah satu BUMN perbankan yakni BRI.