Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis anak lulusan Universitas Sebelas Maret Surakarta dr. Wahyu Kusuma Wardhani Sp.A, meminta orang tua menjadwal waktu makan anak untuk mengenalkan konsep rasa lapar dan kenyang sehingga dapat mencegah kasus obesitas.
"Untuk mencegah obesitas pada anak ada yang namanya feeding rules, nutrisi anak harus diatur. Anak-anak harus mendapatkan kebutuhan karbohidrat, lemak, dan protein yang cukup karena mereka masih memiliki proses perkembangan dan pertumbuhan yang penting di fase hidupnya dan itu semua butuh energi," kata dokter yang akrab disapa Dhani itu dalam diskusi di Jakarta, Rabu.
Penjadwalan waktu makan yang dimaksud tidak hanya menjadwalkan waktu makan besar dan waktu kudapan tapi juga mengatur komposisi dari bahan-bahan makanan yang diberikan.
Dengan penjadwalan yang tepat makan rutinitas dan kebiasaan anak akan terbentuk sehingga anak mengenal dengan baik konsep rasa lapar dan rasa kenyang sehingga ia tidak akan makan berlebihan.
Dokter Dhani lebih lanjut menyarankan untuk pembagian waktu makan ada baiknya orang tua menyiapkan tiga kali waktu makan dalam satu hari dengan masing-masing sesi makan dibatasi maksimal 30 menit.
Sementara untuk waktu kudapan atau snack, bisa disiapkan sebanyak dua kali dalam satu hari dan disarankan kudapan yang diberikan berupa produk segar seperti buah-buahan dan bukannya produk kemasan.
Dokter yang juga tergabung dalam Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu menyebutkan untuk komposisi makanan yang baik bagi anak mencegah obesitas terdiri dari 50 persen karbohidrat, dengan komposisi lemak dan protein disesuaikan dengan usia anak.
Untuk lemak, bagi anak di bawah dua tahun dengan berat badan ideal maka porsi lemak yang disajikan maksimal 50 persen dari total kalori harian untuk membantu penyerapan vitamin A,D,E, K.
Sementara untuk anak di atas dua tahun, disarankan mendapatkan porsi lemak sebesar sepertiga atau 25-35 persen dari total kalori harian dengan sumber lemak yang disarankan merupakan lemak nabati.
Untuk protein, berdasarkan angka kecukupan gizi dari Kemenkes, setiap harinya untuk anak berusia 0-6 bulan wajib mendapatkan protein sebesar 12 gram perhari, usia 7-11 bulan 18 gram perhari, usia 1-3 tahun 26 gram perhari, usia 4-6 tahun 35 gram perhari, dan usia 7-9 tahun 49 perhari.
Selama menerapkan penjadwalan waktu makan ini, orang tua juga ada baiknya menciptakan situasi makan yang menyenangkan dan tidak memaksa anak sehingga anak bisa makan dan menyerap gizinya dengan optimal.
Baca juga: Jalan kaki aktivitas ideal bantu turunkan bobot obesitas
Baca juga: BPJS tanggung biaya rawat pasien obesitas tanpa komorbid
"Nah orang tua juga perlu temani anaknya, selain menemani makan agar lebih menyenangkan. Orang tua juga perlu menyiapkan aktivitas yang aktif seperti bermain dan mendampingi anak sehingga obesitas pada anak bisa dicegah," tutup dokter Dhani.
"Untuk mencegah obesitas pada anak ada yang namanya feeding rules, nutrisi anak harus diatur. Anak-anak harus mendapatkan kebutuhan karbohidrat, lemak, dan protein yang cukup karena mereka masih memiliki proses perkembangan dan pertumbuhan yang penting di fase hidupnya dan itu semua butuh energi," kata dokter yang akrab disapa Dhani itu dalam diskusi di Jakarta, Rabu.
Penjadwalan waktu makan yang dimaksud tidak hanya menjadwalkan waktu makan besar dan waktu kudapan tapi juga mengatur komposisi dari bahan-bahan makanan yang diberikan.
Dengan penjadwalan yang tepat makan rutinitas dan kebiasaan anak akan terbentuk sehingga anak mengenal dengan baik konsep rasa lapar dan rasa kenyang sehingga ia tidak akan makan berlebihan.
Dokter Dhani lebih lanjut menyarankan untuk pembagian waktu makan ada baiknya orang tua menyiapkan tiga kali waktu makan dalam satu hari dengan masing-masing sesi makan dibatasi maksimal 30 menit.
Sementara untuk waktu kudapan atau snack, bisa disiapkan sebanyak dua kali dalam satu hari dan disarankan kudapan yang diberikan berupa produk segar seperti buah-buahan dan bukannya produk kemasan.
Dokter yang juga tergabung dalam Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu menyebutkan untuk komposisi makanan yang baik bagi anak mencegah obesitas terdiri dari 50 persen karbohidrat, dengan komposisi lemak dan protein disesuaikan dengan usia anak.
Untuk lemak, bagi anak di bawah dua tahun dengan berat badan ideal maka porsi lemak yang disajikan maksimal 50 persen dari total kalori harian untuk membantu penyerapan vitamin A,D,E, K.
Sementara untuk anak di atas dua tahun, disarankan mendapatkan porsi lemak sebesar sepertiga atau 25-35 persen dari total kalori harian dengan sumber lemak yang disarankan merupakan lemak nabati.
Untuk protein, berdasarkan angka kecukupan gizi dari Kemenkes, setiap harinya untuk anak berusia 0-6 bulan wajib mendapatkan protein sebesar 12 gram perhari, usia 7-11 bulan 18 gram perhari, usia 1-3 tahun 26 gram perhari, usia 4-6 tahun 35 gram perhari, dan usia 7-9 tahun 49 perhari.
Selama menerapkan penjadwalan waktu makan ini, orang tua juga ada baiknya menciptakan situasi makan yang menyenangkan dan tidak memaksa anak sehingga anak bisa makan dan menyerap gizinya dengan optimal.
Baca juga: Jalan kaki aktivitas ideal bantu turunkan bobot obesitas
Baca juga: BPJS tanggung biaya rawat pasien obesitas tanpa komorbid
"Nah orang tua juga perlu temani anaknya, selain menemani makan agar lebih menyenangkan. Orang tua juga perlu menyiapkan aktivitas yang aktif seperti bermain dan mendampingi anak sehingga obesitas pada anak bisa dicegah," tutup dokter Dhani.