Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Petani ikan di Desa Puyung, kecamatan Jonggat, Lombok Tengah, terancam gagal panen, karena kekurangan pasokan air irigasi untuk kolam ikan.

"Air irigasi dari jalur jurang satek mengalir satu kali sebulan, selama dua kali 24 jam masih belum mencukupi kebutuhan di sini," kata sholihin (27), petani ikan di Desa Puyung, Senin (9/18)..

Ia mengatakan dari tujuh petak kolam yang dimiliki hanya dua beroperasi, karena air sudah habis sebelum semua kolam terisi.

"Hanya dua yang dipakai, itu yang sudah permanen," katanya.

Dari pantauan ANTARA, ada beberapa kolam peternak ikan di jalan Bunkate-Puyung yang kering, terlihat juga ada kolam ikan yang terbengkalai setelah beberapa bulan dibuat.

Ia juga menceritakan di desa sebelah rata-rata gagal panen tahun ini, banyak ikan yang mati karena melepas bibit terlalu banyak sedangkan air kurang.

"Di Desa Bunkate rata-rata gagal panen," katanya. 

Dari data yang di dapatkan, kurang nya pasokan air di sebabkan karena ada perbaikan irigasi di beberapa titik di Kecamatan jonggat dan menurunnya debit air di bendungan.

Ia melanjutkan, jika kemarau terus berkepanjangan, alternatif yang akan dipakai menggunakan air dari sumur bor.

"Mau tidak mau alternatifnya dengan sumur bor, supaya tidak gagal panen," katanya.

Pewarta : Magang IAIH Lombok Timur
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024