Paris (ANTARA) - Saham-saham Prancis berakhir lebih rendah pada perdagangan Senin waktu setempat (25/9/2023), mencatat kerugian untuk hari kedua berturut-turut, dengan indeks acuan CAC 40 di Bursa Efek Paris merosot 0,85 persen atau 60,94 poin menjadi menetap di 7.123,88 poin.
Indeks CAC 40 jatuh 0,40 persen atau 29,08 poin menjadi 7.184,82 poin pada Jumat (22/9/2023), setelah tergerus 1,59 persen atau 116,89 poin menjadi 7.213,90 poin pada Kamis (21/9/2023), dan bertambah 0,67 persen atau 48,67 poin menjadi 7.330,70 poin pada Rabu (20/9/2023).
Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks CAC 40, sebanyak delapan saham berhasil membukukan keuntungan, sementara 32 saham lainnya mengalami kerugian.
Kering SA, sebuah perusahaan yang merancang, memproduksi, dan memasarkan barang-barang fesyen mewah menderita kerugian terbesar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya anjlok 4,54 persen.
Diikuti oleh saham rumah mode yang mendesain, memproduksi, dan mendistribusikan aksesori dan pakaian mewah pribadi Hermes International SCA tergelincir 3,36 persen; serta perusahaan induk dan konglomerat multinasional Prancis yang berspesialisasi dalam memproduksi barang-barang fesyen mewah LVMH Moet Hennessy Louis Vuitton SE jatuh 2,59 persen.
Sementara itu, Schneider Electric SE, sebuah perusahaan multinasional Prancis yang berspesialisasi dalam otomatisasi digital dan manajemen energi terangkat 0,80 persen, menjadi pencetak keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Baca juga: Saham Jerman rugi hari kedua, indeks berkurang 0,09 persen
Baca juga: Saham Inggris berakhir negatif, indeks terpangkas 0,69 persen
Disusul oleh saham perusahaan yang mendesain dan memproduksi perangkat listrik Legrand SA yang bertambah 0,69 persen; serta perusahaan industri farmasi yang menawarkan obat-obatan, obat generik, suplemen makanan, kosmetik, dan alat kesehatan Sanofi SA menguat 0,53 persen.