Jakarta (ANTARA) - Lifter putri Indonesia Windy Cantika Aisah tak mampu bersaing menjalani laga berat di kelas 55 kg Asian Games Hangzhou, Sabtu, setelah wakil Korea Utara Hyonghyong Kang memecahkan tiga rekor dunia untuk snatch, clean & jerk, dan total angkatan.
Cantika yang baru ketiga kalinya naik ke kelas 55 kg dari 49 kg itu, mencatatkan angkatan snatch 85 kg setelah gagal pada upaya ketiganya menambah beban menjadi 88kg, satu kg lebih berat dari catatan terbaiknya.
Kemudian dari clean & jerk, lifter 21 tahun itu tak meraih angka setelah tiga kali gagal mengangkat beban 100 kg yang ditargetkan. Sementara Hyongyong membuat kejutan dengan rekor 103 kg snatch, 130 kg clean & jerk, serta total angkatan 233 kg yang menjadi rekor dunia, Asia, serta Asian Games.
Rekan senegaranya, Suyon Ri membantu Korut mengawinkan perak dan emas setelah finis runner-up dengan total angkatan 222 kg; 96 kg snatch dan 126 kg rekor clean & jerk Asian Games. Wakil China Zhihui Hou berhak atas perunggu dengan total angkatan 210 kg; 95 kg snatch dan 115 kg clean & jerk.
Sementara itu, total angkatan terbaik Cantika didapat lifter 21 tahun itu saat merebut perunggu kelas 49 kg Olimpiade Tokyo dengan catatan 194 kg; 84 kg dari snatch dan 110 kg dari clean & jerk. Sedangkan pada kelas 55 kg, Cantika pernah membukukan total angkatan 192 kg; 86 kg snatch dan 106 kg clean & jerk, pada Kejuaraan Asia 2022 di Manama, Bahrain. Pelatih tim angkat besi Indonesia Muhammad Rusli saat ditemui Antara mengungkapkan sebenarnya Cantika memiliki kemampuan untuk mengangkat beban yang ditargetkan hari ini.
Baca juga: Asian games; Pelari Zohri lolos ke final lari 100 meter putra
Baca juga: Cabang Olahraga menembak kembali absen sumbang medali di Asian Games
"Waktu latihan beban 88 kg dan 100 kg itu sudah biasa, tapi saya tidak tahu kenapa dia tidak mampu mengangkatnya hari ini," kata Rusli, yang mengungkapkan sang lifter naik kelas untuk mengurangi risiko cedera. "Atlet-atlet Korut ini luar biasa, karena memang mereka menurunkan senior-seniornya di kelas ini," kata sang pelatih menambahkan.
Wakil lain Indonesia Juliana Klarisa menyelesaikan pertandingan hari itu di peringkat sembilan dengan total angkatan 189 kg; 82 kg snatch dan 103 kg clean & jerk.
Cantika yang baru ketiga kalinya naik ke kelas 55 kg dari 49 kg itu, mencatatkan angkatan snatch 85 kg setelah gagal pada upaya ketiganya menambah beban menjadi 88kg, satu kg lebih berat dari catatan terbaiknya.
Kemudian dari clean & jerk, lifter 21 tahun itu tak meraih angka setelah tiga kali gagal mengangkat beban 100 kg yang ditargetkan. Sementara Hyongyong membuat kejutan dengan rekor 103 kg snatch, 130 kg clean & jerk, serta total angkatan 233 kg yang menjadi rekor dunia, Asia, serta Asian Games.
Rekan senegaranya, Suyon Ri membantu Korut mengawinkan perak dan emas setelah finis runner-up dengan total angkatan 222 kg; 96 kg snatch dan 126 kg rekor clean & jerk Asian Games. Wakil China Zhihui Hou berhak atas perunggu dengan total angkatan 210 kg; 95 kg snatch dan 115 kg clean & jerk.
Sementara itu, total angkatan terbaik Cantika didapat lifter 21 tahun itu saat merebut perunggu kelas 49 kg Olimpiade Tokyo dengan catatan 194 kg; 84 kg dari snatch dan 110 kg dari clean & jerk. Sedangkan pada kelas 55 kg, Cantika pernah membukukan total angkatan 192 kg; 86 kg snatch dan 106 kg clean & jerk, pada Kejuaraan Asia 2022 di Manama, Bahrain. Pelatih tim angkat besi Indonesia Muhammad Rusli saat ditemui Antara mengungkapkan sebenarnya Cantika memiliki kemampuan untuk mengangkat beban yang ditargetkan hari ini.
Baca juga: Asian games; Pelari Zohri lolos ke final lari 100 meter putra
Baca juga: Cabang Olahraga menembak kembali absen sumbang medali di Asian Games
"Waktu latihan beban 88 kg dan 100 kg itu sudah biasa, tapi saya tidak tahu kenapa dia tidak mampu mengangkatnya hari ini," kata Rusli, yang mengungkapkan sang lifter naik kelas untuk mengurangi risiko cedera. "Atlet-atlet Korut ini luar biasa, karena memang mereka menurunkan senior-seniornya di kelas ini," kata sang pelatih menambahkan.
Wakil lain Indonesia Juliana Klarisa menyelesaikan pertandingan hari itu di peringkat sembilan dengan total angkatan 189 kg; 82 kg snatch dan 103 kg clean & jerk.