Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Pencegahan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Prasinta Dewi mengatakan satu dekade peringatan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) pada Oktober ini menjadi pengingat bagi ketangguhan bangsa Indonesia.
“Peringatan Pengurangan Risiko Bencana ini menjadi pengingat bersama atas kemajuan keberhasilan pencapaian dalam mempertahankan ketangguhan dari pengurangan dampak bencana di Indonesia,” ujar Prasinta dalam dalam acara kick off Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.
Prasinta mengatakan bulan Pengurangan Risiko Bencana diperingati sejak tahun 2013 hingga kini dan menjadi agenda nasional. Tahun 2023 rangkaian puncak kegiatan bulan PRB diadakan di Kendari, Sulawesi Tenggara pada 10-15 Oktober.
BNPB mengharapkan kolaborasi nyata Pentaheliks yang terbangun dapat terus berlanjut. Pengurangan Risiko Bencana sendiri merupakan pengurangan dampak bencana terhadap kehidupan dan penghidupan manusia. “Upaya penanggulangan bencana di Indonesia yang dilaksanakan telah dirasakan banyak kemajuan dan capaian dalam pembangunan ketangguhan melalui Pengurangan Risiko Bencana,” kata Prasinta.
Ia mengatakan agar upaya tersebut tidak hanya mengurangi risiko bencana yang ada, pencapaian Pengurangan Risiko Bencana juga perlu terus dimonitor dan dievaluasi agar dapat mencegah munculnya risiko-risiko baru. “Investasi Pengurangan Risiko Bencana perlu secara langsung dilakukan secara fokus dan inklusif dalam pembangunan berkelanjutan agar manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat,” ujarnya.
Peringatan puncak Peringatan Pengurangan Risiko Bencana di Sulawesi Tenggara mengusung tema "Penguatan Kemandirian Daerah Menuju Resiliensi Berkelanjutan." Adapun tagline dari acara tersebut yakni Sultra Posanggu Indonesia Mokora (Sultra Tangguh Indonesia Kuat).
Prasinta menyebut peringatan tersebut merupakan sarana untuk memperkuat pemahaman pemerintah, lembaga usaha, dan masyarakat, terhadap aktivitas PRB, sebagai investasi untuk ketangguhan.
Baca juga: Jebolnya bendungan raksasa Libya dapat dijadikan alarm Indonesia
Baca juga: Bantuan kemanusiaan Pemerintah Indonesia tiba di Libya
“Secara umum peringatan ini bertujuan untuk membangun kesadaran bersama membangun dialog dan mengembangkan jejaring antara pelaku PRB, serta dapat dijadikan pembelajaran bersama para pelaku PRB seluruh Indonesia," katanya. Kegiatan PRB tahun 2023 dapat diikuti melalui kanal informasi melalui bnpb.go.id/bulanPRB2023.
“Peringatan Pengurangan Risiko Bencana ini menjadi pengingat bersama atas kemajuan keberhasilan pencapaian dalam mempertahankan ketangguhan dari pengurangan dampak bencana di Indonesia,” ujar Prasinta dalam dalam acara kick off Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.
Prasinta mengatakan bulan Pengurangan Risiko Bencana diperingati sejak tahun 2013 hingga kini dan menjadi agenda nasional. Tahun 2023 rangkaian puncak kegiatan bulan PRB diadakan di Kendari, Sulawesi Tenggara pada 10-15 Oktober.
BNPB mengharapkan kolaborasi nyata Pentaheliks yang terbangun dapat terus berlanjut. Pengurangan Risiko Bencana sendiri merupakan pengurangan dampak bencana terhadap kehidupan dan penghidupan manusia. “Upaya penanggulangan bencana di Indonesia yang dilaksanakan telah dirasakan banyak kemajuan dan capaian dalam pembangunan ketangguhan melalui Pengurangan Risiko Bencana,” kata Prasinta.
Ia mengatakan agar upaya tersebut tidak hanya mengurangi risiko bencana yang ada, pencapaian Pengurangan Risiko Bencana juga perlu terus dimonitor dan dievaluasi agar dapat mencegah munculnya risiko-risiko baru. “Investasi Pengurangan Risiko Bencana perlu secara langsung dilakukan secara fokus dan inklusif dalam pembangunan berkelanjutan agar manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat,” ujarnya.
Peringatan puncak Peringatan Pengurangan Risiko Bencana di Sulawesi Tenggara mengusung tema "Penguatan Kemandirian Daerah Menuju Resiliensi Berkelanjutan." Adapun tagline dari acara tersebut yakni Sultra Posanggu Indonesia Mokora (Sultra Tangguh Indonesia Kuat).
Prasinta menyebut peringatan tersebut merupakan sarana untuk memperkuat pemahaman pemerintah, lembaga usaha, dan masyarakat, terhadap aktivitas PRB, sebagai investasi untuk ketangguhan.
Baca juga: Jebolnya bendungan raksasa Libya dapat dijadikan alarm Indonesia
Baca juga: Bantuan kemanusiaan Pemerintah Indonesia tiba di Libya
“Secara umum peringatan ini bertujuan untuk membangun kesadaran bersama membangun dialog dan mengembangkan jejaring antara pelaku PRB, serta dapat dijadikan pembelajaran bersama para pelaku PRB seluruh Indonesia," katanya. Kegiatan PRB tahun 2023 dapat diikuti melalui kanal informasi melalui bnpb.go.id/bulanPRB2023.