Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan residu sampah ajang MotoGP di Sirkuit Mandalika 2023, menurun bila dibandingkan dengan 2022 yang mencapai 20 ton.
"Residu sampah ajang MotoGP Mandalika 2023 ini turun menjadi 16 ribu ton. Itu yang terbuang ke tempat pembuangan akhir (TPA)," kata Plt Kepala Dinas LHK Kabupaten Lombok Tengah Amir Ali di Praya, Senin.
Ia mengatakan berdasarkan data sementara, jumlah sampah ajang MotoGP Mandalika hingga lintasan final mencapai 25 ton, baik sampah organik maupun nonorganik. Namun, untuk keseluruhan produksi sampah pada ajang MotoGP itu masih belum bisa dipastikan, karena saat ini masih dilakukan pemilihan.
"Data sementara baru 25 ton sampah," katanya.
Ia mengatakan pengelolaan sampah di ajang MotoGP Mandalika 2023 ini terus mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan ajang WSBK, MotoGP 2023. Artinya, sampah yang dihasilkan tidak terbuang ke TPA, namun dipilah untuk dilakukan daur ulang di bank sampah.
"Sampah yang dibuang ke TPA itu yang tidak bisa di daur ulang," katanya.
Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Kabupaten Lombok Tengah menyatakan siap untuk mendukung penanganan sampah di ajang MotoGP di Sirkuit Mandalika pada 13-15 Oktober 2023.
"Kita telah siapkan tiga armada truk sampah untuk pengangkutan ke TPA," kata Amir Ali.
Ia mengatakan penanganan sampah di dalam kawasan Sirkuit Mandalika telah ditangani pihak ketiga, sehingga sampah yang dibuang ke TPA itu sudah dalam keadaan terpilah. Sedangkan sampah yang memiliki nilai ekonomi akan dibawa ke bank sampah dan sampah yang tidak bisa diolah dibuang ke TPA.
"Kami dari dinas hanya mendukung dalam pengangkutan. Kalau untuk pemilahan sudah ada SDM dari pihak MGPA," katanya.
Ia mengatakan jumlah sampah pada ajang MotoGP Mandalika 2022, mencapai 60 ton, baik sampah plastik maupun sampah organik. Sehingga, jumlah sampah di ajang MotoGP Mandalika 2023 diperkirakan meningkat, karena jumlah target penonton mencapai 80 ribu atau meningkat bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Residu sampah ajang MotoGP Mandalika 2023 ini turun menjadi 16 ribu ton. Itu yang terbuang ke tempat pembuangan akhir (TPA)," kata Plt Kepala Dinas LHK Kabupaten Lombok Tengah Amir Ali di Praya, Senin.
Ia mengatakan berdasarkan data sementara, jumlah sampah ajang MotoGP Mandalika hingga lintasan final mencapai 25 ton, baik sampah organik maupun nonorganik. Namun, untuk keseluruhan produksi sampah pada ajang MotoGP itu masih belum bisa dipastikan, karena saat ini masih dilakukan pemilihan.
"Data sementara baru 25 ton sampah," katanya.
Ia mengatakan pengelolaan sampah di ajang MotoGP Mandalika 2023 ini terus mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan ajang WSBK, MotoGP 2023. Artinya, sampah yang dihasilkan tidak terbuang ke TPA, namun dipilah untuk dilakukan daur ulang di bank sampah.
"Sampah yang dibuang ke TPA itu yang tidak bisa di daur ulang," katanya.
Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Kabupaten Lombok Tengah menyatakan siap untuk mendukung penanganan sampah di ajang MotoGP di Sirkuit Mandalika pada 13-15 Oktober 2023.
"Kita telah siapkan tiga armada truk sampah untuk pengangkutan ke TPA," kata Amir Ali.
Ia mengatakan penanganan sampah di dalam kawasan Sirkuit Mandalika telah ditangani pihak ketiga, sehingga sampah yang dibuang ke TPA itu sudah dalam keadaan terpilah. Sedangkan sampah yang memiliki nilai ekonomi akan dibawa ke bank sampah dan sampah yang tidak bisa diolah dibuang ke TPA.
"Kami dari dinas hanya mendukung dalam pengangkutan. Kalau untuk pemilahan sudah ada SDM dari pihak MGPA," katanya.
Ia mengatakan jumlah sampah pada ajang MotoGP Mandalika 2022, mencapai 60 ton, baik sampah plastik maupun sampah organik. Sehingga, jumlah sampah di ajang MotoGP Mandalika 2023 diperkirakan meningkat, karena jumlah target penonton mencapai 80 ribu atau meningkat bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.