Mataram (ANTARA) - PT PLN (Persero) Grup mengantongi peluang kerja sama dengan tujuh perusahaan asal China. Kerja sama ekspansi bisnis kelistrikan dan akselerasi pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) ini disepakati pada Indonesia - China Business Forum di Beijing, Rabu (18/10).

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan pihaknya telah banyak melakukan transformasi bisnis. Salah satunya dengan membentuk subholding, di mana peluang ekspansi bisnis dan optimalisasi aset menjadi lebih besar.

Tak hanya menjadi perusahaan penyedia listrik, lewat transformasi ini PLN memasang target menjadi perusahaan listrik terintegrasi kelas dunia.

"Dengan terbentuknya subholding, maka akan semakin lincah dan trengginas mengembangkan bisnisnya. Lewat adaptasi teknologi, PLN tak hanya mengoptimalkan proses bisnis tetapi juga membuat tantangan menjadi peluang," katanya.

Transformasi ini juga sejalan dengan akselerasi pencapaian target Net Zero Emission (NZE). Untuk itu, kerja sama dengan berbagai perusahaan di China merupakan dayung strategi yang komprehensif.

"Untuk itulah PLN melakukan perjalanan bisnis ke China yang menjadi perjalanan paling berarti dalam sejarah PLN. Kami yakin akan terjadi perubahan signifikan di Indonesia dengan teknologi dan kapasitas sumber daya manusia lewat kolaborasi pengembangan sektor kelistrikan dengan China," ujar Darmawan.

Kerja sama PLN dengan tujuh perusahaan di China ini merupakan langkah signifikan mendukung upaya Indonesia mengadopsi teknologi EBT, mengurangi emisi karbon, dan memperluas kapasitas energi ramah lingkungan.

Hal ini juga dapat membantu meningkatkan akses energi ramah lingkungan dan berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia. Adapun ketujuh MoU yang ditandatangani oleh subholding PLN yang terbagi menjadi tiga sektor, yakni akselerasi EBT, layanan pengoperasian dan pemeliharaan pembangkit listrik, serta bisnis di luar kelistrikan (Beyond KWH).

Untuk akselerasi EBT, PLN Nusantara Power (PLN NP) menandatangani MoU dengan China Datang Overseas Investment Co., Ltd. dalam pengembangan potensi pemanfaatan energi terbarukan.

Selanjutnya, PLN Indonesia Power (PLN IP) menandatangani MoU dengan Shandong Electric Power Engineering Consulting Institute Corporation, Ltd. (SDEPCI) dalam kemitraan terkait studi bersama rencana pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Indonesia.

PLN IP juga menandatangani MoU dengan Hongkong Ocean Investment Development Co., Ltd. dalam kajian pengembangan (EBT) di Indonesia. Masih dalam ranah kerja sama akselerasi EBT, PLN IP juga menandatangani MoU dengan HBA Offshore Pte., Ltd. dan GCL Intelligent Energy (SUZHOU) Co., Ltd. dalam kajian pengembangan PLTB di Tanamori dan Luwuk.

Kemudian, PLN Enjiniring menandatangani MoU dengan Envision Energy Co., Ltd. dalam kerja sama konsultasi teknologi dan proyek pengembangan pembangkit EBT di Indonesia. Selanjutnya, dalam layanan pengoperasian dan pemeliharaan pembangkit listrik, PLN NP menandatangani MoU dengan GD Power Development Co., Ltd. untuk melakukan kajian potensi kerja sama oleh untuk mengembangkan bisnis di bidang layanan operasi dan pemeliharaan pembangkit listrik.

Baca juga: PLN NTB kenalkan UMKM binaan pada gelaran MotoGP Mandalika 2023
Baca juga: Program TJSL tingkatkan omzet pelaku UKM di Maluku

Terakhir, untuk mendukung Beyond kWh, PLN Icon Plus menandatangani MoU dengan PT China Mobile Indonesia dalam penyediaan sistem smart home meliputi : Perangkat device smart home, Set Top Box, dan platform sistem smart home dengan skema managed service.

 

Pewarta : ANTARA NTB
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024