Jakarta (ANTARA) - Fiorentina dijatuhi hukuman pengosongan satu tribun penonton karena yel-yel rasis yang diucapkan penggemarnya kepada tiga pemain Juventus, demikian diumumkan Liga Italia pada Selasa.
Dalam pernyataannya yang dikutip AFP, Liga Italia mengatakan bahwa penggemar garis keras Fiorentina di bagian Curva Fiesole di Stadion Artemio Franchi telah melakukan pelecehan rasial terhadap Dusan Vlahovic, Moise Kean, dan Weston McKennie sebelum dan setelah pertandingan melawan Juventus.
Laga yang berlangsung pada Minggu (4/11) tersebut berakhir dengan kemenangan 1-0 bagi tim tamu Juventus. Liga Italia menyatakan bahwa hukuman itu akan ditunda setahun namun tribun penonton akan ditutup jika kembali terdapat kasus pelecehan rasial pada periode tersebut. Sanksi lain juga akan dapat dijatuhkan seandainya terjadi pelanggaran baru.
Pelecehan rasial masih kerap terjadi dalam sepak bola Italia, dengan fakta bahwa keberadaan grup-grup penggemar beraliran kanan jauh (far-rght) dan diskriminasi rasial masih kerap dilakukan di tribun penonton.
Pada Agustus silam, Komite PBB yang bertanggung jawab untuk memerangi rasisme "menaikkan bendera merah" kepada sepak bola Italia. Mereka menyoroti aksi-aksi fisik dan verbal terhadap para pemain yang merupakan keturunan Afrika.
Kata dalam bahasa Italia yang berarti gipsi juga kerap digunakan di sejumlah tribun stadion sepak bola. Hal itu merupakan pelecehan rasis terhadap para pemain dari Balkan dan Eropa Timur, terlepas dari apa etnis mereka.
Pertandingan Minggu dimainkan tanpa kehadiran sebagian besar penggemar garis keras Fiorentina, yang memilih tidak mengisi Curva Fiesole sebagai bentuk protes atas keputusan operator liga untuk memainkan pertandingan setelah wilayah Tuscany terkena banjir besar.
Baca juga: Pemain Marcus Thuram bawa Inter Milan tundukkan AS Roma skor 1-0
Baca juga: Striker Inter Milan Lautaro Martinez senang cetak empat gol lawan Salernitana
Curah hujan tinggi yang dibawa oleh Badai Ciaran memicu banjir di wilayah itu dan menelan korban jiwa sebanyak tujuh orang. Para penggemar garis keras dan Walikota Florence Dario Nardella telah meminta pertandingan itu dibatalkan.