Mataram (ANTARA) - Anggota DPRD Nusa Tenggara Barat, Arahman Abidin mendorong percepatan pengerjaan jembatan Jatibaru di Kota Bima dan jembatan Kore di Kabupaten Bima.
"Kedua proyek jembatan ini dikerjakan sama-sama awal tahun 2023 dan harus selesai akhir tahun 2023," kata Haji Man sapaan akrabnya di Mataram, Minggu.
Anggota Komisi IV DPRD NTB yang membidangi infrastruktur ini mengaku saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) melihat ada perbedaan yang mencolok untuk progres pembangunan dua jembatan yang rusak akibat bencana banjir tersebut.
Yakni untuk pembangunan jembatan Jatibaru yang rusak parah setelah dihantam banjir bandang yang melanda Kota Bima di Desember 2021.
Selanjutnya, Jembatan Desa Kore, Kecamatan Sanggar, di Kabupaten Bima yang juga rusak parah akibat diterjang banjir pada Mei 2019.
"Jembatan Jatibaru, progres pembangunan nya sudah mencapai kisaran 70 persen. Sementara, untuk Jembatan Desa Kore, progres-nya masuk taraf mengkhawatirkan, sebab hingga kini pengerjaan masih di angka 30 persen," terangnya.
Menurut politisi Dapil Kabupaten Bima, Dompu dan Kota Bima ini, untuk jembatan Jati Baru, ada perbedaan dari bangunan sebelumnya. Yakni, bentangan lebih besar bila dibandingkan saat sebelum rusak akibat terjangan banjir bandang.
Di mana, untuk penyangga bawah sudah dilakukan pengecoran yang relatif lebih kuat daripada sebelumnya.
"Sedangkan untuk jembatan Jati Baru ini, tinggal pemasangan rangka pabrikasi saja. Kalau Jembatan Desa Kore sesuai informasi konsultan pengawas perlu kerja ekstra karena masih banyak kendala di lapangan," kata Haji Man.
Namun demikian, dirinya memastikan sudah meminta pihak pelaksana hingga OPD terkait untuk mempercepat progres pembangunan yang belum optimal tersebut, utamanya Jembatan Desa Kore.
Baca juga: Depok rekonstruksi Jembatan Gantung Kuning biaya Rp3,7 miliar
Baca juga: Satgas Yonif 122/TS membantu perbaiki jembatan Suskun perbatasan RI-PNG
"Yang pasti, kita ingin karena sekarang sudah masuk musim penghujan maka proyek fisik jembatan yang belum tuntas untuk cepat dikerjakan. Ini agar tidak molor, serta dana APBD yang sudah masuk agar tidak sia-sia," katanya.
"Kedua proyek jembatan ini dikerjakan sama-sama awal tahun 2023 dan harus selesai akhir tahun 2023," kata Haji Man sapaan akrabnya di Mataram, Minggu.
Anggota Komisi IV DPRD NTB yang membidangi infrastruktur ini mengaku saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) melihat ada perbedaan yang mencolok untuk progres pembangunan dua jembatan yang rusak akibat bencana banjir tersebut.
Yakni untuk pembangunan jembatan Jatibaru yang rusak parah setelah dihantam banjir bandang yang melanda Kota Bima di Desember 2021.
Selanjutnya, Jembatan Desa Kore, Kecamatan Sanggar, di Kabupaten Bima yang juga rusak parah akibat diterjang banjir pada Mei 2019.
"Jembatan Jatibaru, progres pembangunan nya sudah mencapai kisaran 70 persen. Sementara, untuk Jembatan Desa Kore, progres-nya masuk taraf mengkhawatirkan, sebab hingga kini pengerjaan masih di angka 30 persen," terangnya.
Menurut politisi Dapil Kabupaten Bima, Dompu dan Kota Bima ini, untuk jembatan Jati Baru, ada perbedaan dari bangunan sebelumnya. Yakni, bentangan lebih besar bila dibandingkan saat sebelum rusak akibat terjangan banjir bandang.
Di mana, untuk penyangga bawah sudah dilakukan pengecoran yang relatif lebih kuat daripada sebelumnya.
"Sedangkan untuk jembatan Jati Baru ini, tinggal pemasangan rangka pabrikasi saja. Kalau Jembatan Desa Kore sesuai informasi konsultan pengawas perlu kerja ekstra karena masih banyak kendala di lapangan," kata Haji Man.
Namun demikian, dirinya memastikan sudah meminta pihak pelaksana hingga OPD terkait untuk mempercepat progres pembangunan yang belum optimal tersebut, utamanya Jembatan Desa Kore.
Baca juga: Depok rekonstruksi Jembatan Gantung Kuning biaya Rp3,7 miliar
Baca juga: Satgas Yonif 122/TS membantu perbaiki jembatan Suskun perbatasan RI-PNG
"Yang pasti, kita ingin karena sekarang sudah masuk musim penghujan maka proyek fisik jembatan yang belum tuntas untuk cepat dikerjakan. Ini agar tidak molor, serta dana APBD yang sudah masuk agar tidak sia-sia," katanya.