Mataram (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Nusa Tenggara Barat memantau kunjungan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani di Pulau Lombok, guna mencegah terjadinya pelanggaran kampanye dalam kunjungan tersebut.
"Kami sudah bersurat ke parpol. Ini sebagai upaya pencegahan dan memastikan tidak ada pelanggaran, terutama penggunaan fasilitas dan tidak berkampanye di tempat ibadah, lembaga pendidikan," kata Ketua Bawaslu NTB Itratip di Mataram, Jumat.
Dua agenda yang bakal menjadi atensi Bawaslu adalah acara sowan Muzani ke sejumlah pondok pesantren (ponpes) dan kunjungan Muzani ke Pendopo Bupati Lombok Tengah.
Ia mengatakan, ponpes sebagai lembaga pendidikan sekaligus rumah ibadah memang menjadi lokasi yang sangat rawan terjadinya pelanggaran.
Selain di ponpes, pihaknya juga bakal mengawasi kegiatan Muzani di Pendopo Bupati Lombok Tengah. Pasalnya, lokasi tersebut merupakan fasilitas pemerintah. Pihaknya mewanti-wanti agar fasilitas pemerintah tersebut tidak dijadikan sebagai medan kampanye.
"Apalagi pendopo itu fasilitas pemerintah. Kami paham Bupati Lombok Tengah adalah Ketua DPD Partai Gerindra, normal saja dia menjamu, tetapi yang kita ingin pastikan jangan sampai di situ ada aktivitas kampanye," jelasnya.
Ia berkomitmen untuk memberi perlakuan yang sama terhadap seluruh peserta pemilu, terutama nanti saat ada agenda kampanye capres-cawapres di NTB.
"Kami tidak akan pandang bulu," tegas Itratip.
Lebih jauh, pihaknya mengungkapkan saat ini belum ada laporan dugaan pelanggaran kampanye di 10 kabupaten/kota di NTB. "Tiga hari ini masih nihil (pelanggaran)," katanya.
Sekretaris DPD Partai Gerindra NTB Nauvar Furqani Farinduan yang dikonfirmasi perihal kunjungan Muzani, membenarkan rencana kunjungan tersebut pada 1-2 Desember 2023.
Wakil Ketua DPRD NTB itu mengatakan, kehadiran Muzani khususnya dalam tahapan kampanye resmi Pemilu 2024 guna memastikan perangkat tempur Partai Gerindra NTB tetap dalam kondisi prima.
Semangatnya adalah mempertahankan prestasi Partai Gerindra pada Pemilu 2019 di NTB. Menebalkan angka kemenangan Prabowo-Gibran dan menjadikan Gerindra tetap bertengger sebagai partai dengan raihan suara terbanyak di NTB pada Pemilu 2024.
"Pak Muzani hadir di NTB untuk memastikan konsolidasi kader, khususnya untuk pemenangan pileg dan pilpres di NTB. Tetap menjaga keutuhan, soliditas, serta prestasi yang sudah diraih pada 2019. Artinya Gerindra harus tetap jadi partai pemenang dan pilpres," terangnya.
Nantinya, Muzani bakal melakukan sejumlah kegiatan di NTB, diantaranya sowan kepada TGKH Zainuddin Atsani, sebagai pimpinan Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) di Anjani, Lombok Timur. Diketahui, NW merupakan salah satu organisasi keislaman di NTB. Beberapa waktu yang lalu, PBNW telah mendeklarasikan diri mendukung Prabowo-Gibran.
"Sowan ke beberapa tokoh. Misalnya di PBNW di Anjani. kemudian juga di NU di Lombok Tengah," jelasnya.
Selain sowan ke tokoh eksternal partai, Muzani juga bakal memimpin konsolidasi bersama ribuan kader Partai Gerindra NTB, juga sayap partai dan relawan Prabowo-Gibran.
"Dan juga ada acara bersama Tidar (Tunas Indonesia Raya) yang dipimpin Rannya sekaligus Koordinator Pemilih Muda di TKD NTB. Tidar sebagai komando pemilih pemula dan muda, Pak Muzani ada konsolidasi dengan konsolidasi dengan temq kampanye digital untuk Prabowo-Gibran," terangnya.
Dengan sejumlah agenda dari DPP untuk penguatan internal tersebut, Partai Gerindra NTB yakin tetap menjadi partai pemenang.
"Rasa-rasanya kemenangan kami di 2024 kian dekat. Gerindra menang dan Pak Prabowo 'hattrick' di NTB," katanya.
"Kami sudah bersurat ke parpol. Ini sebagai upaya pencegahan dan memastikan tidak ada pelanggaran, terutama penggunaan fasilitas dan tidak berkampanye di tempat ibadah, lembaga pendidikan," kata Ketua Bawaslu NTB Itratip di Mataram, Jumat.
Dua agenda yang bakal menjadi atensi Bawaslu adalah acara sowan Muzani ke sejumlah pondok pesantren (ponpes) dan kunjungan Muzani ke Pendopo Bupati Lombok Tengah.
Ia mengatakan, ponpes sebagai lembaga pendidikan sekaligus rumah ibadah memang menjadi lokasi yang sangat rawan terjadinya pelanggaran.
Selain di ponpes, pihaknya juga bakal mengawasi kegiatan Muzani di Pendopo Bupati Lombok Tengah. Pasalnya, lokasi tersebut merupakan fasilitas pemerintah. Pihaknya mewanti-wanti agar fasilitas pemerintah tersebut tidak dijadikan sebagai medan kampanye.
"Apalagi pendopo itu fasilitas pemerintah. Kami paham Bupati Lombok Tengah adalah Ketua DPD Partai Gerindra, normal saja dia menjamu, tetapi yang kita ingin pastikan jangan sampai di situ ada aktivitas kampanye," jelasnya.
Ia berkomitmen untuk memberi perlakuan yang sama terhadap seluruh peserta pemilu, terutama nanti saat ada agenda kampanye capres-cawapres di NTB.
"Kami tidak akan pandang bulu," tegas Itratip.
Lebih jauh, pihaknya mengungkapkan saat ini belum ada laporan dugaan pelanggaran kampanye di 10 kabupaten/kota di NTB. "Tiga hari ini masih nihil (pelanggaran)," katanya.
Sekretaris DPD Partai Gerindra NTB Nauvar Furqani Farinduan yang dikonfirmasi perihal kunjungan Muzani, membenarkan rencana kunjungan tersebut pada 1-2 Desember 2023.
Wakil Ketua DPRD NTB itu mengatakan, kehadiran Muzani khususnya dalam tahapan kampanye resmi Pemilu 2024 guna memastikan perangkat tempur Partai Gerindra NTB tetap dalam kondisi prima.
Semangatnya adalah mempertahankan prestasi Partai Gerindra pada Pemilu 2019 di NTB. Menebalkan angka kemenangan Prabowo-Gibran dan menjadikan Gerindra tetap bertengger sebagai partai dengan raihan suara terbanyak di NTB pada Pemilu 2024.
"Pak Muzani hadir di NTB untuk memastikan konsolidasi kader, khususnya untuk pemenangan pileg dan pilpres di NTB. Tetap menjaga keutuhan, soliditas, serta prestasi yang sudah diraih pada 2019. Artinya Gerindra harus tetap jadi partai pemenang dan pilpres," terangnya.
Nantinya, Muzani bakal melakukan sejumlah kegiatan di NTB, diantaranya sowan kepada TGKH Zainuddin Atsani, sebagai pimpinan Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) di Anjani, Lombok Timur. Diketahui, NW merupakan salah satu organisasi keislaman di NTB. Beberapa waktu yang lalu, PBNW telah mendeklarasikan diri mendukung Prabowo-Gibran.
"Sowan ke beberapa tokoh. Misalnya di PBNW di Anjani. kemudian juga di NU di Lombok Tengah," jelasnya.
Selain sowan ke tokoh eksternal partai, Muzani juga bakal memimpin konsolidasi bersama ribuan kader Partai Gerindra NTB, juga sayap partai dan relawan Prabowo-Gibran.
"Dan juga ada acara bersama Tidar (Tunas Indonesia Raya) yang dipimpin Rannya sekaligus Koordinator Pemilih Muda di TKD NTB. Tidar sebagai komando pemilih pemula dan muda, Pak Muzani ada konsolidasi dengan konsolidasi dengan temq kampanye digital untuk Prabowo-Gibran," terangnya.
Dengan sejumlah agenda dari DPP untuk penguatan internal tersebut, Partai Gerindra NTB yakin tetap menjadi partai pemenang.
"Rasa-rasanya kemenangan kami di 2024 kian dekat. Gerindra menang dan Pak Prabowo 'hattrick' di NTB," katanya.