Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat melalui Camat Pujut Lalu Sungkul berharap Tentara Nasional Indonesia (TNI) menjadi garda terdepan dalam membantu rakyat melindungi hutan dari aksi perambahan maupun pembalakan liar.

"Sebenarnya masyarakat sudah resah dengan penggundulan hutan, masyarakat rindu wajah Pujut 30 tahun lalu, dimana perlindungan hutan sangat ketat oleh TNI dan kami merindukan itu kembali. Kami harap, semoga Danrem Brigjen TNI Agus Bhakti dapat terus membantu kami untuk menjaga hutan, menjaga kawasan sekitar Sirkuit Mandalika," kata Lalu Sungkul dalam acara penanaman bibit pohon oleh TNI bersama BUMN di sekitar kawasan Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Jumat.

Menurut dia, hanya TNI yang kini dapat mencegah aksi perambahan dan pembalakan liar di kawasan hutan wilayah Lombok Tengah, khususnya di Kecamatan Pujut yang menjadi sentra kawasan pembangunan proyek strategis nasional Sirkuit Mandalika.

"Satu-satunya cara agar bisa melarang perambahan hutan itu TNI yang harus turun, kalau bisa Gebang (Yonif 742/SWY) itu pindahkan ke sini (Kecamatan Pujut)," ujarnya.

Dia mengatakan hal tersebut dengan meminta kepada Danrem Wira Bhakti untuk melihat sejenak kondisi perbukitan yang ada di sepanjang jalan utama menuju kawasan Sirkuit Mandalika.

"Sekarang coba lewat jalur Bypass Mandalika atau Kuta lama, itu hutan di perbukitan gundul semua, dahulunya ketika kita lewat sana kawasannya sejuk, tetapi sekarang gersang, panas," ucap dia.

Beruntung saat ini masuk musim hujan. Menurut dia, hal tersebut memberikan dampak positif bagi keberlangsungan alam.

"Dua pekan lalu tempat ini sangat gersang, panas, namun tiga kali hujan berubah jadi hijau," kata Sungkul.

Dia berharap dengan adanya kegiatan penanaman bibit pohon seperti yang dilaksanakan TNI hari ini di sekitar kawasan Sirkuit Mandalika dapat terus berkelanjutan dan menjadi contoh seluruh lapisan masyarakat.

"Kalau bibit pohon ini dibiarkan saja 5 tahun, Insya Allah kawasan Pujut akan hijau kembali. Tentu, ini butuh pelibatan semua pihak, terutama masyarakat yang sudah sadar dan ingin melihat wilayah ini hijau kembali, tidak ada banjir dan longsor," ujarnya.

Wilayah Kecamatan Pujut, khususnya yang berada di sekitar kawasan Sirkuit Mandalika dipenuhi dengan area perbukitan. Pembukaan lahan secara masif kian terlihat.

Penyebabnya bukan hanya datang dari warga yang membangun kawasan perkebunan tanaman , namun kini terlihat semakin banyak vila terbangun secara masif.

Terkait dengan hal tersebut, Danrem 162/Wira Bhakti Brigjen TNI Agus Bhakti mengatakan bahwa pihaknya sudah mengamati kondisi hutan yang berada di kawasan perbukitan, khususnya di sekitar kawasan Sirkuit Mandalika.

"Jadi, secara preventif kami sudah koordinasi dengan Dinas LHK NTB. Kami mendukung upaya pemerintah dengan bersama-sama melaksanakan patroli di tempat yang biasa terjadi illegal logging itu," kata Brigjen TNI Agus Bhakti.

Begitu juga melalui upaya persuasif dengan memberikan secara rutin edukasi kepada masyarakat, khususnya yang berada di pesisir hutan untuk menjaga sekaligus mencegah aksi perambahan maupun pembalakan liar.

"Termasuk mengajak masyarakat agar memanfaatkan musim hujan ini untuk menanam bibit pohon di tempat-tempat yang gundul," ujarnya.

Terkait peran penindakan hukum, Danrem Agus Bhakti menerangkan bahwa hal tersebut berada dalam kewenangan Dinas LHK NTB melalui fungsi polisi kehutanan.

Meskipun demikian, Brigjen Agus Bhakti menegaskan bahwa TNI turut membantu upaya Dinas LHK NTB dalam menindak tegas para pelaku illegal logging.

"Seperti beberapa waktu lalu, atas dasar informasi masyarakat, kami berhasil menangkap beberapa pelaku illegal logging di Pulau Sumbawa, dan untuk penanganan hukum kami serahkan ke dinas terkait, dalam hal ini Dinas LHK NTB," ucap dia.

 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Lombok Tengah harap TNI jadi garda terdepan lindungi hutan

Pewarta : Dhimas Budi Pratama
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024