Mataram (ANTARA) - Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Gita Ariadi menyatakan Kabupaten Sumbawa Barat bakal menjadi epicentrum industrialisasi dampak dari Smelter di 2025 mendatang.
"2025 akan menjadi tahun keemasan Ekonomi NTB. Begitu tuntas tahun 2024, di tahun 2025 bisa kita lihat hasil dari smelter di Sumbawa Barat," kata Lalu Gita saat acara roadshow Industrialisasi di Sumbawa Barat, Minggu.
Ia mengatakan tentu kondisi ekonomi warga akan mendekati ideal seperti yang diharapkan, karena Kabupaten Sumbawa Barat sebagai kawasan industri pertambangan akan menjadi epicentrum pertumbuhan ekonomi di Nusa Tenggara Barat.
"Kita harus pastikan ada manajemen yang mengelola semua potensi usaha yang ada," katanya.
Baca juga: Pembangunan konstruksi smelter di NTB bakal menyerap 2.000 tenaga kerja
Pengelola perusahaan lokal harus memiliki mitra strategis dan di dukung kemudahan regulasi. Selain itu, NTB juga memiliki Infrastruktur pelabuhan yang bagus.
"Tugas kita selanjutnya menjaga momentum pembangunan. Level Sumbawa Barat sekarang bukan lagi berbicara NTB tetapi sudah masuk dalam jajaran daerah maju lainnya di Indonesia," katanya.
Sementara itu, Kadis Perindustrian NTB Nuryati mengatakan Sumbawa Barat adalah satu satu Kabupaten yang progresif dan kedepannya, perlu mendorong perusahaan lokal berkolaborasi dalam menghadapi era kawasan Industri.
"Tentunya kita harus mendapatkan pengelola untuk menggerakkan usaha usaha mereka," katanya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa Barat, Amar Nurmansyah mengatakan jika berbicara masalah industrialisasi di NTB, maka Sumbawa Barat menjadi pengungkit.
Begitu Undang-undang Minerba yang mengatur hilirisasi, pada 2018 bupati menangkap adanya peluang untuk membangun industrialisasi di Sumbawa Barat.
"Di akhir 2019 lahirlah RPJM Nasional yang menyebutkan Kabupaten Sumbawa Barat ada namanya kawasan industri. Ini tentunya menarik, Provinsi hingga kabupaten wajib bersinergi," katanya.
Keberadaan smelter diharapkan selesai pertengahan 2024, karena hasil tambang akan di olah di sini, beserta hasil turunan, sehingga manfaat lainnya nanti ini yang harus disiapkan.
Hal tersebut belajar dari PT. Newmont Nusa Tenggara (NNT) bahwa dari 1999 sampai dengan 2016, begitu NNT selesai tidak ada satu pun industri di masyarakat yang masih hidup.
"Padahal banyak sekali SDA yang dikeruk. Ini PR kita untuk menciptakan industri di Sumbawa Barat maupun NTB," katanya.
Baca juga: Pemprov NTB minta AMNT menggunakan produk lokal bangun smelter
Baca juga: Anggota DPRD NTB dorong pembangunan Smelter PT AMNT dipercepat
"2025 akan menjadi tahun keemasan Ekonomi NTB. Begitu tuntas tahun 2024, di tahun 2025 bisa kita lihat hasil dari smelter di Sumbawa Barat," kata Lalu Gita saat acara roadshow Industrialisasi di Sumbawa Barat, Minggu.
Ia mengatakan tentu kondisi ekonomi warga akan mendekati ideal seperti yang diharapkan, karena Kabupaten Sumbawa Barat sebagai kawasan industri pertambangan akan menjadi epicentrum pertumbuhan ekonomi di Nusa Tenggara Barat.
"Kita harus pastikan ada manajemen yang mengelola semua potensi usaha yang ada," katanya.
Baca juga: Pembangunan konstruksi smelter di NTB bakal menyerap 2.000 tenaga kerja
Pengelola perusahaan lokal harus memiliki mitra strategis dan di dukung kemudahan regulasi. Selain itu, NTB juga memiliki Infrastruktur pelabuhan yang bagus.
"Tugas kita selanjutnya menjaga momentum pembangunan. Level Sumbawa Barat sekarang bukan lagi berbicara NTB tetapi sudah masuk dalam jajaran daerah maju lainnya di Indonesia," katanya.
Sementara itu, Kadis Perindustrian NTB Nuryati mengatakan Sumbawa Barat adalah satu satu Kabupaten yang progresif dan kedepannya, perlu mendorong perusahaan lokal berkolaborasi dalam menghadapi era kawasan Industri.
"Tentunya kita harus mendapatkan pengelola untuk menggerakkan usaha usaha mereka," katanya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa Barat, Amar Nurmansyah mengatakan jika berbicara masalah industrialisasi di NTB, maka Sumbawa Barat menjadi pengungkit.
Begitu Undang-undang Minerba yang mengatur hilirisasi, pada 2018 bupati menangkap adanya peluang untuk membangun industrialisasi di Sumbawa Barat.
"Di akhir 2019 lahirlah RPJM Nasional yang menyebutkan Kabupaten Sumbawa Barat ada namanya kawasan industri. Ini tentunya menarik, Provinsi hingga kabupaten wajib bersinergi," katanya.
Keberadaan smelter diharapkan selesai pertengahan 2024, karena hasil tambang akan di olah di sini, beserta hasil turunan, sehingga manfaat lainnya nanti ini yang harus disiapkan.
Hal tersebut belajar dari PT. Newmont Nusa Tenggara (NNT) bahwa dari 1999 sampai dengan 2016, begitu NNT selesai tidak ada satu pun industri di masyarakat yang masih hidup.
"Padahal banyak sekali SDA yang dikeruk. Ini PR kita untuk menciptakan industri di Sumbawa Barat maupun NTB," katanya.
Baca juga: Pemprov NTB minta AMNT menggunakan produk lokal bangun smelter
Baca juga: Anggota DPRD NTB dorong pembangunan Smelter PT AMNT dipercepat