Batang (ANTARA) - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep mendengarkan keluhan dari warga mengenai kartu tani saat blusukan ke Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin.
"Kalau yang tadi, yang khususnya kelompok tani hutan, tadi mempermasalahkan tentang kartu tani," kata Kaesang setelah acara dialog dan silaturahmi dengan banyak komunitas dari daerah Pekalongan, Pemalang dan Batang.
Dalam acara tersebut, seorang petani plasma dari Sukorejo bernama Eko Pujiono menyampaikan keluhan tentang kartu tani.
Eko mengatakan bahwa kartu tani tersebut menyulitkan para petani, khususnya petani plasma dan petani hutan, untuk membeli pupuk.
"Adanya kartu petani itu agak sulit untuk petani, itu banyak yang nangis," kata Eko tentang masalah yang dihadapinya dan teman-teman petani plasma lainnya.
Ia mengatakan harga pupuk saat ini cukup mahal, yaitu sekitar Rp250 ribu per kilogram. Sementara program kartu tani yang digagas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk menyalurkan pupuk bersubsidi, menurut dia, justru menyulitkan para petani untuk membeli pupuk dengan harga yang lebih murah.
"Untuk mau beli pupuk itu semuanya agak sulit. Apalagi petani hutan dan petani plasma, tidak boleh ambil pupuk," katanya.
Saat ditanya bagaimana program kartu tani itu disetujui, Eko mengatakan bahwa para petani awalnya setuju dengan program itu, tapi dalam perjalanan, program itu tidak dijalankan sehingga banyak petani yang mengeluh.
"Ya mungkin ada yang setuju, tapi dalam perjalanan ini tidak dijalankan. Itu banyak petani yang ngeluh. Apalagi petani teh dan kopi, itu tidak boleh beli pupuk," katanya.
Untuk itu, Eko berharap harga pupuk bisa diturunkan sehingga dirinya dan para petani lain bisa membeli pupuk dengan harga yang lebih terjangkau bagi mereka. Menanggapi permasalahan tersebut, Kaesang mengatakan akan menampung keluhan tersebut dan mempelajarinya lebih lanjut untuk dicarikan solusinya.
"Kami perlu pelajari lagi lebih lanjut," demikian katanya.
Baca juga: Ketum PSI Kaesang mengajak relawan milenial Plat K ikuti pemungutan suara
Baca juga: Ketum PSI Kaesang safari politik menyapa anak muda di Jember
Kunjungan Kaesang ke Batang merupakan bagian dari rangkaian safari politik ke 12 kota di Jateng yang dimulai 16 hingga 20 Desember 2023 guna mendengarkan aspirasi dari masyarakat.
Sebelum ke Jateng, Kaesang juga melakukan safari politik ke Medan, Kupang (Nusa Tenggara Timur), Manado (Sulawesi Utara), Bandung (Jawa Barat), dan beberapa daerah di Jawa dan Jakarta.
"Kalau yang tadi, yang khususnya kelompok tani hutan, tadi mempermasalahkan tentang kartu tani," kata Kaesang setelah acara dialog dan silaturahmi dengan banyak komunitas dari daerah Pekalongan, Pemalang dan Batang.
Dalam acara tersebut, seorang petani plasma dari Sukorejo bernama Eko Pujiono menyampaikan keluhan tentang kartu tani.
Eko mengatakan bahwa kartu tani tersebut menyulitkan para petani, khususnya petani plasma dan petani hutan, untuk membeli pupuk.
"Adanya kartu petani itu agak sulit untuk petani, itu banyak yang nangis," kata Eko tentang masalah yang dihadapinya dan teman-teman petani plasma lainnya.
Ia mengatakan harga pupuk saat ini cukup mahal, yaitu sekitar Rp250 ribu per kilogram. Sementara program kartu tani yang digagas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk menyalurkan pupuk bersubsidi, menurut dia, justru menyulitkan para petani untuk membeli pupuk dengan harga yang lebih murah.
"Untuk mau beli pupuk itu semuanya agak sulit. Apalagi petani hutan dan petani plasma, tidak boleh ambil pupuk," katanya.
Saat ditanya bagaimana program kartu tani itu disetujui, Eko mengatakan bahwa para petani awalnya setuju dengan program itu, tapi dalam perjalanan, program itu tidak dijalankan sehingga banyak petani yang mengeluh.
"Ya mungkin ada yang setuju, tapi dalam perjalanan ini tidak dijalankan. Itu banyak petani yang ngeluh. Apalagi petani teh dan kopi, itu tidak boleh beli pupuk," katanya.
Untuk itu, Eko berharap harga pupuk bisa diturunkan sehingga dirinya dan para petani lain bisa membeli pupuk dengan harga yang lebih terjangkau bagi mereka. Menanggapi permasalahan tersebut, Kaesang mengatakan akan menampung keluhan tersebut dan mempelajarinya lebih lanjut untuk dicarikan solusinya.
"Kami perlu pelajari lagi lebih lanjut," demikian katanya.
Baca juga: Ketum PSI Kaesang mengajak relawan milenial Plat K ikuti pemungutan suara
Baca juga: Ketum PSI Kaesang safari politik menyapa anak muda di Jember
Kunjungan Kaesang ke Batang merupakan bagian dari rangkaian safari politik ke 12 kota di Jateng yang dimulai 16 hingga 20 Desember 2023 guna mendengarkan aspirasi dari masyarakat.
Sebelum ke Jateng, Kaesang juga melakukan safari politik ke Medan, Kupang (Nusa Tenggara Timur), Manado (Sulawesi Utara), Bandung (Jawa Barat), dan beberapa daerah di Jawa dan Jakarta.