Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 331 pasien RSUD Sumedang yang terdiri dari 248 pasien rawat inap dan 83 pasien IGD dievakuasi pemerintah ke halaman gedung dan lima tenda di jalan raya setelah gempa berkekuatan 4.8 M mengguncang Sumedang, Minggu (31/12).

"Hasil perkembangan kaji cepat oleh tim gabungan, ada tiga bangunan rumah sakit yang retak meliputi gedung Paviliun, VIP dan Sakura. Tim terus menyisir titik lain untuk pengecekan lebih lanjut," Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin.

Muhari mengatakan rumah sakit lain di lokasi terdampak gempa, yakni RS Pakuon dalam kondisi aman. Namun seluruh pasien tetap dievakuasi keluar gedung sebagai antisipasi hingga kondisi dapat dipastikan aman dan terkendali.

Selain itu, di wilayah Babakan Hutip, ada 53 rumah dan sebanyak 200 warga yang dievakuasi ke lapangan terdekat. Tim gabungan saat ini sedang mendirikan tenda lapangan untuk menampung warga terdampak.

Pemerintah Kabupaten Sumedang juga telah menyiagakan Posko Utama di Pos Pam Natal-Tahun Baru yang berlokasi di depan Alun-Alun Sumedang, termasuk di dalamnya posko informasi. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Pj. Bupati Sumedang Tuti Ruswati, memastikan kondisi Sumedang aman terkendali dan mengimbau warga agar tetap tenang. Tuti mengimbau apabila terjadi gempa susulan maka dapat langsung keluar rumah.

Baca juga: Gempa bumi Sumedang dipicu sesar yang belum terpetakan
Baca juga: Melek bencana di negara dengan wilayah rawan gempa bumi

Terkait keretakan dinding “Cisumdawu Twin Tunel” di Tol Cisumdawu, Forkopimda setempat masih berkoordinasi dengan CKJT selalu pengelola Tol Cisumdawu.

Sebagai bentuk dukungan percepatan penanganan bencana gempa di Sumedang, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto dijadwalkan akan berangkat ke lokasi terdampak (1/1/2024).

 

Pewarta : Fianda Sjofjan Rassat
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024